Saat mempunyai proyek berskala besar, setiap dokumen memegang peran penting untuk menjaga alur kerja tetap efisien dan bebas kesalahan. Di sinilah Document Control Project berperan. Sistem ini membantu tim proyek mengelola setiap dokumen mulai dari pembuatan, revisi, hingga arsip akhir secara terstruktur dan aman.
Bagi perusahaan yang ingin memastikan setiap proyek berjalan sesuai standar, memahami konsep ini menjadi langkah awal menuju efisiensi dan kepatuhan regulasi.
Apa Itu Document Control Project
Document Control Project adalah proses sistematis untuk mengelola seluruh dokumen dalam proyek tertentu. Setiap file, gambar teknik, laporan, atau submittal disimpan di satu repositori terpusat agar mudah diakses dan dilacak.
Sistem ini biasanya diterapkan dalam industri seperti konstruksi, minyak dan gas, manufaktur, serta teknologi, di mana jumlah dokumen yang dikelola bisa mencapai ribuan.
Dengan pendekatan berbasis Document Control Project Management, setiap dokumen memiliki nomor, versi, dan status yang jelas. Hal ini memastikan tidak ada duplikasi atau kesalahan distribusi yang dapat menghambat jadwal proyek.
Fungsi Utama Document Control Project
- Menjadi sumber data tunggal (single source of truth) bagi seluruh tim proyek.
- Memastikan dokumen yang digunakan selalu versi terbaru.
- Memudahkan proses review, persetujuan, dan distribusi dokumen.
- Menyediakan audit trail lengkap untuk kebutuhan compliance dan evaluasi.
- Meningkatkan kolaborasi antar departemen, vendor, dan klien.
Perbedaan Document Control dan Document Control Project
Meski terdengar mirip, keduanya memiliki cakupan kerja yang berbeda. Document Control berfokus pada pengelolaan dokumen di level organisasi atau perusahaan, sedangkan Document Control Project berfokus pada kegiatan yang terkait dengan proyek tertentu.
| Aspek | Document Control | Document Control Project |
|---|---|---|
| Cakupan | Semua dokumen perusahaan | Dokumen khusus proyek |
| Durasi | Jangka panjang dan berkelanjutan | Terbatas pada durasi proyek |
| Jenis Dokumen | SOP, kebijakan, laporan tahunan | Drawing, RFI, submittal, kontrak |
| Tujuan | Kepatuhan organisasi dan arsip | Efisiensi kolaborasi dan keakuratan proyek |
| Hasil Akhir | Sistem dokumentasi perusahaan | Dokumen final proyek (as-built, handover) |
Perbedaan ini penting dipahami agar perusahaan dapat menyesuaikan strategi dokumentasi sesuai kebutuhan.
Ketika Document Control bekerja menjaga tata kelola dokumen organisasi, Document Control Project memastikan setiap tahap proyek berjalan dengan referensi data yang benar.
Tugas Utama Document Control Project
Peran Document Controller dalam proyek sangat krusial. Ia memastikan seluruh dokumen proyek tersimpan, terdistribusi, dan terarsip dengan benar sesuai standar perusahaan dan kebutuhan klien.
1. Registrasi dan Penomoran Dokumen
Setiap dokumen proyek didaftarkan dan diberi nomor unik agar mudah dilacak. Proses ini membantu menghindari tumpang tindih dan memudahkan pencarian file.
2. Version Control dan Distribusi
Document Controller memastikan bahwa hanya versi terbaru yang beredar di lapangan. Versi lama disimpan sebagai arsip dengan status “superseded”.
3. Review dan Approval Workflow
Setiap dokumen yang diajukan (submittal) akan melewati proses review oleh tim teknis, konsultan, atau klien. Document Controller memonitor status dan memastikan semua pihak memberikan respon tepat waktu.
4. Tracking dan Reporting
Dokumen proyek dicatat dalam log seperti RFI Log, Submittal Log, dan Transmittal Log. Laporan ini membantu Project Manager memantau kemajuan dokumentasi secara real-time.
5. Koordinasi dan Komunikasi
Selain teknis administrasi, Document Controller juga menjadi penghubung antara kontraktor, konsultan, dan klien dalam pertukaran dokumen digital.
6. Arsip dan Handover
Setelah proyek selesai, semua dokumen final dikompilasi menjadi as-built dan Operation & Maintenance Manual untuk diserahkan kepada klien.
Setiap tugas di atas mendukung efisiensi proyek serta menjamin dokumentasi yang akurat untuk audit dan keberlanjutan operasional.
Manajemen dan Strategi Document Control Project
Mengelola dokumentasi proyek memerlukan pendekatan manajerial yang matang.
Document Control Project Management menjadi sistem yang mengatur alur dokumen dari pembuatan hingga penyimpanan akhir.
1. Penerapan Sistem Informasi Terintegrasi
Sistem DMS (Document Management System) atau EDMS (Electronic Document Management System) mempermudah kolaborasi dan mempercepat proses persetujuan dokumen.
Dengan sistem ini, pengguna dapat:
- Melihat versi dokumen terbaru.
- Mengatur hak akses berdasarkan peran.
- Menyimpan jejak audit setiap perubahan.
2. Standarisasi dan Template
Gunakan template baku untuk setiap jenis dokumen agar formatnya seragam.
Standarisasi mempermudah proses pencarian, verifikasi, dan pengarsipan.
3. Pengaturan KPI dan Monitoring
Tetapkan indikator kinerja seperti:
- On-time submittal rate
- Revision turnaround time
- Error rate pada dokumen revisi
Pemantauan KPI ini membantu tim menjaga produktivitas dan mengidentifikasi hambatan proses.
4. Integrasi dengan Sistem Proyek
Integrasikan Document Control Project dengan sistem lain seperti ERP, BIM, atau Project Portal agar informasi proyek tersinkronisasi otomatis dan tidak terjadi duplikasi data.
Alur Kerja Document Control Project dari Awal hingga Akhir
Agar sistem bekerja efektif, berikut tahapan ideal Document Control Project yang bisa dijadikan acuan:
1. Submission
Tim teknis membuat dokumen baru atau revisi lalu menyerahkannya ke Document Controller untuk registrasi.
2. Review
Dokumen ditinjau oleh tim document control project misalnya engineer atau quality manager untuk memastikan kesesuaian data teknis.
3. Revision
Setelah ada catatan koreksi, Document Controller mengatur versi revisi, memperbarui indeks, dan menandai status dokumen agar menjadi lebih baik.
4. Approval
Dokumen disetujui dan disimpan dalam repository utama dengan status “Approved for Construction” atau “Approved for Record”.
5. Transmittal
Dokumen disebarkan kepada pihak internal dan eksternal melalui sistem transmittal agar semua pihak bekerja dengan referensi yang sama.
6. Handover
Pada akhir proyek, seluruh dokumen final dikompilasi menjadi paket as-built untuk diserahkan ke klien sebagai bukti penyelesaian dan referensi operasional.
Kesimpulan
Document Control Project bukan sekadar kegiatan administrasi, tetapi fondasi penting dalam menjaga integritas informasi selama proyek berlangsung.
Dengan penerapan Document Control Project Management yang baik, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, memastikan kepatuhan standar, serta mengurangi risiko kesalahan yang mahal.
Jika perusahaan Anda ingin menerapkan sistem dokumentasi proyek yang terstandar dan efisien, pelajari lebih lanjut solusi profesional di Software Document Control Sekawan Media.

