Kertas Kerja Audit: Pengertian, Manfaat, Jenis, Struktur, dan Contoh

Daftar Isi
Daftar Isi
Kertas Kerja Audit (KKA) menjadi bagian penting yang mendukung auditor ketika memeriksa, mengevaluasi, dan memberikan penilaian. Kertas kerja tersebut menjadi bukti bagaimana auditor bekerja selama proses audit berlangsung.

Dalam proses audit, KKA yang digunakan dapat berbeda-beda tergantung pada tujuan audit yang sedang dilakukan. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut pengertian, fungsi, manfaat, jenis-jenis, struktur, hingga contoh KKA auditor.

Apa itu Kertas Kerja Audit

Audit adalah proses peninjauan ulang data-data dan informasi dalam suatu perusahaan. Proses ini melibatkan tim auditor dan kertas kerja audit sebagai alat dokumentasi untuk mencapai kesimpulan terhadap penilaian.

Kertas kerja audit adalah catatan yang dibuat dan digunakan auditor selama proses audit. KKA ini akan menjadi bukti kredibel yang mendukung opini auditor atas penilaian laporan perusahaan. Selain itu, KKA juga menjadi bukti bahwa proses audit telah dilakukan sesuai standar yang berlaku.

Fungsi dan Manfaat Kertas Kerja Audit

KKA sangat berguna dalam proses audit. Sebab, dapat memberikan keuntungan bagi auditor maupun perusahaan. Berikut sejumlah fungsi dan manfaatnya.

1. Bukti Pekerjaan Audit

KKA menjadi bukti bahwa auditor telah melakukan audit sesuai standar yang ada. Kertas kerja yang memuat temuan, analisis, dan kesimpulan adalah laporan hasil audit yang akan mendukung opini auditor.

2. Memberikan Catatan Rinci Prosedur Audit

KKA tidak hanya mengandung informasi-informasi penting terkait kondisi perusahaan, tetapi juga informasi terperinci. Mulai dari langkah-langkah pengujian, prosedur, hingga metode yang digunakan oleh auditor. Catatan ini dapat menjadi dokumen berharga yang bisa dirujuk kapan saja. 

3. Memberikan Perlindungan Hukum Auditor

Apabila suatu hari keputusan auditor dipermasalahkan, kertas kerja audit dapat memberikan perlindungan hukum bagi auditor. Sebab, KKA dapat menunjukkan apakah prosedur yang digunakan oleh auditor benar dan memenuhi standar profesional.

4. Memberikan Kepastian Kepatuhan Hukum

KKA mendokumentasikan apa yang dilakukan auditor, mengapa prosedur tertentu dilakukan, dan apa saja hasil yang didapat. Dokumentasi tersebut dapat dinilai oleh pihak pengawas atau otoritas yang berwenang untuk memastikan bahwa auditor telah melaksanakan proses audit sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Selain itu, dokumen KKA juga memberikan keterangan bahwa perusahaan telah memenuhi ketentuan hukum yang berlaku. Baik dalam legalitas perusahaan, kepatuhan perpajakan, standar ketenagakerjaan, kepatuhan lingkungan, pelaporan keuangan, dan lain sebagainya.

5. Panduan Audit Masa Depan

Kertas kerja audit pada tahun tertentu, tidak hanya bermanfaat untuk tahun tersebut saja. Namun juga dapat digunakan sebagai panduan audit di masa depan.

Misalnya, untuk melihat pola, risiko, metode, dan kesalahan yang pernah terjadi pada audit sebelumnya. Dengan begitu, audit di masa depan bisa direncanakan lebih baik agar penilaian lebih cepat, akurat, dan konsisten.

6. Alat Pengendalian Mutu

Apabila audit dilakukan oleh auditor junior, auditor senior dapat menjadikan KKA sebagai alat pengawasan dan peninjauan kualitas audit. Dengan begitu, dapat dipastikan bahwa penilaian perusahaan telah dicapai dengan prosedur yang tepat.

7. Media Peninjauan Pihak Eksternal

Kertas kerja audit juga dapat memudahkan pihak lain meninjau kembali kualitas audit. Hal ini memungkinkan adanya transparansi proses audit, menguatkan kredibilitas auditor, dan memastikan kepatuhan standar audit yang telah dilakukan.

Jenis-jenis Kertas Kerja Audit

Berdasarkan penggunaannya, kertas kerja audit dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut.

1. Kertas Kerja Analisis

Digunakan untuk menganalisis atau mengolah data keuangan atau non-keuangan. Seperti, analisis terhadap laporan keuangan, rasio keuangan, tren, perbandingan, jumlah karyawan, dan lain sebagainya. Hasil analisis bisa membantu auditor menentukan area yang perlu diidentifikasi lebih lanjut

2. Kertas Kerja Pengujian

Berisi catatan mengenai prosedur uji yang digunakan untuk mengecek kebenaran data perusahaan. Misalnya, prosedur untuk menguji transaksi, pengendalian, konfirmasi saldo, hingga rekonsiliasi. 

KKA ini dapat menjamin apakah data yang dibuat oleh perusahaan valid, lengkap dan akurat serta menjadi bukti yang mendukung opini auditor.

3. Kertas Kerja Ringkasan

Berisi ringkasan atau rangkuman hasil dari prosedur dan analisis audit yang telah dilakukan. KKA ini berfungsi sebagai dasar penyusunan laporan audit.

4. Kertas Kerja Pengendalian Internal

Digunakan untuk mengevaluasi sistem pengendalian internal yang digunakan oleh perusahaan. Apakah sistem tersebut dirancang dengan baik, diterapkan dengan benar, dipatuhi oleh karyawan, dan memadai untuk mengendalikan risiko, sehingga efektif digunakan.

5. Kertas Kerja Temuan

Berisi temuan hasil audit beserta bukti pendukung. Seperti, deskripsi temuan, bukti pendukung, analisis dampak temuan, hingga rekomendasi auditor.

Struktur dan Komponen Kertas Kerja Audit

Kertas kerja audit harus disusun secara akurat dan lengkap. Memuat semua informasi yang diperoleh, prosedur audit yang digunakan, hingga kesimpulan audit. Secara umum, format KKA dapat dibagi menjadi tujuh bab sebagai berikut.

  1. Laporan audit – berisi hasil utama utama audit, seperti kewajaran opini auditor, ringkasan temuan penting, rekomendasi perbaikan, pernyataan ruang lingkup audit, dan kesimpulan secara keseluruhan.
  2. Temuan dan komentar audit – berisi temuan awal, analisis penyebab masalah, dampak potensial, bukti pendukung, rekomendasi auditor, hingga catatan diskusi dengan perusahaan yang diaudit.
  3. Administrasi proyek yang diaudit – berisi informasi identitas mengenai auditor dan perusahaan yang diaudit.
  4. Perencanaan dan persiapan awal audit – berisi pengujian yang perlu dilakukan, area yang harus diprioritaskan, dan prosedur audit yang dapat meningkatkan efisiensi pekerjaan.
  5. Hasil review dan bekerjanya pengendalian intern – berisi alur kerja proses bisnis yang diaudit, penerapan dan efektivitas pengendalian internal, identifikasi terhadap kontrol yang lemah atau tidak dijalankan, dan implikasi terhadap risiko audit.
  6. Program audit – bagian inti yang memuat prosedur audit.
  7. Hasil pengujian – memuat hasil dari seluruh proses audit.

Contoh Kertas Kerja Audit

Kertas kerja audit dapat disajikan dengan bentuk berbeda-beda. Mulai dari deskripsi hingga tabel, gambar, maupun grafik. Berikut contoh kertas kerja audit perusahaan jasa secara ringkas.

Sebagai contoh, laporan keuangan perusahaan Sekawan Media tahun 2023-2024 sedang diaudit oleh auditor internal. Auditor telah menyiapkan beberapa jenis kertas kerja yang memuat informasi-informasi berikut.

  • Rencana audit: auditor mendeskripsikan tujuan, ruang lingkup, dan pendekatan audit yang akan digunakan. Termasuk penilaian terhadap layanan utama dan area yang berpotensi memengaruhi kewajaran laporan keuangan.
  • Penilaian risiko: auditor menilai risiko pada laporan keuangan yang rentan salah saji. 
  • Prosedur audit: auditor mendeskripsikan prosedur audit yang akan digunakan. Seperti, menilai kontrak layanan dengan klien, pengujian sampel invoice dan bukti penerimaan pendapatan, verifikasi pembayaran vendor biaya proyek, serta wawancara dengan tim keuangan dan project manager.
  • Hasil pengujian: auditor mendokumentasikan hasil dari prosedur yang telah dilakukan. Seperti, 8 dari 10 sampel invoice sesuai dengan nilai kontrak dan bukti layanan.
  • Temuan audit: auditor mencatat temuan berdasarkan hasil pemeriksaan. Seperti, tidak ditemukan indikasi kecurangan dalam transaksi yang diuji.
  • Kesimpulan audit: auditor merangkum seluruh hasil audit dan menyimpulkan kewajaran laporan keuangan. 

Penutup

Penggunaan kertas kerja audit dalam proses audit terhadap suatu perusahaan, dapat membantu auditor menyusun temuan, mengidentifikasi masalah, dan memberikan rekomendasi. 

Dengan begitu, manajemen perusahaan dapat memiliki dasar perbaikan yang kuat dan merancang kebijakan baru dengan tepat. Melalui hal ini, kredibilitas dan reputasi perusahaan akan meningkat di hadapan pihak eksternal.

Untuk efektivitas dan efisiensi proses audit, perusahaan dapat menggunakan aplikasi audit internal Sekawan Media. Software yang dirancang dengan pendekatan risk based audit untuk memastikan praktik Good Corporate Governance (GCG) berjalan maksimal.

Segera ajukan demo gratis untuk mengetahui bagaimana aplikasi kami dapat diandalkan.

Copied To Clipboard

Bagikan Ke: