
Apa itu Profit Margin
Profit margin adalah tingkat selisih antara biaya produksi dengan harga jual pasar. Pada dunia investasi, keuntungan diartikan sebagai deposit investor untuk pembayaran harga beli saham atau komoditas. Kasmir menyebut bahwa rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan untuk mencari keuntungan. Rasio ini menunjukan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Rasio profitabilitas digunakan untuk menunjukkan efisiensi perusahaan.
Pada dunia investasi trading, Profit margin memiliki beberapa istilah lainnya seperti margin call yakni suatu usaha yang dilakukan investor untuk menutupi kerugian saat harga saham mengalami penuruna secara drastis hingga mencapai harga dibawah harga awal membeli dan margin account yang merupakan akun yang dibuat dalam manajer investasi yang digunakan sebagai akun untuk membeli saham.
Fungsi Profit Margin
1. Menentukan Jumlah Produk
Fungsi pertama dari profit margin adalah untuk menentukan jumlah produk. Pihak manajemen perusahaan akan menghitung proyeksi keurtungan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaannya yang telah berhasil terjual. Jika proyeksi tersebut telah dihitung secara rinci, maka perusahaan dapat menentukan jumlah produk yang akan dipasarkan. Penghitungan kuantitas ini dilakukan agar proyeksi keuntungan tidak meleset sehingga dapat meminimalisir kerugian.
2. Menentukan Pemasaran
Profit margin juga berfungsi untuk menentukan pemasaran, jika keuntungan yang diperoleh sangat sedikit, maka perusahaan akan berpikir ulang dan mencari alternatif lain untuk memasarkan produknya dengan melakukan strategi pemasaran lainnya yang lebih murah. Perusahaan akan menghindari pemasangan iklan di media elektronik karena akan membutuhkan biaya yang lebih besar. Sebagai gantinya, perusahaan akan memasarkan produk atau jasanya di media sosial dan website penjualan agar penjualannya maksimal.
3. Menentukan Harga
Harga merupakan variabel penting dalam dunia bisnis. Margin menjadi panduan perusahaan dalam menetapkan harga produk atau jasa yang dijual. Jika perusahaan tidak mengetahui proyeksi keuntungan, maka dikhawatirkan penentuan harga produk berseiko tinggi akan meleset dan terjadi kerugian.
4. Mengetahui Laba yang Didapat dalam Satu Periode
Setelah perusahaan mengetahui keuntungan yang didapatkan, selanjutnya pihak manajemen akan menyusun strategi lainnya mulai dari ekspansi bisnis untuk membuka cabang baru dan strategi bisnis lainnya.
5. Mengetahui Perkembangan Laba dalam Jangka Waktu Tertentu
Selain itu, Profit margin juga berfungsi untuk mengetahui perkembangan laba dalam jangka waktu tertentu. Hal ini menjadi tolok ukur keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produk atau jasanya apakah sudah sesuai dengan target pemasarannya.
Pentingnya Profit Margin untuk Bisnis Anda
1. Penentu Keberhasilan Bisnis Anda
Profit margin adalah salah satu penentu keberhasilan sebuah perusahaan, serta menentukan daya tariknya bagi investor. Profit margin menjadi pertimbangan penting dalam penilaian ekuitas perusahaan jika ia berencana untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) di pasar saham. Dengan adanya profit margin yang kuat, perusahaan dapat menunjukkan kelayakan keuangan yang menarik dan potensi pertumbuhan yang menjanjikan, sehingga meningkatkan minat investor untuk berinvestasi dalam perusahaan tersebut.
2. Perencanaan Keuangan
Profit margin menjadi landasan penting dalam perencanaan keuangan jangka panjang bisnis Anda. Hal ini membantu Anda memperkirakan dan merencanakan laba yang dapat diharapkan dari penjualan Anda, mempertimbangkan biaya operasional, dan mengidentifikasi titik impas atau target profitabilitas yang harus dicapai agar bisnis Anda berkelanjutan.
3. Syarat Pengajuan Pinjaman
Laporan profit margin juga dapat menjadi salah satu persyaratan yang diperlukan saat mengajukan pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan lainnya, terutama bagi usaha bisnis perseorangan.
4. Efisiensi Operasional
Profit margin juga mencerminkan efisiensi operasional bisnis Anda. Dengan memantau dan menghitung profit margin secara berkala,Anda dapat mengidentifikasi masalah operasional. Hal ini memudahkan Anda untuk mengambil tindakan yang diperlukan guna meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan profit margin.
5. Evaluasi Kinerja
Profit margin dapat digunakan sebagai ukuran kinerja untuk membandingkan bisnis Anda dengan pesaing atau dengan standar industri. Dengan memahami bagaimana profit margin bisnis, Anda dapat menilai keunggulan kompetitif, melihat tren kinerja dari waktu ke waktu, dan mengidentifikasi area bisnis yang dapat ditingkatkan untuk mencapai keuntungan yang lebih besar.
Manfaat Perhitungan Profit Margin
1. Untuk Keuangan Perusahaan
Menghitung profit margin yang akurat dan relevan juga tergantung pada kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangan dengan baik, termasuk pengelolaan pengeluaran yang dapat berdampak pada keuntungan yang dihasilkan. Profit margin menjadi metode yang tepat untuk mengidentifikasi kondisi keuangan perusahaan secara realistis berdasarkan fakta di lapangan.
Misalnya, perhitungan profit margin dari dua perusahaan yang berbeda. Toko kosmetik A berhasil memperoleh keuntungan sebesar Rp 1 juta dari total penjualan senilai Rp 500 juta dalam satu tahun. Di sisi lain, perusahaan kosmetik B juga menghasilkan keuntungan sebesar Rp 100 juta, namun pendapatannya hanya sebesar Rp 300 juta dari total penjualan. Dari contoh di atas, terlihat bahwa perusahaan kosmetik B memiliki profit margin yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan kosmetik A, meskipun keuntungan yang diperoleh keduanya sama. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan kosmetik B mampu menghasilkan tingkat laba yang lebih besar dengan penjualan yang lebih rendah.
2. Mengevaluasi Pengeluaran Perusahaan
Profit margin juga bermanfaat untuk mengidentifikasi kondisi keuangan bisnis Anda. Dengan menghitung profit margin, Anda dapat mengevaluasi apakah kondisi keuangan bisnis sedang dalam kondisi baik atau tidak.
3. Mengidentifikasi Area Bisnis yang Kurang Menjanjikan
Menghitung profit margin juga memudahkan Anda dalam mengidentifikasi kemungkinan bisnis yang kurang berhasil begitupun sebaliknya. Dengan meninjau kondisi tersebut, Anda dapat melakukan riset yang lebih mendalam. Setelah itu, Anda dapat mengembangkan solusi dan strategi yang tepat untuk membantu meningkatkan laba dari produk Anda.
4. Memudahkan Pengambilan Keputusan
Menghitung profit margin memiliki manfaat yang sangat penting, terutama saat merintis usaha. Hal ini memberikan gambaran lengkap tentang keuntungan bisnis dan apakah bisnis tersebut menghasilkan keuntungan. Poin-poin yang dapat dijadikan evaluasi seperti perbandingan harga pokok penjualan dengan angka penjualan, biaya operasional bisnis terlalu tinggi sehingga mengurangi laba, dan kegiatan usaha secara keseluruhan. Selain itu, Anda dapat membandingkan profit margin dengan kompetitor lain sehingga investor atau calon investor dapat menilai keunggulan bisnis Anda secara objektif.
Jenis Jenis Profit Margin
1. Profit Margin on Sales
Ratio Profit Margin adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan laba atas penjualan. Cara pengukuran rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Rasio ini juga dikenal dengan nama profit margin. Terdapat dua rumus yaitu sebagai berikut:
2. Profit Margin Laba KotorÂ
Keuntungan yang menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan, dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Rasio ini merupakan cara untuk penetapan harga pokok penjualan. Rumus untuk menghitung keuntungan laba kotor yakni sebagai berikut:
Profit margin = penjualan bersih – harga pokok penjualan : Sales
3. Profit Margin Laba Bersih
Keuntungan laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan. Rumus untuk menghitung keuntungan laba bersih yakni sebagai berikut:
Net profit margin = Earning After Interest and Tax (EAIT) : Sales
4. Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment/ROI)Â
Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama Return on Investment (ROI) atau Return on Total Assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam 17 perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran rentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Di samping itu hasil pengembalian investasi menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Rumus untuk menghitung Return on Investment/ROI yakni sebagai berikut:
Return of Invenstment = Earning After Interest and Tax :Total Assets
5. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity)Â
Hasil pengembalian ekuitas atau Return on Equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini akan menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Makin tinggi rasio maka akan semakin baik yang artinya posisi pemilik perusahaan akan semakin kuat, begitu pula sebaliknya. Rumus Return on Equity sebagai berikut:
Return on equity = Earning After Interest and Tax: Equity
6. Laba Per Lembar Saham Biasa (Earning per Share of Common Stock)Â
Rasio laba per saham biasa atau biasa disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat. Dengan pengertian lain, tingkat pengembalian yang tinggi. Keuntungan bagi pemegang saham adalah jumlah keuntungan setelah dipotong pajak. Keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa adalah jumlah keuntungan dikurangi pajak, dividen, dan dikurangi hak-hak lain untuk pemegang saham prioritas. Rumus untuk mencari laba per lembar saham biasa adalah sebagai berikut:
Laba Per Saham = Laba Saham Biasa : Saham Biasa yang Beredar
Cara Menghitung Rasio Profit Margin
Misalnya pada sebuah pabrik sepatu kulit berhasil menjual sebanyak 10 ribu tas dalam jangka waktu satu bulan dengan harga Rp 200.000 per pasang. Biaya produksi dan pemasaran yang dibutuhkan memakan dana sebesar Rp 150.000. Berapakah margi n yang dihasilkan perusahaan tersebut?
Margin = Rp 50.000 : Rp 150.000 x 100%= 33%
Maka rasio profit margin yang didapatkan oleh perusahaan sepatu kulit tersebut yakni sebesar 33% dar penjualan selama satu bulan. Perlu diingat bahwa suatu perusahaan yang memiliki rasio profit keuntungan yang tinggi, maka pendapatan yang didapat akan berbanding lurus.
Hal ini perlu dihitung untuk mengetahui apakah penjualan pada saat itu mengalami keuntungan ataukah tidak. Penghitungan rasio profit keuntungan juga diperlukan untuk menentukan harga jual produk atau jasa. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir adanya kerugian.
Sekawan Media menyediakan jasa pembuatan website profesional dengan berbagai jenis situs sesuai kebutuhan bisnis Anda.