Augmented Reality: Definisi, 4 Contoh, Jenis & Cara Kerjanya

Daftar Isi
Daftar Isi
Augmented Reality (AR) merupakan salah satu bentuk teknologi yang banyak digunakan untuk memvisualisasikan bentuk abstrak untuk suatu pemahaman yang lebih mendetail. Teknologi AR sering dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti kesehatan untuk sistem MRI dan sinar X, dalam game seperti pokemon go, dan sosial media seperti filter instagram dan TikTok.
Apa itu augmented reality
AR © Unsplash

Augmented Reality (AR) adalah sebuah teknologi yang saat ini ramai dimanfaatkan oleh banyak kalangan. AR merupakan salah satu hal yang penting dalam peningkatan dunia digital. Salah satu contohnya adalah filter yang sering Anda gunakan di Snapchat atau Instagram yang memungkinkan Anda seakan-akan ada di dunia animasi. Menarik, bukan?

Kini penggunaan augmented reality telah banyak diadaptasi oleh banyak bidang bisnis. Ingin lebih tahu apa itu augmented reality dan apa bedanya dengan virtual reality? Simak artikel di bawah ini sampai habis, ya!

Apa Itu Augmented Reality?

Augmented reality adalah teknologi yang mengintegrasikan informasi digital dengan lingkungan dunia nyata dari pengguna secara real time melalui penggunaan elemen visual digital, suara, atau dengan sensory stimuli yang disampaikan menggunakan teknologi. Penggunaan AR telah meningkat di antara perusahaan yang menggunakan komputasi mobile dan bisnis aplikasi tertentu.

AR sering digunakan untuk mengubah lingkungan di dunia nyata secara visual dalam beberapa cara atau untuk memberikan informasi tambahan ke pengguna. Keuntungan utama dari penggunaan AR adalah dapat membantu memadukan dunia digital dan komponen 3D dengan dunia nyata. AR juga banyak digunakan membantu dalam pengambilan keputusan atau hiburan.

Salah satunya dari aplikasi AR pertama kali adalah saat penanda warna kuning muncul di saat pertandingan bola pada tahun 1998. Kini, AR telah banyak digunakan di sektor industri mana pun, termasuk di dalamnya di sektor kesehatan, keamanan, minyak dan gas, pariwisata, dan juga marketing.

Cara Kerja Augmented Reality (AR)

Augmented reality dapat menyampaikan dalam bentuk format apapun, termasuk di dalam smartphone, tablet, dan kacamata. AR membutuhkan perangkat keras, seperti processor, sensor, layar, dan input device

Perangkat mobile saat ini telah mengadaptasi AR dengan sensor termasuk kamera, accelerometer, Global Positioning System (GPS), dan kompas dalam bentuk solid-state. AR dalam bentuk ini lebih mudah diakses dan digunakan setiap hari. GPS digunakan untuk memberikan pin-point pada lokasi pengguna dan kompas digunakan untuk mendeteksi orientation perangkat.

Augmented reality diciptakan dengan bentuk program 3D yang memudahkan pengembang untuk menggunakan animasi atau informasi digital dalam program komputer ke dalam sebuah augmented reality marker di dunia nyata. Ketika sebuah aplikasi AR dari perangkat komputer menerima informasi digital dari marker yang telah diketahui, AR tersebut mulai untuk mengeksekusi kode marker tersebut dan me-layer gambar atau gambar yang benar.

Baca juga: Pemanfaatan Artificial Intelligence di Era Revolusi Industri 4.0

Kelebihan dan Kekurangan Augmented Reality

Tentu sebuah teknologi ada kelebihan dan kekurangannya, tidak terlepas juga augmented reality. Teknologi ini juga punya kelebihan dan kekurangan, yaitu:

1. Kelebihan Augmented Reality

Berikut adalah beberapa kelebihan Augmented Reality (AR) yang menjadikannya teknologi unggul di berbagai bidang:

  1. Interaksi yang Lebih Imersif
    AR menciptakan pengalaman interaktif yang mendalam dengan menggabungkan dunia nyata dengan elemen digital. Pengguna dapat berinteraksi dengan objek virtual di dunia nyata secara langsung, meningkatkan keterlibatan dan pengalaman pengguna.
  2. Peningkatan Pembelajaran dan Pendidikan
    AR menawarkan metode pembelajaran yang lebih efektif dan menarik dengan menyediakan visualisasi 3D dan interaksi langsung. Siswa dapat memahami konsep abstrak dengan lebih mudah melalui visualisasi yang ditingkatkan, seperti model anatomi tubuh manusia atau simulasi fisika.
  3. Dukungan dalam Industri dan Pemeliharaan
    AR memungkinkan pekerja di bidang industri atau pemeliharaan untuk mendapatkan instruksi real-time dengan menampilkan panduan atau informasi di atas peralatan yang sedang mereka tangani. Hal ini meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan, terutama dalam pemeliharaan mesin atau perakitan produk.
  4. Pengalaman Belanja yang Lebih Baik
    Dalam dunia e-commerce, AR memungkinkan pengguna mencoba produk secara virtual sebelum membelinya. Contohnya, pelanggan bisa melihat bagaimana furnitur akan terlihat di ruangan mereka atau mencoba pakaian secara virtual, yang membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik.
  5. Inovasi dalam Hiburan dan Gaming
    AR membawa pengalaman baru dalam dunia hiburan dan game dengan menciptakan lingkungan campuran antara realitas dan elemen virtual. Contoh populer adalah Pokemon GO, yang menggabungkan dunia nyata dengan elemen game di lokasi tertentu.
  6. Peningkatan Pengambilan Keputusan
    Dalam bisnis dan desain, AR memungkinkan pengguna memvisualisasikan produk atau proyek di lingkungan nyata sebelum membuat keputusan akhir. Ini membantu mengurangi risiko dan mempercepat proses desain atau perencanaan.
  7. Efisiensi dalam Navigasi
    AR dapat digunakan untuk navigasi yang lebih akurat, baik di dalam maupun di luar ruangan. Misalnya, AR dapat menampilkan petunjuk arah atau informasi penting tentang lokasi di layar perangkat pengguna, membantu mereka menavigasi tempat-tempat yang kompleks seperti bandara atau pusat perbelanjaan.

2. Kekurangan Augmented Reality

Meskipun Augmented Reality (AR) memiliki banyak kelebihan, teknologi ini juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa kekurangan dari AR:

  1. Biaya Implementasi yang Tinggi
    Pengembangan aplikasi AR yang berkualitas memerlukan teknologi canggih dan sumber daya yang besar. Perangkat keras yang kompatibel dengan AR juga sering kali mahal, terutama untuk keperluan industri atau bisnis yang memerlukan perangkat khusus. Ini membuat penerapan AR membutuhkan investasi awal yang signifikan.
  2. Ketergantungan pada Perangkat Khusus
    AR sering memerlukan perangkat khusus, seperti smartphone dengan sensor tertentu, kacamata AR, atau headset yang mendukung teknologi ini. Tidak semua pengguna memiliki akses ke perangkat tersebut, sehingga membatasi penerapan AR dalam kehidupan sehari-hari bagi sebagian orang.
  3. Masalah Privasi dan Keamanan
    AR mengumpulkan banyak data tentang lingkungan sekitar, termasuk lokasi dan informasi visual yang dapat menimbulkan kekhawatiran terkait privasi. Aplikasi AR juga bisa menjadi target serangan siber, yang berpotensi mengekspos data pengguna atau perusahaan.
  4. Keterbatasan Lingkungan dan Kondisi Fisik
    AR memerlukan lingkungan fisik yang mendukung agar dapat berfungsi dengan baik. Kondisi pencahayaan yang buruk, ruang terbatas, atau gangguan lain dapat menghambat kualitas pengalaman AR. Misalnya, di luar ruangan dengan cahaya matahari yang terlalu terang, kamera mungkin tidak dapat mendeteksi objek dengan baik.

Jenis-Jenis Augmented Reality

1. Marker-based

Jenis pertama Augmented Reality adalah marker-based. Teknologi AR marker-based biasanya disebut juga image recognition. Teknologi AR ini memerlukan komponen pendukung, seperti kamera pemindai atau objek visual khusus. Objek visual khusus yang digunakan bisa berbentuk apa saja, contohnya berbentuk QR code.

AR jenis ini bekerja dengan menghitung posisi dan marker orientation untuk positioning konten, kemudian marker akan menampilkan animasi dalam bentuk digital yang bisa dilihat oleh pengguna. Contoh aplikasi AR jenis ini adalah filter pada Instagram, Snapchat, dan TikTok.

2. Markless

Teknologi AR markless memungkinkan sebuah objek virtual 3D diposisikan pada sebuah gambar nyata dengan memeriksa fitur dalam data secara real time.

AR jenis ini bergantung pada fitur yang ada di smartphone, seperti kamera dan GPS, untuk menangkap data tanpa perlu melakukan pemindaian.

Berdasarkan pernyataan yang kamu berikan, berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis Augmented Reality (AR):

Overlay AR

Jenis AR ini menggantikan tampilan asli dari objek nyata dengan gambar virtual. Teknologi AR ini tidak hanya menampilkan informasi tambahan di atas objek nyata, tetapi juga bisa menimpa atau menggantikan sebagian atau seluruh elemen visual dari objek tersebut.

Contohnya, dalam aplikasi belanja online, AR dapat menampilkan visual produk langsung di tempat pengguna sehingga pengguna dapat melihat seolah produk tersebut ada di depan mereka.

Projection-based AR

AR berbasis proyeksi digunakan untuk memproyeksikan gambar digital atau informasi ke permukaan fisik, dan seringkali digunakan dalam simulasi industri atau bisnis.

Jenis AR ini dapat digunakan untuk membuat replikasi objek dunia nyata dengan cara memproyeksikan gambar yang bisa dilihat oleh banyak orang secara langsung.

Ini sangat berguna dalam industri manufaktur, desain produk, atau pemodelan.

Location-based AR

AR berbasis lokasi memanfaatkan data GPS, kompas, akselerometer, atau sensor lain untuk menentukan lokasi pengguna dan menampilkan informasi digital yang sesuai di lingkungan nyata.

Jenis ini umum ditemukan pada aplikasi seperti Pokemon GO, di mana elemen-elemen virtual ditempatkan pada lokasi fisik tertentu sesuai dengan posisi pengguna di dunia nyata.

Contour-based AR

Contour-based AR berfokus pada pengenalan bentuk atau kontur objek di dunia nyata untuk memberikan elemen tambahan berbasis AR.

Sistem ini mendeteksi garis atau batas-batas objek dan kemudian menambahkan informasi atau visualisasi sesuai dengan bentuk objek tersebut.

Ini bisa digunakan dalam berbagai aplikasi seperti visualisasi medan dalam perangkat GPS atau alat kesehatan yang menampilkan informasi berdasarkan bentuk tubuh pasien.

    AR ini digunakan untuk menguraikan suatu objek tertentu menggunakan garis untuk memfasilitasi situasi tertentu.

    Perangkat yang Mendukung Augmented Reality

    1. Mobile Devices (Smartphone & Tablet)

    Banyak smartphone dan tablet modern yang mendukung AR dilengkapi dengan kamera yang dapat digunakan untuk melihat dunia nyata dan menampilkan elemen virtual di atasnya. Beberapa contoh perangkat yang populer termasuk iPhone dengan sistem operasi iOS dan smartphone Android seperti Samsung Galaxy atau Google Pixel.

    2. Special AR Devices

    Perangkat yang secara khusus dirancang untuk memberikan pengalaman augmented reality. Salah satu contohnya adalah head-up display (HUD), yang mengirimkan data ke tampilan transparan langsung di depan pengguna. Awalnya, perangkat ini diperkenalkan untuk melatih pilot pesawat tempur militer, namun saat ini juga digunakan di berbagai bidang seperti penerbangan, industri otomotif, manufaktur, olahraga, dan banyak lagi. 

    3. AR Glasses/ Smart Glasses

    Perangkat yang mirip dengan kacamata biasa, namun dilengkapi dengan kemampuan AR yang dapat menampilkan informasi tambahan di depan mata pengguna saat melihat sekitar. Beberapa contoh smart glasses yang terkenal adalah Google Glass Enterprise Edition, Vuzix Blade, dan North Focals.

    4. Virtual Retinal Displays (VRD)

    Virtual Retinal Displays (VRD) adalah perangkat yang menciptakan gambar dengan memproyeksikan sinar laser langsung ke mata manusia. Tujuannya adalah untuk menampilkan gambar dengan kecerahan, kontras, dan resolusi yang tinggi. Namun, saat ini sistem ini masih dalam tahap pengembangan dan digunakan terutama untuk pengujian dan eksperimen.

    5. AR Contact Lenses/Smart Lenses

    AR smart lenses adalah lensa kontak pintar yang menggabungkan teknologi Augmented Reality. Dengan menggunakan teknologi canggih, lensa kontak ini dapat menyajikan elemen virtual di bidang pandangan pengguna. Beberapa produsen, seperti Samsung dan Sony, telah mengumumkan pengembangan AR smart lenses. Lensa ini dirancang untuk memberikan pengalaman AR yang menakjubkan, termasuk fitur-fitur seperti pengambilan foto, penyimpanan data, dan interaksi dengan lingkungan virtual. Pengguna dapat mengenakan lensa kontak ini seperti lensa kontak biasa, sambil menikmati elemen virtual yang ditampilkan secara langsung dalam pandangan pengguna.

    Perbedaan Augmented Reality dengan Virtual Reality

    Perbedaan ar dengan vr
    ©Freepik

    Anda pasti penasaran apa bedanya augmented reality dengan virtual reality. Apakah keduanya sama? Tentunya keduanya memiliki perbedaan walaupun masih sama-sama berorientasi dalam hal membawa dunia digital ke dunia nyata.

    Augmented reality menggunakan lingkungan dunia nyata yang telah ada dan kemudian menempatkan informasi virtual di dunia nyata untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Misalnya saja pada game Pokemon GO, pengguna mencari karakter virtual yang muncul di layar smartphone atau tablet mereka di sekitar lingkungan nyata mereka.

    Sedangkan, virtual reality (VR) membawa pengguna ke dunia virtual yang benar-benar berbeda dengan dunia nyata yang dibuat dan di-render menggunakan komputer. Pengguna virtual reality bisa dibawa ke suatu dunia animasi atau lingkungan virtual. VR bisa digunakan di bidang fotografi untuk membidik lokasi lokal sesungguhnya kemudian menyematkannya di aplikasi VR. VR umumnya menggunakan sebuat perangkat keras (headset).

    Sederhananya, VR dapat membawa Anda masuk ke dalam dunia 3D virtual yang dapat memungkinkan Anda bergerak dan juga berinteraksi dengan lingkungan yang diciptakan. Sedangkan AR dapat membuat Anda tetap di dunia nyata, namun memberikan pengalaman dengan overlaying dunia nyata dengan elemen virtual.

    Contoh Augmented Reality

    Penerapan augmented reality dalam game
    Augmented Reality dalam game © Unsplash

    Penggunaan AR telah diadaptasi di banyak sektor industri. Berikut contoh-contoh penggunaan AR yang bisa Anda temukan, yaitu:

    1. Marketing

    Saat ini banyak brand-brand make up terkenal yang mulai mengadaptasi teknologi AR untuk memasarkan produk mereka, contohnya seperti brand L’Oreal yang memberikan Anda kemudahan dalam memilih shade lipstick dan shade foundation. Pemanfaatan AR ini memudahkan pelanggan saat melakukan pembelian secara online tanpa khawatir akan memilih shade yang salah.

    Selain itu, beberapa brand skincare juga memanfaatkan teknologi AR untuk memberikan pengalaman kepada pelanggan mereka memilih produk yang sesuai dengan kondisi kulit mereka.

    2. Gaming

    Sudah tidak asing lagi dengan game Pokemon GO, bukan? Game ini mengadaptasi teknologi AR dengan memberikan Anda pengalaman untuk menemukan karakter-karakter Pokemon di sekitar lingkungan Anda.

    3. Entertainment

    Di bidang entertainment sendiri, teknologi AR dimanfaatkan untuk menampilkan ikon-ikon atau tokoh yang tidak tampil secara langsung.

    4. Social Media

    Tentu Anda sudah sangat familiar dengan filter yang disajikan di Instagram dan Snapchat. Filter ini juga termasuk dari adaptasi teknologi AR yang dapat memberikan Anda pengalaman untuk menggunakan suatu ikon atau karakter virtual.


    Setelah mengetahui tentang apa itu augmented reality, Anda menjadi mengetahui bagaimana cara kerjanya dan perbedaannya dengan virtual reality. Adaptasi teknologi AR juga banyak memudahkan Anda, seperti dalam pengambilan keputusan atau untuk hiburan. Nantikan artikel-artikel menarik lain selanjutnya!

    Sekawan Media menawarkan paket jasa pembuatan aplikasi web dan jasa pembuatan aplikasi mobile untuk kebutuhan berbagai segmen bisnis Anda.

    Copied To Clipboard

    Bagikan Ke: