Apa Itu Insentif?
Insentif adalah pemberian upah atau gaji yang berbeda dan tidak berdasarkan evaluasi jabatan melainkan karena perbedaan prestasi kerja. Hal ini dilakukan sebagai pendorong agar karyawan dapat meningkatkan kualitas kerjanya. Pada umumnya uang ini akan diberikan sebagai pemacu produktivitas dan efisiensi perusahaan dengan memanfaatkan kinerja karyawan yang memiliki kinerja tidak optimal. Oleh karena itu, adanya pemberian insentif diharapkan dapat membuat karyawan bekerja dengan baik untuk perusahaannya. Pemberiannya harus diperhatikan oleh setiap perusahaannya.
Semangat tidaknya karyawan dapat dipengaruhi dari besar kecilnya insentif yang diperoleh. Jika yang diterima tidak sesuai pengorbanannya dalam bekerja maka karyawan akan tidak bersemangat dan bermalas-malasan. Melalui kebijakan pemberian sistem insentif, sistem pemberian kompensasi diharapkan mampu menciptakan hubungan timbal balik dimana karyawan dapat memperoleh keadilan berupa pemberian kompensasi yang akan meningkatkan produktivitas dan motivasi kinerjanya, sedangkan perusahaan akan meningkatkan produktivitas usahanya.
Apa Perbedaan Insentif dan Bonus?
Insentif dan bonus, sekilas sama karena keduanya merupakan bentuk kompensasi finansial, tetapi terdapat beberapa perbedaan utama antara keduanya.
Insentif diberikan dengan tujuan meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan agar mereka mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Insentif dirancang untuk mendorong semangat kerja dan pencapaian yang lebih baik. Di sisi lain, bonus merupakan bagian dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, dan diberikan sebagai penghargaan atas kinerja atau kontribusi karyawan yang luar biasa.
Perbedaan berikutnya antara insentif dan bonus terletak pada cara perusahaan memberikannya kepada karyawan. Insentif biasanya terkait dengan pencapaian tujuan kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya, baik itu individual, kelompok, atau perusahaan secara keseluruhan. Sementara itu, bonus dapat diberikan dalam berbagai situasi, seperti hadiah atas pencapaian tertentu, imbalan kinerja tahunan, atau penghargaan tak terduga atas kontribusi yang luar biasa.
Meskipun insentif dan bonus diberikan berdasarkan kinerja, tujuan dan cara pemberiannya memiliki perbedaan yang signifikan. Insentif bertujuan untuk meningkatkan semangat kerja dan pencapaian tujuan perusahaan, sementara bonus berfungsi sebagai imbalan atas kinerja yang luar biasa atau sebagai bagian dari keuntungan perusahaan.
Manfaat Insentif
1. Meningkatkan Motivasi Kerja
Dengan adanya insentif, motivasi kerja karyawan meningkat secara signifikan. Karyawan yang menerima insentif akan memiliki semangat kerja yang lebih tinggi dan berusaha sebaik mungkin untuk kepentingan perusahaan. Karyawan akan berkompetisi untuk meningkatkan performa kinerjanya dan menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.
2. Memperoleh Pendapatan Selain Gaji
Selain itu, insentif memberikan keuntungan tambahan berupa pendapatan di atas gaji yang diterima oleh karyawan. Hal ini memungkinkan karyawan untuk meningkatkan penghasilan mereka dan memenuhi kebutuhan finansial lainnya.
3. Menciptakan Rasa Dihargai bagi Karyawan
Pemberian insentif juga menciptakan rasa dihargai bagi karyawan. Prestasi yang dicapai oleh karyawan sebagai hasil dari usaha dan dedikasinya untuk kemajuan perusahaan diakui melalui insentif. Insentif tersebut merupakan bentuk apresiasi dari perusahaan terhadap kinerja karyawan. Dengan insentif, komitmen karyawan diukur secara kualitatif dan kuantitatif, memberikan penghargaan yang pantas.
4. Retensi Karyawan
Insentif dapat menjadi alat yang efektif untuk mempertahankan karyawan yang berbakat dan berpengalaman. Dengan penawaran seperti kenaikan gaji, tunjangan, atau opsi saham, perusahaan dapat mendorong karyawan yang berkinerja tinggi untuk tetap tinggal dalam jangka panjang.
Tujuan Pemberian Insentif

- Mempertahankan karyawan yang berprestasi untuk tetap dalam perusahaan,
- Memberikan kegairahan untuk menaikkan produktivitas,
- Memberikan perangsang dalam usaha mencapai kedisiplinan kerja karyawan yang utuh,
- Untuk meningkatkan OutPut,
- Menambah penghasilan dari pada karyawan.
Jenis-jenis Insentif
1. Bonus tahunan
Umumnya perusahaan mengganti peningkatan pendapatan karyawannya berdasarkan pada jasa pemberian bonus kerja di setiap tahunnya, setengah tahun, triwulan. Secara umum, pembagian bonus ini dilaksanakan 1 kali tiap tahunnya.
2. Insentif langsung
Bonus langsung tidak didasarkan pada rumus, tujuan ataupun kriteria kinerja secara khusus. Imbalan ini disebut juga bonus kilat yang diberikan dengan tujuan untuk mengakui konstribusi luar biasa karyawannya.
3. Insentif individu
Insentif individu diberikan sebagai wujud pembayaran Bonus langsung terpopuler dan paling tua. Dalam hal ini, standarisasi kinerja individunya ditetapkan serta dikomunikasikan sebelumnya dan penghargaannya berdasarkan output individu.
4. Insentif tim

Keberadaan insentif tim yaitu di antara program semua organisasi dan program individu contohnya pembagian laba dan hasil. Sasaran kinerjanya sesuai dengan suatu hal yang perlu dilakukan tim kerjanya. Secara strategis, hal ini mengaitkan tujuan individu dengan kelompok kerja (umumnya maksimal 10 orang) yang saat gilirannya dikaitkan dengan berbagai tujuan finansial.
5. Pembagian keuntungan
Program pembagian laba mencakup 3 kategori. Pertama, program distribusi saat ini menyediakan presentase guna dibagi setiap tahunnya atau per triwulan pada karyawannya. Kedua, program distribusi ditangguhkan menempatkan penghasilan pada dana titipan untuk pemberhentian, cacat/kematian, maupun pensiun. Ketiga, program gabungan kisaran 20% perusahaan dengan program pembagian laba memiliki program gabungan.
6. Bagi hasil
Program gainsharing atau bagi hasil umumnya melibatkan seluruh karyawan di suatu perusahaan.
Baca Juga: Mengenal Bisnis Startup: Perkembangan, Peluang, dan Ide
Faktor yang Mempengaruhi Insentif
1. Kedudukan atau Jabatan
Orang yang kedudukannya atau jabatannya lebih tinggi di perusahaan maka tentunya lingkup kerja dan tanggung jawabnya lebih besar serta memengaruhi roda kegiatan perusahaannya. Oleh karenanya pada pemberiannya, suatu perusahaan diharuskan melihat besarnya tanggung jawab serta tugas seorang karyawan yakni jika jabatannya lebih tinggi maka perusahaannya memberi insentif lebih besar.
2. Prestasi Kerja

Karyawan berprestasi dalam bekerja akan mendapat jumlah yang lebih besar dibanding karyawan yang prestasinya kurang menonjol. Oleh karenanya, karyawan yang prestasinya kurang akan lebih bersemangat dan giat dalam bekerja supaya perusahaannya bisa memberikan dengan jumlah yang lebih besar.
3. Laba Perusahaan
Perusahaan yang memberi insentif terhadap karyawannya akan mendapat keuntungan. Dengan demikian perusahaannya akan memberikannya terhadap karyawan berprestasi sebab bisa meningkatkan keuntungan untuk perusahaan tersebut.
Dasar Pemberian Insentif
A. Kinerja
Melalui cara ini sistem insentifnya langsung menghubungkan besarnya jumlah uang yang akan diterima dengan kinerjanya yang sudah diperlihatkan oleh karyawannya. Hal ini berarti banyaknya bonus yang diberikan menyesuaikan dengan sedikit banyaknya hasil yang tercapai selama bekerja. Cara ini bisa diimplementasikan jika hasil kerja dilakukan pengukuran secara kuantitatif, sehingga dapat memberi dorongan terhadap karyawannya yang kurang produktif supaya lebih produktif dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu sangat menguntungkan bagi karyawannya yang bisa bekerja secara cepat serta mempunyai kemampuan tinggi. Sebaliknya sangatlah tidak favourable untuk karyawan yang bekerjanya lamban ataupun telah lanjut usia.
B. Lama Kerja
Penentuan besarnya insentif berdasar pada lamanya karyawan menyelesaikan pekerjaannya. Cara menghitungnya bisa per bulan, per minggu, per hari, maupun per jam. Secara umum cara yang diimplementasikan jika terdapat kesulitan selama mengimplementasikan cara pemberiannya dilakukan berdasarkan pada kinerjanya.
C. Senioritas
Sistem insentif berdasar pada senioritas atau masa kerja karyawan disuatu organisasi. Pemikirannya didasari oleh karyawan senior, memperlihatkan tingginya kesetiaan seorang karyawan terhadap organisasi di tempat kerjanya. Karyawan yang semakin senior maka loyalitas terhadap organisasinya semakin tinggi, serta semakin tenang dan mantap. Dalam cara ini terdapat kelemahan yakni belum tentu senior berkemampuan tinggi ataupun menonjol, sehingga memungkinkan karyawan juniornya yang kemampuannya menonjol dipimpin oleh karyawan seniornya, namun tidak menonjolkan kemampuannya. Senior sebagai pimpinan bukan dikarenakan kemampuan yang dimilikinya tetapi disebabkan masa kerjanya. Di situasi tersebut bisa memunculkan karyawan junior yang energik serta dapat keluar dari suatu perusahaan.
D. Kebutuhan
Teknik ini memperlihatkan insentif karyawannya didasarkan terhadap tingkat urgensi kebutuhan hidup secara layak dari karyawan. Hal tersebut artinya pemberiannya wajar jika bisa dipakai dalam memenuhi sebagian kebutuhan pokoknya, tidak kurang ataupun berlebihan. Hal tersebut memungkinkan karyawannya bisa bertahan di suatu instansi/perusahaan.
E. Keadilan dan Kelayakan
Keadilan pada sistem insentif tidak diharuskan sama secara merata, namun wajib berkaitan dengan hubungan antara input (pengorbanan) dengan outputnya. Semakin tingginya pengorbanan maka bonys yang diinginkannya juga semakin tinggi, sehingga yang wajib dilakukan penilaian ialah pengorbanan yang dibutuhkan oleh jabatannya. Input dari jabatan diperlihatkan oleh spesifikasi yang wajib dipenuhi seseorang sebagai pemangku jabatannya. Oleh sebab itu output yang diharapkannya juga semakin tinggi. Output diperlihatkan oleh bonus yang diperoleh karyawannya, dimana didalamnya mengandung keadilan yang wajib diperhatikan oleh karyawan sebagai penerima.
F. Evaluasi Jabatan
Evaluasi jabatan sebagai upaya dalam penentuan dan perbandingan nilai jabatan dengan nilai jabatan lainnya pada organisasi. Artinya dalam menentukan harga/nilai relatif jabatan tertentu untuk melaksanakan penyusunan ranking pada penentuan bonus.
Hubungan Insentif dengan Semangat Kerja

Dorongan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari membuat seseorang diharuskan untuk bekerja. Jika perusahaan dapat memenuhi kebutuhannya, maka hal ini akan membuat karyawan semakin rajin bekerja. Bonus ini diberikan untuk mendorong semangat kerja karyawan agar dapat bekerja diatas standar dan melebihi target. Jika perusahaan memberikannya berupa material maupun non material yang layak, maka karyawan pastinya akan meningkatkan hasil kinerjanya. Terdapat hubungan erat antara pemberian bonus dengan semangat kerja karyawan, insentif memberikan dampak positif bagi perusahaan karena karyawan akan lebih giat dalam bekerja. Namun sebaliknya, jika perusahaan memberikannya dengan jumlah yang sedikit atau bahkan tidak memberikannya sama sekali kepada karyawannya, maka mereka akan bekerja seadanya dan bermalas-malasan. Tentunya hal ini akan mempengaruhi produktivitas perusahaan.
Pemberian insentif sangatlah berpengaruh pada tingkat semangat kerja karyawan. Adanya sistem pemberian bonus ini bertujuan untuk mendorong karyawan untuk meningkatkan kualitas kerja dan melampaui targetnya. Insentif juga menjadi bentuk apresiasi perusahaan terhadap karyawannya yang memiliki prestasi tinggi dalam bekerja. Jadi, bersemangatlah dalam bekerja dan dapatkan insentif kalian!
Sekawan Media membuka layanan jasa pembuatan aplikasi Android dan iOS profesional dengan berbagai segmen bisnis dan target market sesuai dengan kebutuhan Anda.