Bisnis franchise adalah salah satu sistem bisnis yang saat ini banyak digunakan di kalangan masyarakat kelas menengah di Indonesia. Khususnya, untuk anda yang ingin mendapatkan passive income, di samping pendapatan yang diperoleh setiap bulannya.
Bagi anda yang masih belum mengetahui apa itu franchise, pada artikel kali ini kami akan membahas beberapa hal penting yang berhubungan dengan usaha franchise. Untuk pembahasan yang pertama, kami akan menjelaskan terkait dengan pengertian franchise itu sendiri.
Pengertian Franchise
Franchise adalah sistem bisnis yang dibangun untuk memungkinkan transaksi jual beli untuk mendatangkan income (pendapatan) bagi para pelaku bisnis. Istilah franchise dalam bahasa Indonesia disebut dengan waralaba.
Kemudian, terdapat dua istilah penting yang harus anda ketahui juga. Pertama adalah franchisor, yang dalam bahasa Indonesia berarti pemilik franchise atau orang yang menyediakan sistem bisnis. Dan istilah kedua adalah franchisee, yaitu orang yang membeli sistem bisnis tersebut.
Pada dasarnya, franchisor akan mendapat royalti dan biaya berkelanjutan dari pihak franchisee. Sebagai imbalan, franchisee akan mendapatkan merek dagang, dukungan dagang, serta penggunaan hak dari sistem franchise untuk melakukan layanan bisnis menjual produk atau jasa.
Jenis-Jenis Franchise
Banyak jenis bisnis franchise yang ditawarkan untuk menjual produk tertentu. Contoh jenis bisnis yang banyak ditemui adalah minuman kopi, teh, makanan ayam cepat saji, dan sebagainya.
Berikut ini adalah jenis-jenis bisnis waralaba:
1. Produk
Jenis waralaba ini sangat diminati oleh banyak orang. Hal tersebut karena target pasar dari bisnis ini adalah anak muda. Contoh yang biasa ditemui adalah minuman kopi atau coffee shop, teh, es krim, makanan fried chicken, dan sebagainya.
Brand yang banyak memiliki waralaba adalah Starbucks, KFC, Mixue, dan masih banyak lagi.
2. Jasa
Produk yang dijual dari jenis ini adalah bukan dalam bentuk barang melainkan bentuk layanan jasa. Layanan jasa yang sering ditemui adalah tempat bimbingan belajar, salon, pelatihan, dan sebagainya.
Bimbingan belajar Ganesha Operation juga merupakan salah satu waralaba.
3. Gabungan
Jenis gabungan ini artinya adalah menggabungkan antara produk barang dengan layanan jasa. Contohnya adalah layanan salon yang menjual produk sampo dan kondisioner dengan memberikan layanan creambath.
Harga Franchise
Terdapat setidaknya, dua jenis biaya waralaba menurut besaran nominalnya.
1. Biaya Awal
Untuk harga awal dari waralaba dimulai dengan nominal Rp 10 juta, hingga Rp 1 miliar. Biaya tersebut meliputi pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik waralaba untuk membuat tempat usaha sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Biaya Royalti
Untuk harga royalti franchise akan dibayarkan oleh pemegang waralaba untuk setiap bulannya dari hasil operasional usaha. Untuk biaya royalti berkisar antara 5 hingga 15 persen dari pendapatan kotor. Biasanya ongkos biaya royalti yang layak dan sesuai adalah 10 persen.
Cara Kerja Franchise
Cara kerja bisnis waralaba ini adalah dengan memperluas barang atau jasa memakai lisensi dagang. Pemilik berperan sebagai pemegang franchise yang nantinya, pemilik ini akan membayar royalti dan biaya awal kepemilikan merek franchise.
Keuntungan sepenuhnya untuk pemilik bisnis, tetapi terdapat bisnis yang masih menggunakan sistem bagi hasil bagi pemegang franchise. Terdapat dua jenis bisnis waralaba.
Pertama, pemilik melisensikan atau menjual untuk memakai mereka dagang tertentu kepada mitra. Kedua, pemilik franchise memberikan dukungan dan layanan kepada pembeli. Namun, banyak pemilik yang menggabungkan keduanya.
Kelebihan dan Kekurangan Franchise
Dalam sebuah bisnis, tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan bisnis waralaba.
Kelebihan Franchise
Berikut ini adalah beberapa kelebihan waralaba:
1. Tingkat Kegagalan Rendah
Bisnise waralaba kebanyakan telah memiliki nama sehingga tidak terlalu sulit untuk pembeli franchise memasarkan produknya lagi. Hal ini yang membuat tingkat kegagalan dari bisnis ini sangat rendah.
2. Memiliki Bantuan Bisnis
Ketika telah menyepakati untuk membeli sebuah waralaba, pemilik akan mendapatkan bantuan bagi bisnis tersebut. Pemilik waralaba akan menerima peralatan, persediaan, dan tata cara untuk memulai sebuah bisnis tersebut.
Pemilik juga akan menerima pelatihan, manajemen, pemasaran, dan mendapatkan keuntungan lainnya.
3. Manajemen Keuangan Lebih Mudah
Manajemen keuangan sebuah waralaba akan tertata karena bisnis ini dibantu dengan mitra. Sistem manajemen keuangan yang telah teruji akan memberikan kemudahan bagi pemilik untuk mengatur keuangan agar tidak terjadi kesalahan.
Kekurangan Franchise
Berikut ini adalah kekurangan waralaba:
1. Membagi Keuntungan
Pemilik wajib membayarkan sebagian keuntungannya serta biaya kemitraan kepada mitra. Hal ini sebagai bentuk bagi hasil. Namun, tidak semua jenis waralaba membagi hasilnya tersebut. Pastikan bahwa waralaba yang ingin Anda miliki memiliki pembagian hasil yang jelas.
2. Memengaruhi Bisnis Reputasi
Apabila salah satu mitra franchise memiliki reputasi yang buruk, mitra lainnya akan terpengaruh. Hal ini tentu akan memengaruhi bisnis ke depannya dan akan sangat berdampak pada ramainya pasar.
3. Terikat dengan Supplier
Pemasok barang bisnis ini biasanya hanya satu jenis tergantung pada mitranya. Hal ini menyebabkan pemilik tidak dapat mencari dan mengganti supplier dengan harga yang lebih murah.
7 Langkah Menjalankan Bisnis Franchise dengan Mudah
Setelah mengetahui beberapa hal mengenai apa itu franchise, jenis dan harganya, selanjutnya masuk pada pembahasan mengenai tips untuk menjalankan bisnis waralaba dengan tepat. Kami memiliki 7 rekomendasi cara paling sesuai untuk anda yang masih pemula dalam usaha waralaba ini.
1. Perhatikan Peraturan Umum yang Berlaku di Indonesia
Pertama, yang perlu anda ketahui adalah usaha waralaba harus menggunakan barang atau jasa yang diproduksi dari dalam negeri sekitar 80%. Yang terdiri dari material bisnis, termasuk bahan mentah, peralatan, hingga barang yang diperjualbelikan.
Selain itu pemerintah Indonesia juga mewajibkan untuk franchisor dan franchisee untuk selalu membuat laporan tahunan berkaitan dengan perkembangan dari bisnis waralaba. Maka dari itu, anda harus membaca dan mematuhi setiap peraturan tertulis yang telah dibuat dan berlaku di Indonesia.
Pelaporan wajib dilakukan sebelum tanggal 31 Maret untuk setiap tahunnya. Jika anda tidak melapor, dapat dikenakan peringatan tertulis sebanyak tiga kali dan denda maksimal 100 juta rupiah.
2. Mengembangkan Sistem Usaha yang Baik
Agar sistem waralaba berjalan dengan maksimal, anda harus menerapkan strategi pemasaran bisnis yang baik dan tepat. Lakukan selalu perbaikan jika dirasa terdapat langkah atau strategi bisnis yang kurang sesuai dengan perkembangan marketing saat ini.
Tidak jarang, kesalahan dalam sistem bisnis dapat membuat seorang franchisor dan franchisee mengalami kebangkrutan dan kerugian. Oleh karena itu, anda harus memikirkan dengan matang dan mempersiapkan segala kebutuhan, terutama dokumen penting agar tidak terjerat kasus hukum di kemudian hari.
Baca juga: 20+ Cara Mendapatkan Uang dari Internet dengan Cepat dan Mudah
3. Membuat Proposal yang Sesuai
Setelah berhasil mengembangkan sistem bisnis yang optimal, langkah berikutnya adalah membuat sebuah proposal bisnis serealistis mungkin. Pastikan untuk memasukkan data dan hasil riset dengan dukungan bukti yang sesuai. Karena proposal akan sangat mempengaruhi kredibilitas dari waralaba anda.
4. Menyusun Detail Informasi
Selanjutnya, anda juga perlu untuk memberikan informasi selengkap mungkin. Dengan adanya informasi secara menyeluruh, dapat menarik perhatian para pemilik modal.
Jelaskan setiap kelebihan, kegunaan, dan kemenarikan dari produk anda. Sehingga, calon konsumen akan tertarik dan menggunakan produk atau jasa anda.
5. Mempersiapkan Kantor Offline

Mempunyai kantor offline merupakan hal yang mutlak bagi seorang pebisnis waralaba. Profesionalitas dan kredibilitas waralaba sangat dipengaruhi oleh kantor offline.
Anda juga dapat memanfaatkan ruang kerja bersama (co-working space) sebagai sebuah kantor. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah koordinasi antar tim yang anda miliki.
6. Melakukan Riset Pasar
Langkah yang selanjutnya, pastikan juga untuk melakukan riset pasar. Cara ini terbilang cukup efektif untuk meningkatkan keuntungan pada usaha waralaba anda.
Dengan melakukan riset, maka anda dapat mengetahui target user produk anda, menentukan strategi pemasaran yang tepat, hingga membandingkan persaingan produk dengan kompetitor.
7. Melaksanakan kegiatan promosi
Dan cara yang terakhir, setelah anda melakukan keenam hal di atas, anda juga perlu untuk melakukan kegiatan promosi. Promosi dapat dilakukan secara offline dan online. Semakin banyak orang yang mengenal waralaba Anda, maka semakin mudah untuk mendapatkan kepercayaan pasar.
Anda dapat memanfaatkan penggunaan internet dan media sosial sebagai media promosi paling efektif untuk bisnis Anda.
Baca juga: 8 Strategi Pemasaran Produk secara Online dan Efektif untuk Bisnis
Kesimpulan
- Franchise adalah sistem bisnis yang dijalankan untuk mendapatkan pendapatan melalui transaksi jual beli yang dilakukan oleh pelaku bisnis.
- Jenis waralaba terbagi menjadi tiga, yaitu waralaba produk, jasa, dan gabungan. Biaya franchise sendiri dibagi lagi menjadi dua, yaitu biaya awal dan biaya royalti.
- Hal – hal yang perlu dipersiapkan untuk menjalankan bisnis waralaba adalah selalu memperhatikan peraturan yang berlaku, mengembangkan sistem bisnis yang optimal, membuat proposal, detail informasi, mempersiapkan kantor, dan melakukan riset pasar, serta promosi produk.
Sekawan Media menyediakan jasa pembuatan aplikasi Android dan iOS custom dan profesional di Kota Malang. Bagi anda yang tertarik, silakan menghubungi kontak kami dan ajukan proposal anda.