• LAYANAN

      Melayani berbagai kebutuhan pembuatan aplikasi dan website yang menjangkau area UMKM hingga bisnis berskala Enterprise.

      Sistem Monitoring Internal Audit MIND ID
      MIND ID
      2022
      Aplikasi SMSCrops Syngenta
      PT Syngenta Seed Indonesia
      2018
  • TENTANG KAMI
  • PORTOFOLIO
  • KARIR
  • BERITA & INFORMASI
  • HUBUNGI KAMI

Version Control System: Fungsi, 3 Jenis dan Cara Kerjanya

Daftar Isi
Daftar Isi

Kode-kode dalam perangkat lunak merupakan aspek yang sangat penting dalam pengembangan software. Untuk menjaga kode-kode tersebut diperlukan software untuk mengelola perubahan kode pada software, yaitu Version Control System atau yang biasa disebut dengan VCS. Lantas apakah Version Control System itu dan apa saja fungsidan jenisnya VCS. Simak pada artikel berikut !

Pengertian Version Control System

Ilustrasi version control system
Ilustrasi version control system (from unsplash)

Version Control atau yang biasa dikenal sebagai source control, merupakan sebuah metode untuk melacak dan mengelola perubahan pada kode perangkat lunak. Version Control System atau VCS adalah suatu software tools yang membantu tim pengembangan perangkat lunak mengelola perubahan pada kode sumber dari waktu ke waktu. Seiring dengan semakin berkembangnya lingkungan development, VCS membantu tim software development untuk bekerja dengan efektif dan efisien.

Jika terjadi kesalahan dalam proses pengembangan, tim development dapat melakukan pengecekan dengan melihat timeline perubahan kode melalui VCS dan membandingkannya dengan versi kode yang lebih lama untuk membantu memperbaiki kesalahan sekaligus meminimalkan gangguan pada aktivitas pengerjaan tim.

Pada proyek pengembangan peragkat lunak, source code merupakan aset berharga yang nilainya harus dilindungi. Bagi sebagian besar tim pengembangan perangkat lunak, source code adalah tempat penyimpanan informasi yang sangat berharga tentang domain masalah yang telah dihimpun dan disempurnakan oleh para pengembang melalui upaya yang matang. Version Control melindungi source code dari kemungkinan yang buruk dan degradasi kualitas.

Version Control membantu tim melacak setiap perubahan individual dari setiap kontributor dan mendukung alur kerja yang kondusif. VCS yang baik juga memfasilitasi aliran perubahan kode yang lancar dan berkesinambungan daripada mekanisme penguncian file yang membuat frustasi.

Baca Juga: Agile Development dalam Pengembangan Perangkat Lunak

Fungsi Version Control System

Berikut beberapa fungsi dari Version Control System:

Tracebility

Tracebility adalah mekanisme yang menyediakan bukti semua revisi dan perubahan yang dilakukan dalam satu periode waktu. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi pengembangan file melalui berbagai tahapannya. VCS memungkinkan pengguna untuk melacak kontribusi yang dibuat oleh beberapa pengembang dari salinan asli ke berbagai versi yang telah diperbaiki dan, akhirnya, ke versi final.

Selain itu, anggota tim juga bisa mengidentifikasi urutan perubahan yang dilakukan. Hal ini memungkinkan mereka untuk membuat katalog berbagai perubahan yang dapat membantu memudahkan mereka dalam mengidentifikasi perubahan. 

Ketika seorang developer mengerjakan draft terbaru, tim dapat dengan mudah memahami tujuan dataset jika memiliki riwayat dokumen yang mudah diakses. Hal ini memungkinkan pengembang untuk membuat perubahan dengan lancar yang sesuai dengan tujuan jangka panjang proyek.

Efficiency

Version control mendorong pengembangan dokumen yang efisien. Tim developer bekerja untuk menyederhanakan proses yang kompleks dan menciptakan ruang lingkup yang lebih besar untuk otomatisasi dan konsistensi. Proses yang kompleks ini diimplementasikan secara bertahap melalui versi yang diperbarui. Versi yang diperbarui memungkinkan pengembang untuk kembali ke versi sebelumnya ketika mereka mendeteksi kesalahan. Dengan begitu, pengujian menjadi lebih mudah karena masalah bisa terdeteksi lebih cepat .

Riwayat Dokumen

Riwayat dokumen memberikan informasi yang sangat berharga tentang editor beserta tanggal pengeditannya. Dengan adanya riwayat dokumen, dapat mempermudah mendapatkan informasi mengenai tujuan dari perubahan yang dilakukan. Informasi dalam riwayat dokumen, akan mempengaruhi pengembang yang bekerja pada versi terbaru domana VCS menyediakan informasi yang dapat membantu memecahkan masalah yang dialami pada versi sebelumnya.

Kemampuan untuk mengidentifikasi penulis dokumen memungkinkan tim developer yang sedang mengembangkan proyek untuk menautkan dokumen ke kontributor tertentu. Informasi yang diperoleh memungkinkan tim untuk menemukan pola-pola yang dapat membantu memperbaiki bug. Hal ini akan membantu meningkatkan fungsionalitas perangkat lunak secara keseluruhan.

Branching dan Merging

Version Control memungkinkan anggota tim untuk mengerjakan dokumen yang sama secara bersamaan secara independen sehingga tidak akan memengaruhi kontribusi sesama kolaborator. Setiap kontributor yang bekerja pada aliran perubahan independen biasanya disebut sebagai cabang.

Cabang memungkinkan setiap anggota tim untuk bekerja pada proyek yang sama menggunakan beberapa stream (cabang). Cabang-cabang ini bersifat otonom satu sama lain.

Hal ini memungkinkan pemberdayaan tim untuk menggabungkan pekerjaan independen mereka. Percabangan biasanya diadopsi di segmen-segmen dalam tim yang memiliki alur kerja yang berbeda.

Pengurangan Duplikasi dan Kesalahan

Version Control dapat mengurangi duplikasi beberapa versi atau versi yang sudah ketinggalan zaman dari dokumen tertentu. Pada dasarnya, dengan adanya vcs, akan mengurangi kesalahan yang muncul akibat informasi yang saling bertentangan yang ditampilkan melalui beberapa dokumen.

Management Overview

Version Control memungkinkan manajemen untuk memperoleh perspektif yang komprehensif tentang perkembangan proyek. Pihak manajemen dapat memantau penulis, tujuan perubahan, jadwal kemajuan, dan dampak perubahan terhadap tujuan jangka panjang dokumen.

Hal ini membantu manajemen untuk mengidentifikasi masalah berulang yang mungkin berasal dari anggota tim tertentu.

Identitas

Version Control memungkinkan tim untuk menganalisis penghapusan, pengeditan, dan pembuatan kumpulan data yang dibuat setelah dibuatnya salinan asli.

Hal ini memberikan kejelasan pada tim pengembangan perangkat lunak bahwa versi dokumen yang berbeda dapat dibedakan satu sama lain. Jadi, mudah untuk mengidentifikasi versi terbaru.

Baca Juga: Tahapan Extreme Programming, Kelebihan, dan Kekurangannya

Jenis-jenis Version Control System

Ilustrasi vcs
Ilustrasi VCS (from Freepik)

Melansir dari situs serengetitech, berikut beberapa jenis VCS:

1. Local Version Control System

Local version control system adalah basis data lokal yang terletak di local computer, yang merupakan tempat setiap perubahan file disimpan sebagai patch. Setiap kumpulan patch hanya berisi perubahan yang dibuat pada file dari versi terakhirnya.

Untuk melihat tampilan file pada saat tertentu, perlu menambahkan semua patch yang relevan ke file secara berurutan hingga saat itu. 

Masalah utama dari jenis VCS ini adalah semua datanya disimpan secara lokal, jadi jika terjadi sesuatu pada basis data lokal, semua patch yang disimpan akan hilang dan semua perubahan yang dibuat setelah versi tersebut akan hilang. Selain itu, kolaborasi antar pengembang atau tim sangat sulit atau hampir tidak mungkin dilakukan.

2. Centralized Version Control System

Centralized version control memiliki server tunggal yang berisi semua versi file. Hal ini memungkinkan beberapa klien untuk mengakses file di server secara bersamaan dengan mengambil file dari komputer lokal atau mengirimkannya ke server dari komputer lokal. Dengan cara ini, semua orang dapat mengetahui apa yang dilakukan oleh orang lain dalam proyek. 

Dalam struktur ini, administrator memiliki kendali atas siapa yang dapat melakukan apa. Hal ini memungkinkan kolaborasi yang mudah dengan pengembang lain atau tim.

Masalah terbesar dari struktur ini adalah semuanya disimpan di server terpusat. Jika terjadi sesuatu pada server tersebut, tidak ada yang bisa menyimpan perubahan, menarik file, atau berkolaborasi sama sekali. 

3. Distributed Version Control System

Dengan struktur VCS ini, klien tidak hanya bisa melihat cuplikan file terbaru dari server, tetapi juga meniru repositori secara penuh, termasuk riwayat lengkapnya. Dengan demikian, setiap orang yang berkolaborasi dalam sebuah proyek memiliki salinan lokal dari keseluruhan proyek, meliputi basis data lokal mereka sendiri dengan riwayat lengkapnya.

Dengan model ini, jika server tidak tersedia atau mati, repositori klien mana pun dapat mengirimkan salinan versi proyek ke klien lain atau kembali ke server saat server tersedia.

Cara Kerja Version Control System

Version Control System melacak setiap modifikasi pada kode dalam jenis basis data khusus. Jika terjadi kesalahan, pengembang dapat memutar kembali waktu dan membandingkan versi kode yang lebih awal untuk membantu memperbaiki kesalahan sekaligus meminimalkan gangguan pada semua anggota tim.

Sekarang setelah Anda memiliki pengetahuan terkait Version Control System, mungkin Anda bermaksud untuk mengembangkan aplikasi atau software untuk bisnis atau institusi Anda.

Bangun aplikasi Anda hari ini bersama kami, Sekawan Media, di sini, untuk membawa bisnis Anda ke level selanjutnya.

Sekawan Media akan memastikan aplikasi Anda dapat terbangun secara profesional, customized sesuai kebutuhan Anda, dan harga terjangkau. Konsultasikan bersama kami melalui WhatsApp, gratis!

Copied To Clipboard

Bagikan Ke: