• LAYANAN

      Melayani berbagai kebutuhan pembuatan aplikasi dan website yang menjangkau area UMKM hingga bisnis berskala Enterprise.

      Sistem Monitoring Internal Audit MIND ID
      MIND ID
      2022
      Aplikasi SMSCrops Syngenta
      PT Syngenta Seed Indonesia
      2018
  • TENTANG KAMI
  • PORTOFOLIO
  • KARIR
  • BERITA & INFORMASI
  • HUBUNGI KAMI

Use Case Diagram: Pengertian, Fungsi, dan Contoh penerapan

Daftar Isi
Daftar Isi
Use case diagram
Diagram © Unsplash

Sebelum membuat sebuah aplikasi atau perangkat lunak, tentunya seorang programmer akan menyusun beberapa rancangan skenario berupa diagram atau flowchart. Hal tersebut dilakukan untuk lebih mempermudah dalam mendeskripsikan kebutuhan sistem terhadap masalah yang dituju. Salah satu komponen diagram yang penting untuk dibuat adalah use case diagram.

Untuk kebutuhan sistem yang cukup kompleks, biasanya diagram akan dibuat oleh seorang system analyst yang mempunyai tugas khusus untuk merancang kebutuhan aplikasi. Jika dianalogikan, tugasnya hampir sama dengan seorang arsitek. 

Nah, pada artikel kali ini kami akan memberikan beberapa informasi menarik seputar use case, hingga cara pembuatannya.

Pengertian Use Case Diagram

Menurut istilah, use case adalah sebuah kegiatan atau interaksi yang saling berkaitan antara aktor dan sistem. Secara umum, dapat diartikan sebagai sebuah teknik untuk yang dimanfaatkan untuk pengembangan perangkat lunak (software), guna mengetahui kebutuhan fungsional dari sistem tersebut.

Definisi dari use case diagram sendiri adalah proses penggambaran yang dilakukan untuk menunjukkan hubungan antara pengguna dengan sistem yang dirancang. Hasil representasi dari skema tersebut dibuat secara sederhana dan bertujuan untuk memudahkan user dalam membaca informasi yang diberikan.

Fungsi Use Case Diagram

Untuk informasi tambahan, use case termasuk ke dalam UML (Unified Modelling Language) diagram, dan proses pembuatannya sendiri dilakukan sebelum kita masuk pada rancangan konsep DFD (Data Flow Diagram).

Setidaknya, terdapat dua fungsi utama dari penggunaannya, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Memperlihatkan Urutan Aktivitas Proses dalam Sebuah Sistem

Fungsi yang pertama, mampu memperkenalkan fase awal setiap kegiatan proses dalam sistem yang dikembangkan. Hal tersebut dapat memudahkan pengembang dalam menentukan kebutuhan yang sesuai dengan perangkat lunak dan pengguna.

2. Menggambarkan Business Process dalam Sistem

Kedua, mampu menggambarkan urutan proses bisnis secara lebih jelas dan transparan untuk mencegah terjadinya kesalahan pada sistem yang akan dibangun.

Baca Juga:
Profesi Data Analyst, Gaji, Tugas, dan Skill yang Wajib Dikuasai
Komponen dan Cara Membuat ERD (Entity Relationship Diagram) yang Tepat
Kenali Setiap Hal Tentang Manajemen Proyek yang Perlu Anda Ketahui

Komponen dan Relasi pada Use Case Diagram

Terdapat beberapa komponen dan relasi yang sering digunakan dalam pembuatan sebuah use case diagram. Berikut ini kami akan menjelaskannya satu persatu untuk mempermudah pemahaman anda dan memberikan gambaran awal.

3 Komponen Utama Use Case Diagram

Terdapat, tiga komponen utama untuk membuat sketsa atau diagram, yaitu sebagai berikut.

1. Actor

Aktor merupakan setiap hal di luar sistem yang menggunakan komponen system untuk melakukan sesuatu. Aktor dapat berupa manusia, perangkat, atau bahkan sistem tersebut yang menjadi peranan dalam keberhasilan sebuah operasi dalam sistem yang dibangun.

2. System

Komponen use case diagram
System © Unsplash

Komponen ini menyatakan batasan dari sistem di dalam relasi yang dilakukan dengan actor yang menggunakannya (di luar sistem). Serta, fitur harus disediakan di dalam sistem tersebut.

3. Use Case

Komponen yang ketiga adalah use case, yang merupakan gambaran umum dari fungsional sebuah sistem. Dengan begitu, pengguna dan konsumen dapat mengetahui setiap fungsi yang dibangun dalam sistem tersebut.

3 Contoh Relasi

Terdapat tiga contoh dari relasi yang digunakan untuk membuat diagram ini, berikut adalah penjelasannya.

1. Association

Association adalah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah interaksi antara komponen actor dengan use case tertentu. Hal tersebut digambarkan dengan garis penghubung antara aktor dengan use case.

2. Dependency

Dependency relation terbagi menjadi dua jenis, yaitu include dan exclude. Include berfungsi untuk mengidentifikasi hubungan atau relasi antara dua use case dan yang satu akan memanggil yang lainnya.

Jenis yang kedua atau exclude merupakan jenis yang apabila dilakukan pemanggilan maka memerlukan suatu kondisi tertentu dan akan terjadi dependensi.

3. Generalization

Generalisasi merupakan hubungan antara dua use case atau dua aktor, dimana salah satu meng –inherit dan menambahkan atau melakukan override sifat dari komponen yang lainnya.

Cara Membuat Use Case Diagram

Menurut Kenworthy (1997), anda dapat menuliskan langkah – langkah proses pembuatan use case dalam sebuah narasi. Berikut ini adalah beberapa cara untuk membuat diagram berdasarkan narasi yang dituliskan.

  1. Identifikasi terlebih dahulu siapa saja yang akan menggunakan website tersebut.
  2. Pilih salah satu user dari situs web yang akan diimplementasikan.
  3. Tentukan juga apa saja yang akan dilakukan oleh pengguna di dalam situs tersebut. Setiap hal yang dilakukan user di dalam website akan menjadi use case.
  4. Untuk setiap use case –nya, anda perlu untuk memutuskan rangkaian setiap kejadian (aktivitas) secara normal saat user menggunakan website.
  5. Menjelaskan tahapan dasar dalam mendeskripsikan sebuah use case diagram. Anda dapat mencoba menjelaskan hal apa saja yang dilakukan pengguna dan apa yang bisa dilakukan sistem, sebagai bentuk respons yang perlu untuk diketahui.
  6. Saat tahapan dasar dilakukan, anda dapat mempertimbangkan rangkaian acara (timeline) alternatif dan tambahkan “extend” pada diagram.
  7. Selanjutnya, anda dapat mencari kesamaan di antara use case, kemudian ekstrak dan catat hasilnya.
  8. Ulangi langkah kedua hingga ketujuh untuk user yang lainnya.

Contoh Penerapan Use Case Diagram

Di bawah ini terdapat contoh use case diagram untuk mempermudah anda dalam memahami dan mulai belajar untuk mengembangkannya sesuai kebutuhan sistem perangkat lunak.

Dalam contoh kasus diatas, dapat beberapa insight atau informasi yang bisa dianalisa.

  1. Tenaga kependidikan dapat melihat laporan hasil absensi.
  2. Tenaga kependidikan dapat mengelola data guru.
  3. Tenaga kependidikan dapat mengelola data murid.
  4. Tenaga kependidikan mencetak hasil laporan.
  5. Tenaga kependidikan mengelola data pengguna.
  6. Guru pendidik dapat mengabsen siswa.
  7. Guru pendidik mampu mengelola data siswa.
  8. Guru pendidik dapat mengelola data kelas.
  9. Semua aktivitas harus melalui akses pada menu login.

Contoh di atas merupakan sistem absensi pada TK Bersama yang terdiri dari dua aktor, yaitu guru pendidik dan tenaga kependidikan. Dimana, untuk setiap aktor harus melakukan login terlebih dahulu untuk masuk pada sistem tersebut.

Wah, ternyata proses pengembangan aplikasi menjadi lebih mudah dengan use case diagram. Contoh penerapannya-pun banyak sekali. Simak informasi menarik lainnya di artikel selanjutnnya!

Website Development Service

Sekawan Media menyediakan jasa pembuatan website profesional untuk membantu optimalkan bisnis Anda secara digital.

Copied To Clipboard

Bagikan Ke: