Istilah cloud seperti sudah tidak asing didengar dalam dunia teknologi informasi saat ini. Mulai dari cloud computing, sistem cloud, platform berbasis cloud, serta bahasan mengenai istilah cloud yang lain.
Namun, tahukah Anda apakah yang dimaksud dengan istilah cloud? Arti cloud sendiri merupakan pengelompokan banyak server di internet yang ada di banyak tempat sehingga bisa diakses di mana saja dan kapan saja.
Oleh karena itu, secara sederhana cloud computing adalah metode penyampaian berbagai data yang efisien karena selalu bisa diakses selama perangkat yang terdaftar tersambung ke internet.
Seringkali kita memiliki masalah penyimpanan data yang besar di penyimpanan hard drive.
Dari pada menyimpan data di hard drive, penyimpanan data di cloud bisa menjadi pengganti yang lebih efisien selama kita bisa mengakses internet.
Cloud computing juga memiliki kelebihan-kelebihan lain yang bisa dijadikan pertimbangan untuk mempermudah pekerjaan sehari-hari.
Nah, di sini akan dibahas tuntas mengenai cloud computing mulai dari pengertian, contoh, karakteristik, hingga manfaat yang bisa kita dapatkan.
Apa itu Cloud Computing?
Dalam Bahasa Indonesia arti dari cloud computing jika diartikan langsung adalah Komputasi Awan.
Kata pertama adalah “Komputasi” yang memiliki makna sebagai pemanfaatan perangkat-perangkat komputer.
Pada kata kedua yaitu “Awan” merupakan metafora dari internet yang bisa diartikan sebagai pengembangan infrastruktur berdasarkan internet.
Dari pengertian tersebut bisa ditarik bahwa “Komputasi Awan” merupakan pengolahan sumber daya komputasi menggunakan jaringan internet atau dilakukan secara online.
Cloud computing adalah proses pengolahan komputasi melalui jaringan internet yang berfungsi untuk menghubungkan perangkat komputer satu dengan perangkat lain.
Penggabungan perangkat komputer menggunakan cloud memiliki fungsi bisa menjalankan program melalui perangkat yang sudah terkoneksi satu sama lain dalam waktu yang bersamaan.
Komputasi Awan mempermudah pengguna karena tidak harus mengunduh (download) aplikasi pendukung untuk mengaksesnya.
Cukup dengan menggunakan platform yang sudah disediakan saja, tetapi tentu harus selalu terhubung ke internet.
Sejarah Cloud Computing
Berikut sejarahnya berdasarkan urutan waktu:
1. Tahun 1960-an
Cloud computing mengalami evaluasi bertahap yang selalu menghadirkan fitur-fitur tambahan guna mempermudah kita menyelesaikan pekerjaan.
Pada tahun 1960-an merupakan awal mula ditandai dengan timbulnya konsep penggabungan sumberdaya komputasi melalui jaringan seiring dengan kemunculan Intergalactic Computer Network’ oleh JCR Licklider.
JCR Liclider juga bertanggung jawab atas pembangunan ARPANET di tahun 1969. ARPANET merupakan kependekan dari Advanced Research Projects Agency Network.
Jaringan ini merupakan induk dari teknologi internet yang keberadaannya sudah tidak bisa dipisahkan lagi dari manusia.
Saat pengembangan ARPANET, Liclider memang sudah memiliki cita-cita untuk membuat teknologi yang dapat menghubungkan semua orang di dunia tanpa harus bertemu dan bertukar informasi secara langsung.
Mimpi JCR Liclider ini menjadi inspirasi untuk mewujudkan teknologi cloud computing. Konsep yang digagaskan ini menjadi awal perkembangan cloud computing.
Dikembangkan terus oleh para ahli salah satunya John McCarthy, seorang pakar komputasi MIT yang terkenal sebagai pelopor kecerdasan buatan.
2. Tahun 1990-an
McCarthy menyampaikan gagasan jaringan komputasi akan menjadi infrastruktur publik sama seperti dengan listrik dan telepon suatu hari nanti.
Seperti halnya yang telah digagaskan oleh John McCarthy, pada tahun 1990 konsep internet sudah seperti konsep listrik yang mana semua orang pasti sangat membutuhkannya.
Orang dapat mengakses internet layaknya mereka mengakses listrik yang membuat internet menjadi kebutuhan publik yang dibutuhkan untuk sehari-hari.
Masih di tahun 1990, perusahaan telekomunikasi menawarkan VPN layanan pribadi dengan kualitas dan harga yang lebih rendah.
Perusahaan tersebut menggunakan bandwidth jaringan dan juga memakai simbol awan sebagai petunjuk titik batas pemisah antara provider dan user. Hal ini digunakan untuk menyeimbangkan dalam pengoperasian server.
Dilanjutkan pada tahun 1995, ide network computing dimunculkan oleh Larry Ellison, pendiri Oracle.
Ide ini digunakan sebagai kampanye untuk menggugat Microsoft dengan Windows 95-nya yang menguasai desktop computing.
Ellison mengutarakan ide network computing sebagai pengganti desktop.
Namun, akhirnya inovasi itu gagal direalisasikan karena kualitas jaringan komputer yang belum memadai dan user kembali menggunakan PC.
Pada akhir 1990-an lahir konsep lanjutan network computing, yaitu Application Service Provider (ASP) yang menyuguhkan akses program aplikasi tertentu melalui web.
Faktor yang membuat kemajuan dalam konsep ini adalah munculnya layanan hosting yang beragam dan bahasa pemrograman berbasis web.
Akhirnya, muncul inovasi baru yang menghasilkan cloud computing, pengolahan komputasi jaringan yang tidak bergantung pada sistem operasi tertentu.
Dengan begitu, dasar internet hanya sebagai cara akses dan hanya menggunakan alamat situs untuk menjalankan suatu program yang dibutuhkan.
Hingga pada tahun 1999, popularitas cloud computer semakin memuncak saat munculnya SaaS (software as a service).
Berbentuk aplikasi CRM (Customer Relationship Management) disebut menjadi awal pencetus aplikasi perusahaan yang menggunakan internet sebagai sistem operasinya.
3. Tahun 2005-Sekarang
Pada tahun 2005, Perusahaan Amazon merilis Amazon Web Services memunculkan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), Google App Engine, dan IBM Blue Cloud Initiative.
Situs web yang dikomersilkan yang memungkinkan individu atau perusahaan untuk menyewa server agar dapat mengoperasikan aplikasi komputer mereka.
Manfaat Cloud Computing
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari cloud computing yang perlu Anda ketahui.
- Manfaat yang paling terlihat dari cloud computing adalah skalabilitas. Penggunaan komputasi awan dapat menambah kapasitas penyimpanan data tanpa harus membeli perangkat tambahan seperti hardisk
- Aksesibilitas, yaitu dapat mengakses data kapan pun dan di mana pun user berada. Asal user bisa login ke sistemnya dan peralatan terkoneksi dengan internet, hal ini memudahkan mengakses data di saat yang penting
- Data bisa disimpan secara aman di penyedia layanan berbasis cloud. Terutama untuk perusahaan yang berbasis IT. Hal ini mengurangi biaya yang diperlukan untuk mengamankan data perusahaan. Selanjutnya, keamanan cloud computing dapat dilihat dari letaknya pada protokol yang mengatur komunikasi data tersebut di dalam jaringan. Protokol yang dijadikan patokan, yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protokol)
- Data masih bisa diakses karena terdapat backup data otomatis apabila sewaktu-sewaktu komputer atau smartphone rusak
- Karena keamanan yang terjamin dan fleksibelitasnya, biaya yang dikeluarkan untuk itu bisa ditekan dan diminimalisir
- Manfaat lainnya dari cloud computing adalah kemudahan dalam pengelolaan data sesuai dengan kebutuhan seperti sandi dan jenis perangkat yang ingin digunakan
Kekurangan Cloud Computing
Masalah utama yang sering menerpa cloud computing adalah koneksi internet buruk dan server down. Kekurangan lain adalah ancaman hacker dan proses migrasi yang kadang menyulitkan.
Solusinya, temukan penyedia layanan cloud computing yang mampu memberikan jaminan performa yang baik.
Sebagai contoh, untuk website, pilihlah layanan web yang aman, hosting yang jarang down dan mendukung migrasi dengan mudah.
Jenis Cloud Computing Berdasarkan Bentuk Layanan
Berdasarkan bentuk layanan teknologi ini dibagi menjadi tiga. Apa sajakah itu?
1. Software-as-a-Service (SaaS)
SaaS merupakan penyedia layanan aplikasi yang siap pakai. Pengguna layanan ini tidak perlu menginstal aplikasi.
Developer penyedia layanan juga melakukan update yang membuat layanan SaaS memang siap pakai untuk pengguna.
Layanan SaaS memungkinkan file bisa diakses di perangkat manapun asalkan pengguna log-in terlebih dahulu.
Contoh layanan SaaS adalah Office 365 yang menyediakan aplikasi Microsoft Office yang bisa diakses melalui internet.
2. Infrastructure-as-a-Service (IaaS)
IaaS merupakan layanan server atau sumber daya computing yang digunakan dalam cloud computing.
Pengguna bisa memilih server IaaS sesuai dengan kebutuhan karena tersedia dalam spesifikasi yang berbeda-beda.
Pengguna bisa memilih sistem operasi dan jenis virtualisasi untuk server mereka.
Umumnya, layanan IaaS diperuntukkan untuk perusahaan karena praktis dan sumber daya yang ditawarkan. Contoh penyedia layanan IaaS adalah Amazon.
3. Platform-as-a-Service (PaaS)
PaaS merupakan penyedia platform bagi developer untuk menciptakan dan melakukan uji coba aplikasi via online.
Infrastruktur dan sistem informasi platform dikelola oleh penyedia sehingga developer bisa langsung menggunakan layanan Platform-as-a-Service (PaaS). Contoh layanan ini yang sering digunakan adalah Google App Engine.
Jenis Cloud Computing Berdasarkan Lokasi
Teknologi penyimpanan cloud diklasifikasikan berdasarkan lokasi serta layanan yang ditawarkan. Berikut ini jenis cloud computing berdasarkan lokasi, antara lain yaitu:
1. Google Drive
Merupakan sebuah sumber daya komputasi menyeluruh yang letaknya berada di sebuah lokasi perusahaan cloud computing yang menyediakan layanan tersebut.
2. Community Cloud
Merupakan sebuah sumber daya penyimpanan data yang dibagi antaranggota kelompok atau organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
3. Hybrid Cloud
Merupakan sebuah teknologi cloud gabungan antara jenis private cloud dan public cloud.
Memungkinkan pengguna untuk menggunakan salah satu dari keduanya, tergantung dari tujuan yang diinginkan dengan Hybrid Cloud.
Namun, jangan lupa untuk meng-host aplikasi di server sendiri agar lebih aman.
4. Private Cloud
Merupakan teknologi berbasis cloud yang memungkinkan untuk dapat dioperasikan secara mandiri seluruh sumber daya komputasinya.
Hal ini digunakan untuk menjaga keamanan serta kontrol data saat keluar atau masuk, apalagi jika jaringan internet yang digunakan merupakan jaringan internet pribadi.
Cara Kerja Cloud Computing
Cloud computing memiliki cara kerja yang cukup sederhana di mana menggunakan internet sebagai pusat penyimpanan dan pengolahan data.
Prinsip kerja cloud computing memiliki sistem yang menggunakan internet sebagai server untuk penyimpanan dan pengolahan data.
Sistem ini membuat user bisa mengakses cloud dengan cara login tanpa harus instalasi perangkat. Media penyimpanan data dan instruksi dari pengguna disimpan secara virtual via internet.
Berikut tahapan cara kerja cloud computing:
- Lalu lintas dan permintaan user dipantau melalui sebuah server pusat. Server ini digunakan untuk mengelola sistem guna memastikan semuanya berjalan dengan lancar. Sistem ini mengikuti protokol dan menggunakan perangkat lunak tertentu yang disebut middleware network
- Middleware network berfungsi untuk membuat sebuah komputer bisa terhubung ke komputer yang lain
- Klasifikasi layanan seperti PaaS (Platform as a Service) memfokuskan untuk membuat desain, deployment, dan hosting aplikasi di internet
- SaaS memberikan layanan akses software kepada user tanpa harus membeli. Biasanya para vendor atau service provider sudah menyediakan berbagai software yang bisa diakses secara langsung menggunakan internet
Contoh Cloud Computing
Pada kehidupan sehari-hari ternyata kita sudah sering menggunakan cloud computing untuk menyelesaikan pekerjaan. Berikut ini contoh cloud computing yang sering digunakan.
1. Google Drive
Pengguna Google Drive tidak perlu install aplikasi Drive. Hanya dengan memiliki akun Google Mail maka bisa langsung mengakses Google Drive dan aplikasi lain milik Google seperti Google Meet, Google Classroom, dan lain-lain.
2. Media Sosial
Media sosial seperti YouTube, LinkedIn, dan Facebook memang harus dilakukan instalasi aplikasi terlebih dahulu untuk penggunaan yang lebih optimal.
Meskipun harus melakukan instalasi aplikasi, media sosial juga masih bisa diakses di web.
3. Dropbox
Dropbox menjadi salah satu contoh cloud computing yang sering digunakan terutama oleh mahasiswa.
Dropbox hampir mirip seperti Google Drive, memungkinkan untuk menyimpan dan membagikan file secara mudah.
Contoh Cloud Computing dalam Bidang Non-TI
Berikut ini adalah contoh dari cloud computing dalam bidang non-TI.
- Alat-alat kedokteran yang menggunakan cloud computing di antaranya Telemedicine yang berguna alat komunikasi jarak jauh antara tenaga kesehatan dengan pasien dan juga sebagai media perantara transfer data medis dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Contoh lainnya adalah Electronic Health Records, dan analisis Teleradiology
- Cloud computing yang digunakan untuk proses pendidikan seperti Google Talk, Google Video for Education, dan Google Classroom yang dapat mempermudah guru dan siswa dalam proses belajar mengajar
- Contoh cloud computing di bidang pemerintahan adalah layanan jasa alih daya pengelolaan TIK oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan dalam sistem kerja Badan Pengawas Tenaga Nuklir dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)
Cloud Computing dalam Bisnis
Beberapa user meletakkan seluruh aplikasi atau datanya di cloud. Namun, ada juga yang menggunakan model hybrid, yang berarti ada beberapa aplikasi atau data di private server, sedangkan sisanya di public cloud.
Salah satu manfaatnya untuk bisnis adalah fleksibilitas dari penawarannya. Cloud computing staff bisa mengakses file dan data yang mereka inginkan baik saat mereka sedang bekerja di dalam kantor atau sedang di luar kantor.
Selama memiliki akses internet, informasi dapat diakses dari manapun melalui komputer, laptop, atau smartphone.
Mereka juga dapat bekerja secara kolaboratif dengan file dan dokumen, dokumen dapat ditampilkan dan diubah dari beberapa lokasi berbeda.
Cloud computing biayanya lebih sedikit dan mengurangi insentif tenaga kerja bagi perusahaan.
Tidak perlu membeli dan meng-install software yang mahal karena cloud computing sudah ada secara online dan pengoperasian yang fleksibel menggunakan jaringan internet.
Perusahaan dapat lebih fleksibel untuk menentukan anggaran karena perusahaan hanya perlu mengeluarkan biaya yang sesuai dengan kebutuhan yang dikeluarkan untuk pemakaian cloud computing di perusahaan tersebut.
Cloud computing memiliki penyimpanan virtual yang tidak terbatas dibandingkan hard-drive yang masih terbatas.
Saat ruang penyimpanan yang lebih besar dibutuhkan bukan menjadi masalah karena perusahaan hanya perlu meningkatkan layanan penyimpanan ke batas yang lebih besar namun dengan biaya yang berbeda tentunya.
Demikianlah penjelasan lengkap tentang cloud computing, mulai dari pengertian hingga contohnya.
Secara sederhana cloud computing atau komputasi awan adalah metode pengolahan dan penyampaian berbagai layanan (penyimpanan data, database, server, jaringan, software) melalui virtual dengan internet.
Dengan menggunakan cloud computing, pengguna akan dimudahkan untuk mengakses layanan yang sudah diupload dalam sebuah server cloud di internet.
Sekarang ini, cloud computing merupakan teknologi yang sangat populer. Terutama bagi para pengguna yang membutuhkan metode pengolahan dan penyampaian data yang mudah.
Hal tersebut dikarenakan tidak memakan biaya yang banyak dan performanya yang cukup stabil.
Oleh karena itu, komputasi awan banyak digunakan oleh perusahaan dan juga sangat berperan dalam kesuksesan suatu perusahaan saat ini.