• LAYANAN

      Melayani berbagai kebutuhan pembuatan aplikasi dan website yang menjangkau area UMKM hingga bisnis berskala Enterprise.

      Sistem Monitoring Internal Audit MIND ID
      MIND ID
      2022
      Aplikasi SMSCrops Syngenta
      PT Syngenta Seed Indonesia
      2018
  • TENTANG KAMI
  • PORTOFOLIO
  • KARIR
  • BERITA & INFORMASI
  • HUBUNGI KAMI

Full Stack Developer: 15 Skill Wajib, Tugas, Gaji, dan Tools

Daftar Isi
Daftar Isi
Full stack developer
Full stack Developer © Freepik

Full stack developer sangat berkaitan dengan kebutuhan akan pembuatan aplikasi yang saat ini terus meningkat, terutama di zaman yang serba digital. Baik dari pembuatan aplikasi website maupun mobile sangat diperlukan untuk pengguna dari segi personal maupun organisasi. Di Indonesia, kebutuhan akan programmer terus meningkat seiring dengan jumlah kebutuhan dari industri digital maupun startup. 

Untuk itulah, mulai sekarang anda harus mempersiapkan sejak dini kebutuhan apa saja yang harus dipersiapkan untuk berkarir menjadi seorang programmer profesional. Bagi anda yang tertarik di bidang web development, pasti sudah mengenal yang namanya frontend developer atau backend developer. 

Kedua posisi tersebut memiliki tugas dan tools yang berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membuat sebuah perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan industri dan customer. Jika anda tertarik dan mempunyai pengalaman lebih untuk dapat menguasai kedua posisi tersebut, maka anda dapat mencoba posisi sebagai seorang full stack developer. 

Pada artikel kali ini, kami akan membahas lebih detail mengenai apa itu full stack developer hingga skill apa saja yang harus dikuasai. Apalagi di Indonesia sendiri, jumlah developer yang menguasai teknologi full stack masih terbilang sedikit. Untuk itulah manfaatkan dengan bijak kesempatan tersebut. Jika anda mau berusaha dan memiliki komitmen yang tinggi, maka setiap usaha yang anda lakukan pasti akan berhasil.

Apa itu Full Stack Developer

Full stack developer adalah posisi programmer dimana orang tersebut telah menguasai pemrograman backend serta teknologi frontend. Seorang yang ahli pada teknologi full stack dituntut untuk dapat menguasai kedua bidang tersebut. Selain itu, juga dapat memahami teknologi UI UX, serta dapat menerjemahkan sebuah desain ke dalam kode frontend.

Seorang full stack developer biasanya memiliki pengetahuan tentang berbagai bahasa pemrograman, kerangka kerja (framework), dan teknologi yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi web lengkap. Full stack developers sangat berharga karena mereka mampu memahami seluruh alur kerja aplikasi dan memiliki fleksibilitas untuk berkontribusi di berbagai bagian proyek pengembangan perangkat lunak. Namun, menjadi full stack developer memerlukan waktu dan upaya untuk mempelajari berbagai teknologi dan keterampilan yang diperlukan di kedua sisi aplikasi web.

Tugas Full Stack Developer

Tugas utama yang dimiliki oleh full stack developer adalah menguasai teknologi dari backend dan frontend itu sendiri. Kemudian, terdapat beberapa teknologi yang harus dikuasai oleh seorang full stack developer. Berikut merupakan rincian dari beberapa teknologi yang digunakan.

1. Sistem Administrasi

Untuk urusan sistem administrasi, banyak sekali teknologi yang harus dipelajari saat ini. Full stack developer sebaiknya juga mengetahui penggunaan dari Linux dan basic shell scripting untuk pengembangan website dalam sistem operasi. Kemudian cloud hosting yang sering digunakan adalah Amazon, Rackspace, dll. 

Selanjutnya untuk proses pencarian informasi, maka anda perlu belajar dan mempersiapkan server seperti Elasticsearch atau Spinx. Proses cache juga perlu diperhatikan untuk membuat aplikasi. Maka, anda juga harus belajar dengan menggunakan software Memcached, Varnish, dll. 

2. Teknologi Front End

Selanjutnya, anda juga harus bisa menggunakan berbagai teknologi frontend untuk pengembangan perangkat lunak. Yang terpenting adalah, anda wajib untuk menguasai bahasa pemrograman HTML, CSS, JavaScript. Desain yang responsif juga sangat perlu anda pelajari untuk memberikan tampilan yang lebih baik ketika dijalankan pada perangkat mobile. 

Saat ini, penggunaan framework juga banyak digunakan untuk mempermudah proses pengembangan aplikasi. Banyak sekali jenis framework yang dapat anda pelajari, seperti framework dari CSS yaitu bootstrap, SASS, LESS. Framework JavaScript, yaitu AngularJs, JQuery, VueJs, dll. Yang sedang populer sekarang, juga wajib untuk mulai anda kuasai seperti Ajax, JSON, dan XML.

3. Teknologi Back End

Untuk teknologi backend, anda harus mulai mempelajari lebih dalam mengenai web server seperti Apache dan Nginx. Kemudian untuk bahasa pemrograman terdapat PHP, Python, Ruby, dll. Dan yang terpenting anda juga memiliki kemampuan dalam manajemen basis data (database). 

Database sendiri dibagi menjadi 2, pertama adalah relational database (seperti: MySQL, Postgre), dan yang kedua adalah non-relational database (seperti: Redis, MongoDB, Cassandra). Pada sisi server juga memiliki beberapa framework PHP seperti Laravel dan CodeIgniter yang sering digunakan oleh web developer untuk mengembangkan aplikasi website dinamis. 

4. Bidang Desain

Dalam teknologi desain, ada 2 komponen utama yang harus dimiliki oleh full stack developer. Pertama adalah dari komponen UI / UX, dan kedua adalah design web. Untuk UI / UX berfungsi untuk membuat desain aplikasi sehingga memiliki segi tampilan yang menarik, dan memiliki pengalaman yang baik ketika diakses oleh pengguna (user). 

Selanjutnya, seorang developer teknologi full stack juga dituntut untuk dapat mengkonversikan bentuk desain website ke dalam kode pemrograman. Misalnya saja, ketika anda menggunakan software Vagrant, pastilah juga harus mengenal dan memahami bahasa pemrograman Ruby.

Baca Juga: Memulai Karir Menjadi Seorang Backend Developer

Gaji Full Stack Developer

Seorang full stack developer sedang bekerja didepan komputer.
Gaji Full Stack Developer © Freepik

Menurut dari data situs lowongan kerja Indeed, gaji yang didapatkan oleh full stack developer di Indonesia rata – rata mencapai Rp. 7.802.635,- per bulan. Data tersebut diperbarui pada tanggal 31 Juli 2020. Tetapi, untuk jumlah nominal tersebut disesuaikan dengan kondisi setiap perusahaan atau startup. 

Tergantung dari porsi tanggung jawab dan kerja yang diberikan, serta kondisi geografis dan ekonomi wilayah tersebut. Anda bisa mencoba membandingkan dengan gaji rata – rata yang bekerja di Kota Metropolitan Jakarta, dengan di kota Batam. Tentunya pasti jelas berbeda, diukur dari tingkat pendapatan rata – rata dari setiap daerah. 

Skill yang Wajib Dimiliki oleh Full Stack Developer

Terdapat beberapa skill yang harus dikuasai oleh full stack developer, baik dari segi hard skills maupun soft skills. Berikut ini merupakan 15 skill yang harus dikuasai untuk berkarir menjadi seorang programmer. 

A. Hard Skills Full Stack Engineer

Berikut merupakan beberapa kemampuan teknis yang wajib anda miliki untuk memulai karir menjadi full stack developer yang profesional. 

1. Menguasai Pemrograman Backend

Banyak sekali hal yang harus dikuasai untuk teknologi backend. Dari segi bahasa pemrograman, misalnya NodeJS, PHP, Python, dll. Serta framework yang saat ini banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi. Untuk menguasai bidang backend sendiri, pastikan anda memiliki logika berpikir yang kritis untuk memecahkan banyak permasalahan yang ada serta algoritma program. 

2. Menguasai Bidang Teknologi Frontend

Teknologi frontend, hal dasar yang harus anda kuasai adalah bahasa pemrograman HTML, CSS, dan JavaScript. Kemudian, setiap bahasa pemrograman tersebut juga memiliki beberapa framework untuk mengembangkan aplikasi website lebih modern. 

3. Memahami Proses Manajemen Database

Full stack developer juga dituntut untuk bisa mengelola basis data dengan baik dan efisien. Supaya aplikasi yang dibuat dapat berjalan secara dinamis dengan menggunakan beberapa tools yang ada. 

4. Dapat Menerapkan Penggunaan Version Control System (VCS)

Metode VCS ini digunakan untuk mengembangkan aplikasi bersama beberapa developer. Tujuannya adalah agar aplikasi tersebut dapat dilakukan proses maintenance untuk mengubah dan memperbarui fitur dengan lebih efektif dan efisien. 

5. Membuat Tampilan Desain UI UX

Membuat tampilan desain UI UX sangat penting sebelum anda menerjemahkan desain ke dalam kode program. Banyak sekali tools yang digunakan untuk membuat wireframe atau desain awal aplikasi. 

6. Sudah Familiar dengan Web Architecture

Pahami bentuk mengenai arsitektur website, mulai dari struktur kode, memisahkan dan menyimpan file tertentu, mengelola database, dan lain sebagainya. 

7. Dapat menerapkan konsep SDLC dengan Baik dan Tepat

SDLC (Software Development Life Cycle) merupakan siklus untuk pengembangan perangkat lunak secara berkelanjutan. Ada beberapa tahap dalam pengembangan sebuah sistem yang dimulai dari tahap perancangan sistem hingga masuk pada tahap maintenance. Contoh SDLC yang sering digunakan dalam startup adalah metode Agile dan Scrum

8. Menguasai Framework dari Backend dan Frontend

Anda juga diharapkan untuk menguasai beberapa framework dari backend dan frontend. Saat ini ada banyak sekali jenis framework yang digunakan, pastikan anda menguasai framework yang sesuai dengan kebutuhan bisnis saat ini. Anda tidak perlu menguasai semua framework yang ada. 

Baca Juga: 11 Skill yang Harus Dimiliki Seorang Front End Developer

B. Soft Skills Full Stack Engineer

Selain dari kemampuan teknis yang harus dimiliki, seorang developer juga harus memiliki kemampuan dari segi personality. 

1. Mampu Bekerja secara Tim

Skill pertama yang harus dimiliki seorang full stack developer adalah kemampuan bekerja dalam tim. Developer yang baik tidak hanya mampu bekerja secara individu, akan tetapi diharapkan dapat bekerja secara tim. Hal tersebut dapat memberikan hasil yang lebih besar baik dari segi waktu, sumber daya, alokasi untuk pengembangan produk. 

2. Berpikir Kritis untuk Mengambil Sebuah Keputusan

Berpikir kritis tentulah menjadi salah satu kunci untuk menjadi full stack developer. Tanpa berpikir kritis, tidak akan bisa membuat sebuah program dengan baik dan sesuai dengan struktur data yang ada. 

3. Memiliki Kemampuan untuk Berkomunikasi dengan Baik

Komunikasi yang baik sangat dibutuhkan agar setiap pengembang dan project manager dapat saling berkoordinasi dengan baik. Komunikasi dapat dilakukan secara dua arah, sehingga terdapat hubungan timbal balik. Komunikasi yang baik  juga dapat memperlancar proses pengembangan perangkat lunak. 

4. Selalu Update dengan Teknologi Baru

Anda juga wajib untuk selalu belajar hal – hal baru. Terutama, untuk menguasai teknologi yang baru. Setiap saat, perkembangan zaman akan selalu memunculkan teknologi yang selalu baru dan lebih modern. Sehingga, anda perlu untuk memperbanyak informasi dan pengetahuan seputar teknologi agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman. 

5. Memiliki Kemampuan dalam Manajemen Waktu

Manajemen waktu sangatlah penting untuk menciptakan kondisi kerja yang baik. Seseorang dikatakan disiplin, karena dapat memanajemen waktu dengan baik. Developer yang profesional pasti dapat mengerjakan proyek tepat pada waktunya dan tidak menunda – nunda yang dapat menurunkan kepercayaan customer pada developer tersebut. 

6. Dapat Menyelesaikan Permasalahan yang Ada

Setiap pengembangan sudah barang tentu harus bisa menyelesaikan permasalahan yang ada dengan berpikir secara rasional. Gunakanlah banyak data dan gali banyak informasi yang ada untuk mendukung bukti dan teori yang dipakai. Hal tersebut dapat membantu anda dalam menyelesaikan berbagai masalah yang muncul dari segi teknis maupun  non – teknis.

7. Mempunyai Niat dan Komitmen yang Kuat

Yang terakhir adalah memiliki niat dan komitmen yang kuat untuk berkarir menjadi full stack developer. Niat dan komitmen yang kuat merupakan pondasi dasar untuk bekerja menjadi seorang programmer yang profesional. Tanpa adanya niat dan komitmen, tentunya tidak akan bisa mengembangkan perangkat lunak secara maksimal dan berkualitas.

Tools yang Diperlukan oleh Full Stack Engineer

Terdapat beberapa tools yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi website maupun mobile. Saat ini, setiap pengembang diharuskan untuk bisa membuat aplikasi yang kompleks. Maksudnya kompleks disini, dapat dijalankan diberbagai platform serta mendukung kebutuhan aplikasi yang responsive

Untuk pengembangan aplikasi berbasis website, ada banyak sekali tools yang dapat anda gunakan. Untuk IDE sendiri, anda dapat menggunakan VS Code, Sublime Text, dll. Selanjutnya untuk segi virtualisasi anda juga dapat menggunakan VirtualBox, Vagrant, dan Docker. Untuk kebutuhan version control, biasanya developer menggunakan GIT, SVN, dan Mercurial. 

Untuk pengembangan desain aplikasi, ada beberapa tools yang bisa anda gunakan. Misalnya, untuk membuat sebuah wireframe dapat menggunakan Whimsical. Dan untuk membuat tampilan UI UX dapat menggunakan software open source seperti Adobe XD dan Figma.

Selain pengembangan aplikasi berbasis website, anda perlu mempelajari tools untuk pengembangan aplikasi dari sisi mobile. Ada beberapa platform seperti Android, IOS, serta metode hybrid. Hybrid disini dapat membuat aplikasi yang dapat berjalan diberbagai platform. Tools yang digunakan antara lain, Phonegap, Accelerator, Cordova, React Native, dan lain sebagainya. 

Tips Menjadi Full Stack Developer

Menjadi seorang full-stack developer adalah tujuan yang ambisius, tetapi dapat dicapai dengan dedikasi, belajar, dan pengalaman yang cukup. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda menjadi seorang full-stack developer:

1. Bangun Networking dan Terlibat Dalam Workshop

Anda dapat memulai dengan bergabung dengan komunitas, forum, atau jejaring sosial khusus pengembang. Anda juga dapat berpartisipasi dalam berbagai lokakarya tentang topik terkait pemrograman secara online atau offline.

Selain memungkinkan Anda bertemu dengan rekan kerja yang lebih berpengalaman, networking juga bisa menjadi jembatan menuju peluang karier yang lebih banyak. Baik posisinya freelance maupun full-time, peluang Anda untuk menjadi full stack developer terpercaya terbuka lebar.

2. Praktekkan Proyek Nyata

Ilmu yang terus terakumulasi tidak akan ada gunanya tanpa latihan. Jangan biarkan diri Anda hanya mengetahui ilmu teori saja tanpa mengetahui cara mengaplikasikannya. Gunakan semua keterampilan yang Anda miliki untuk menciptakan produk terbaik.

Jika perlu, trial and erorr secara berkala hingga hasilnya sempurna. Kerjakan ide yang matang agar hasilnya menjadi aset untuk menambah portofolio Anda. Misalnya saja seorang pengembang WordPress yang fokus mengembangkan website menggunakan platform WordPress.

Sekawan Media membuka jasa pembuatan website di Malang, dan membuka lowongan kerja untuk web programmer dan mobile programmer.

Copied To Clipboard

Bagikan Ke: