• LAYANAN

      Melayani berbagai kebutuhan pembuatan aplikasi dan website yang menjangkau area UMKM hingga bisnis berskala Enterprise.

      Sistem Monitoring Internal Audit MIND ID
      MIND ID
      2022
      Aplikasi SMSCrops Syngenta
      PT Syngenta Seed Indonesia
      2018
  • TENTANG KAMI
  • PORTOFOLIO
  • KARIR
  • BERITA & INFORMASI
  • HUBUNGI KAMI

Apa itu SSL: Pengertian, Manfaat, Tipe & Cara Kerjanya

Daftar Isi
Daftar Isi

Selama menjelajahi situs web, perhatikan bahwa terdapat beberapa URL yang dimulai dengan http:// atau https://. Penambahan karakter “s” ini sebenarnya memiliki makna tersendiri. Artinya, website tersebut menggunakan teknologi Secure Sockets Layer (SSL).

Komponen ini sangatlah esensial karena dapat membantu transfer data supaya lebih aman dan terenkripsi. Utamanya dalam website yang memerlukan pemberian informasi sensitif. Contohnya ketika Anda ingin melakukan pembayaran tagihan secara online atau menginput data pribadi.

Tentunya eksistensi https:// sangat penting untuk membangun kepercayaan pengguna ketika mengunjungi website tertentu. Mereka tidak mau jika informasi yang dibagikan dapat disadap oleh peretas. Bahkan, Google Chrome kini sudah merujuk website non-SSL dengan label Not Secured yang berarti Tidak Aman.

Masih bingung dengan protokol keamanan ini? Kali ini kami menyajikan panduan mengenai SSL. Berikut informasi mengenai apa itu SSL, manfaat SSL, tipe-tipe sertifikasinya, serta bagaimana cara kerjanya. Selamat membaca!

Apa Itu SSL

Ssl
SSL © Freepik

Kepanjangan SSL adalah Secure Sockets Layer. Singkatnya, ini adalah teknologi standar untuk menjaga koneksi internet tetap aman dan melindungi data sensitif apapun yang dikirim antara dua sistem, yakni server ke klien atau server ke server.

Layaknya sekat pengaman, SSL memastikan bahwa setiap setiap data yang ditransfer tidak dapat dibaca oleh pihak ketiga. Data tersebut dapat berupa sesuatu yang sensitif atau pribadi, seperti nama, alamat, nomor kartu kredit, dan informasi keuangan lainnya.

Namun saat ini, keberadaan SSL sudah tergeser oleh Transport Layer Security (TLS). TLS memang memiliki enkripsi yang lebih modern dan aman. Namun istilah SSL lebih familiar dan umum digunakan oleh orang-orang karena cara kerjanya yang hampir sama.

Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Website untuk Pribadi Maupun Bisnis?

Manfaat dan Fungsi SSL

Penerapan SSL dalam suatu situs web merupakan hal yang penting. Selain fungsi perlindungan, terdapat banyak manfaat lain yang dicari oleh para pengembang website. Berikut kami rangkum manfaat SSL untuk Anda:

1. Melindungi Data dari Phising

Dewasa ini, keberadaan para penjahat cyber sudah semakin marak dan handal. Umumnya, mereka mencoba meniru situs Anda untuk mengelabui pengguna dan mencuri data. Namun duplikasi tersebut tidak mungkin sempurna dan berwujud sama, karena sertifikasi SSL yang sesuai akan sangat sulit ditemukan.

2. Optimalisasi SEO Website

Google telah mengonfirmasi bahwa SSL dapat membantu meningkatkan peringkat website di mesin pencarian. Hal ini dikarenakan enkripsi HTTPS hanya tersedia pada sertifikasi protokol keamanan tersebut. Dengan demikian pengguna akan lebih mudah menemukan website Anda, bahkan dapat menjadi sumber utama dari traffic.

3. Membangun Reputasi yang Profesional

Bila Anda ingin mengembangkan bisnis online atau membuat situs resmi perusahaan, SSL adalah sarana branding yang sangat tepat. Browser akan memberikan visualisasi berupa bar warna hijau jika website sudah terenkripsi. Jika belum, maka akan muncul notifikasi merah di bagian URL. Tentunya pengguna mampu mengenali mana website yang kredibel atau yang tidak.

4. Pengiriman Data yang Tepat Sasaran

SSL menyediakan otentikasi supaya informasi pengguna langsung terkirim menuju server tujuan. Alur pengiriman data memang harus melewati beberapa jumlah mesin. Terkadang hal ini menjadi celah untuk website palsu mengelabui pengguna. Namun, sertifikasi dapat menghindari kemungkinan ini.

Baca juga: Kenali apa Itu Doxing Serta Tips Mencegah Kejahatan Siber

Tipe Sertifikat SSL

Sertifikat SSL diproses oleh Certificate Authority (CA). Rincian sertifikat, termasuk otoritas penerbit dan nama perusahaan pemilik situs web, dapat dilihat melalui simbol kunci di bilah browser. Perbedaan antara tipe sertifikat tersebut umumnya ditentukan oleh domain yang dilindunginya. Berikut penjelasannya:

1. Extended Validated (EV) 

EV menunjukkan ikon gembok, HTTPS, nama, dan negara bisnis di bar URL untuk menghindari kesalahan sebagai situs web spam. Tipe ini cenderung mahal namun memiliki tingkat keamanan tertinggi dalam menunjukkan legitimasi domain. Jika situs Anda melibatkan proses transaksi, maka sertifikat ini diperlukan supaya bisnis tergolong legal dan tidak melanggar hukum.

2. Organization Validated (OV) Certificate

OV memverifikasi validasi domain Anda dengan enkripsi tingkat menengah. Tampilannya di URL adalah ikon gembok hijau kecil dengan nama bisnis. Apabila belum mempunyai modal keuangan yang cukup untuk EV namun ingin memiliki kualifikasi enkripsi yang hampir sama, maka gunakanlah tipe sertifikat ini.

3. Domain Validated (DV) Certificate

DV menawarkan enkripsi tingkat rendah. Prosesnya sangatlah mudah dan cepat, yakni cukup dengan mengajukan beberapa dokumen perusahan, CA akan langsung meninjau hak pemohon. Namun, domain memiliki akses terbatas untuk melihat data identitas pengguna.

4. Wildcard Certificate

Sertifikat Wildcard menawarkan perlindungan untuk suatu domain dan subdomain tingkat pertama. Misalkan, penggunaan sertifikat Wildcard untuk sekawanmedia.co.id juga bisa digunakan pada example,sekawanmedia.com. Dengan demikian, sertifikat ini lebih hemat karena mencakup subdomain yang tak terbatas.

5. Unified Communications (UCC) Certificate

UCC memungkinkan beberapa nama domain berada dalam sertifikat yang sama. Fungsinya adalah untuk menghubungkan suatu server dengan browser yang melibatkan satu pemilik domain. Perbedaan signifikan dibanding sertifikat lainnya adalah UCC mampu mencakup hingga 100 nama domain.

6. Single Domain Certificate

Sesuai namanya, Single Domain hanya dapat melindungi satu domain. Oleh karenanya, Anda tidak dapat menggunakannya untuk subdomain atau nama domain lain. Penerapan sertifikasi Single Domain hanya dapat bekerja pada domain sekawanmedia.co.id dan tidak dapat melindungi example.sekawanmedia.com

Baca juga: Langkah Mudah Membuat Website Company Profile

Cara Kerja SSL

Singkatnya, ketika Anda sudah menginstall sertifikat SSL pada server, browser akan ikut terhubung. Hal ini memicu protokol keamanan untuk mengenkripsi informasi yang akan dikirim. 

Transmission Control Protocol (TCP) berperan sebagai selimut pengaman yang memungkinkan lapisan protokol yang lebih tinggi supaya tidak berubah sambil tetap menyediakan koneksi yang aman. Jadi di bawah lapisan SSL, lapisan protokol lainnya dapat berfungsi seperti biasa.

Algoritma enkripsi akan mengacak data dalam perjalanan, mencegah peretas membacanya saat dikirim melalui koneksi. Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS) nantinya akan muncul di URL saat situs web sudah diamankan oleh sertifikasi SSL. 

Jika sertifikat digunakan dengan tepat, peretas hanya dapat melihat IP,  port mana yang terhubung, dan berapa banyak data yang dikirim. Mereka bisa dapat memutuskan koneksi, tetapi server mampu melacak bahwa terjadi penyusupan. 

Tenang saja, mereka tidak dapat menerima informasi apapun, Hal ini berarti serangan dari peretas akan percuma karena ketika koneksi dienkripsi, informasi penting tetap aman dan terjaga.

Terdapat beberapa sertifikat SSL yang diklasifikasikan berdasarkan jumlah domain atau subdomainnya. Penggunaannya dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Cara kerjanya pun tidak rumit, apalagi jika dibantu oleh jasa hosting atau pemasangan SSL. 

Dengan demikian, apakah Anda sudah mantap untuk memasang SSL pada website Anda?

Apabila Anda membutuhkan jasa maintenance untuk memperbaiki masalah keamanan website Anda, Sekawan Media siap untuk membantu dalam mengoptimalkan fungsi dari website secara maksimal dengan mengunjungi layanan kami di sini.

Copied To Clipboard

Bagikan Ke: