• LAYANAN

      Melayani berbagai kebutuhan pembuatan aplikasi dan website yang menjangkau area UMKM hingga bisnis berskala Enterprise.

      Sistem Monitoring Internal Audit MIND ID
      MIND ID
      2022
      Aplikasi SMSCrops Syngenta
      PT Syngenta Seed Indonesia
      2018
  • TENTANG KAMI
  • PORTOFOLIO
  • KARIR
  • BERITA & INFORMASI
  • HUBUNGI KAMI

Kenali Apa itu Marketplace beserta Jenis dan Contoh Penerapannya

Daftar Isi
Daftar Isi

Proses transaksi jual beli yang dilakukan saat ini banyak menggunakan sebuah perangkat dengan memanfaatkan jaringan internet. Sehingga, proses pembayaran maupun pengiriman barang dapat dilakukan hanya dengan menggunakan perangkat elektronik. Marketplace adalah salah satu peran utama dalam bisnis pada platform e-commerce saat ini.

Dimana, setiap orang banyak sekali melakukan aktivitas jual beli dengan memanfaatkan website e-commerce karena memiliki berbagai fitur dan kemudahan dalam sisi penggunaan dan efektivitas dalam memperoleh sebuah produk atau jasa.

Pada artikel kali ini, kami akan membahas lebih detail mengenai apa itu marketplace serta jenis dan contoh platform dari marketplace. Sehingga, anda dapat mengetahui dengan lebih jelas mengenai fungsi dan penggunaannya, serta perbedaan dari online shop. 

Apa itu Marketplace?

Mengenal website marketplace
Marketplace © Freepik

Marketplace adalah suatu platform dimana memiliki tugas sebagai perantara antara penjual dan pembeli untuk melakukan proses transaksi produk secara online. Marketplace atau pasar daring juga menyediakan berbagai fasilitas seperti metode pembayaran, estimasi pengiriman, pemilihan produk sesuai kategori, dan fitur yang lainnya.

Jenis Marketplace

Marketplace juga terbagi menjadi dua bagian sesuai dengan fungsinya. Berikut merupakan penjelasan mengenai jenis – jenisnya.

1. Marketplace Murni

Jenis yang pertama adalah marketplace murni, dimana mempunyai peran penting sebagai fasilitator antara penjual dan pembeli. Disini, penjual bebas untuk melakukan berbagai transaksi produk, serta mengelola pembayaran, menampilkan informasi mengenai produk, dan lainnya.

Pasar online hanya berperan sebagai perantara dan mengirim produk kepada pembeli. Jadi, penjual barang dapat mengurus dan mengelola berbagai aktivitas dengan lebih fleksibel sesuai dengan peraturan dari platform yang berlaku. Pembeli juga dapat melakukan proses penawaran harga kepada penjual produk secara bebas dan tanpa aturan mengikat dari platform.

Penjual juga berkewajiban untuk menyertakan informasi dan data terkait produk yang dipasarkan secara lengkap dan detail. Supaya dapat memudahkan dan meyakinkan pembeli untuk membeli produk tersebut. Deskripsi barang juga harus sesuai dengan kondisi dan bentuk barang, sehingga kredibilitas toko atau brand anda tetap terjaga dengan baik.

2. Marketplace Konsinyasi

Selanjutnya, terdapat jenis marketplace konsinyasi yang merupakan jenis pasar daring dimana penjual hanya memiliki akses untuk menitipkan produk saja. Maksudnya adalah, dari pihak penjual hanya dapat menyediakan barang serta mengirimkan deskripsi informasi detail dari barang tersebut.

Tugas dari marketplace disini adalah sebagai perantara, sekaligus mengatur urusan pembayaran, pengiriman barang, foto produk, dan lain sebagainya. Jadi, untuk jenis yang satu ini, segala macam bentuk transaksi jual beli diserahkan kepada platform. Penjual hanya sekedar menyediakan barang.

Untuk proses penetapan harga akan dilakukan oleh pihak platform sendiri. Contoh platform yang telah menerapkan marketplace konsinyasi adalah Zalora dan Berrybenka. Untuk perbedaan yang mendasar dengan pasar daring murni terletak pada tanggung jawab dari penjual produk, serta proses transaksi jual beli.

Baca Juga: Manfaat Website untuk Bisnis Anda di Era New Normal

Contoh Marketplace

Nah, selanjutnya kita masuk pada pembahasan mengenai contoh marketplace yang berada di Indonesia, maupun di luar Indonesia. Sehingga, anda dapat mengetahui beberapa jenis platform yang sering digunakan untuk transaksi jual beli online.

1. Pasar daring di dunia

Saat ini, persaingan pasar online di seluruh dunia sangatlah ketat. Salah satunya yang paling banyak digunakan adalah platform e-commerce. Banyak sekali platform yang bermunculan karena semakin banyaknya minat konsumen untuk membeli produk barang atau jasa melalui online, daripada menggunakan transaksi konvensional. 

Hal yang paling mendasari mengapa banyak konsumen beralih untuk melakukan menggunakan marketplace karena di dalam pasar daring tersebut biasanya menyediakan berbagai diskon atau potongan harga. Kemudian, juga terdapat filter terkait produk kategori untuk memudah pembeli dalam memilih barang sesuai kebutuhannya.

Dan yang terpenting adalah, pengiriman barang serta transaksi yang lebih efektif, cepat, dan tidak terlalu sulit membuat konsumen semakin nyaman untuk berinteraksi dengan platform e-commerce melalui aplikasi yang dapat diakses pada perangkat elektronik tanpa batasan tempat dan waktu.

Untuk contoh marketplace di dunia yang paling terkenal dan memiliki jaringan yang luas adalah Amazon. Salah satu situs pasar daring terbesar di dunia, yaitu Amazon berdiri pada tahun 1995. Pendiri dari situs ini adalah Jeff Bezos, dimana pertama kali hanya menjual produk seperti makanan, minuman, buku, alat elektronik, dan masih banyak yang lainnya. Hingga saat ini dapat menampung berbagai macam brand serta kategori barang yang lebih kompleks. 

Kemudian, contoh kedua marketplace terbesar asal China adalah Alibaba. Platform tersebut didirikan oleh salah satu orang terkaya di dunia, yaitu Jack Ma. Ratusan juta konsumen telah menjadi pelanggar dari Alibaba, sehingga membuat Alibaba dapat menguasai hampir 80% pasar online di daratan China. 

Baca Juga: 20 Peluang Bisnis Digital Menjanjikan, Ini Tips Memulainya!

2. Pasar daring di Indonesia

Kemudian, kita lanjut pada pembahasan contoh marketplace di Indonesia. Banyak sekali startup yang mengembangkan produk dalam bidang industri e-commerce. Karena target pasar di Indonesia mengenai pasar online sangat besar. 

Contoh platform pasar online asal Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, Shopee, dan masih banyak lagi platform yang lainnya. Saat ini, Tokopedia telah menjadi salah satu startup yang berkembang menjadi perusahaan kelas Unicorn, dimana memiliki valuasi yang besar. 

Perkembangan e-commerce di Indonesia cukup signifikan, sehingga menimbulkan banyaknya aplikasi untuk mengelola pasar online. Faktor dari teknologi dan kondisi sosial di Indonesia yang membuat pertumbuhan marketplace mengalami kenaikan yang pesat. Banyak sekali konsumen yang membutuhkan produk impor, hanya dengan mencari di platform jual beli online, konsumen dapat mendapatkan produk impor secara cepat, tanpa perlu memesan dan pergi ke luar negeri. 

Perbedaan e-commerce dan marketplace

Setelah mengetahui apa itu marketplace, selanjutnya kita masuk pada pembahasan mengenai perbedaan e-commerce dan marketplace. Perbedaan yang paling mendasar disini adalah dari sisi platformnya. Untuk e-commerce sendiri, lebih berfokus pada menjual barang dari website itu sendiri. Sedangkan platform dari pasar online berfokus pada penjualan barang dari berbagai toko dan penjual yang telah mendaftar pada website tersebut. 

Baca juga: Mengenal Website E-Commerce Beserta Manfaatnya

Perbedaan marketplace dengan online shop

Perbedaan yang selanjutnya antara marketplace dengan online shop, perbedaan yang mendasar dari kedua platform tersebut adalah dari sisi perantaranya. Marketplace adalah platform yang berperan sebagai fasilitator antara penjual dan pembeli. Sedangkan online shop tidak memerlukan perantara antara penjual dan pembeli dalam proses transaksi.

Jadi, jika anda menggunakan online shop, maka anda dapat berkomunikasi langsung dengan penjual melalui website tersebut. Namun, apabila anda menggunakan marketplace, maka harus proses transaksi jual beli akan dilakukan dengan bantuan pihak ketiga sebagai media atau wadah dalam bentuk aplikasi berbasis web untuk memudahkan dalam proses jual beli online.

Keuntungan Berbinis Online di Marketplace

1. Lebih Mudah Menjangkau Calon Customer

Pasar di marketplace sangat luas, Anda dapat menjangkau calon customer potensial di berbagai lokasi tanpa batasan wilayah. Hal ini memungkinkan bisnis Anda untuk tumbuh dengan cepat dan mencapai lebih banyak pelanggan.

2. Kesempatan untuk Kolaborasi dengan Sesama Komunitas

Marketplace seringkali memiliki komunitas yang aktif dan memungkinkan kolaborasi antara penjual. Anda dapat berinteraksi dengan penjual lain, berbagi pengalaman, dan saling mendukung dalam mengembangkan bisnis. Hal ini dapat membuka peluang baru, seperti kerjasama produk atau strategi pemasaran bersama.

3. Promosi Menjadi Lebih Mudah

Marketplace sering menawarkan fitur promosi dan iklan yang dapat membantu memperluas jangkauan bisnis Anda. Pemilik bisnis dapat memanfaatkan fitur-fitur ini untuk meningkatkan eksposur produk dan menarik lebih banyak pelanggan.

4. Tidak Perlu Banyak Modal

Berbeda dengan pasar offline, berjualan di marketplace tidak memerlukan sewa tempat. Sebagian besar online marketplace yang terintegrasi hanya mengenakan biaya sewa yang relatif lebih terjangkau dibandingkan menyewa tempat seperti ruko ataupun kios. Apabila Anda bergabung dengan online marketplace gratis seperti grup Facebook atau forum jual-beli online, maka tidak akan ada biaya yang dikenakan.

5. Tingkat Kepercayaan Customer Lebih Tinggi

Marketplace seringkali memiliki reputasi yang baik dan telah membangun kepercayaan customer. Dengan menjual produk melalui marketplace yang terpercaya, kamu dapat memanfaatkan kepercayaan yang telah dibangun oleh platform tersebut. Customer cenderung merasa lebih nyaman untuk berbelanja di marketplace yang sudah dikenal oleh customer. 

6. Dapat Meninjau Perkembangan Bisnis

Pada umumnya, marketplacemenyediakan data analitik yang detail mengenai penjualan, kinerja produk, dan perilaku konsumen. Dengan informasi ini, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dan strategis dalam mengelola bisnis online.

7. Regulasi dan Fitur di Marketplace 

Marketplace yang baik umumnya memiliki regulasi yang bertujuan untuk meningkatkan kredibilitas mereka dan menjaga keamanan toko online Anda. Terdapat beberapa fitur yang dapat Anda manfaatkan, seperti program promosi, rekening bersama, asuransi, integrasi pembayaran, dan verifikasi toko. Adanya fitur verifikasi dapat berpengaruh pada kepercayaan calon konsumen dalam membeli produk Anda, terutama dalam situasi persaingan yang ketat di marketplace.

Sekawan Media menawarkan paket solusi pembuatan aplikasi marketplace dengan desain profesional, responsif, dan sistem keamanan yang sistematis.

Kelemahan Berbinis Online di Marketplace

1. Persaingan yang Tinggi

Marketplace memiliki banyak penjual yang menawarkan produk serupa. Persaingan yang tinggi membuat sulit untuk membedakan produk dan menarik perhatian konsumen. Anda perlu memiliki strategi pemasaran dan keunikan produk yang kuat untuk tetap bersaing.

2. Ketergantungan pada Aturan di Marketplace 

Sebagai penjual di marketplace, Anda harus mengikuti aturan dan kebijakan platform. Perubahan kebijakan yang tak terduga atau sanksi yang diberikan oleh platform dapat berdampak negatif pada bisnismu. Anda perlu memahami dan mematuhi semua peraturan yang berlaku  

3. Potensi Komisi atau Biaya

Marketplace umumnya mengenakan komisi atau biaya transaksi pada setiap penjualan yang dilakukan melalui platform. Hal ini dapat mengurangi margin keuntungan dan mempengaruhi profitabilitas bisnismu. Penting untuk memperhitungkan biaya-biaya ini dalam perencanaan keuangan.

4. Terbatasnya Kontrol Atas Pengalaman Customer 

Ketika berjualan di marketplace, Anda memiliki keterbatasan dalam mengontrol pengalaman customer. Mulai dari tampilan produk hingga layanan customer, semuanya tergantung pada tata letak dan fitur yang disediakan oleh platform. Jika pengalaman customer tidak memuaskan, hal itu dapat mempengaruhi reputasi bisnis Anda.

Kesimpulan

  1. Marketplace adalah platform yang berperan sebagai pihak ketiga atau perantara antara penjual dan pembeli untuk mempermudah transaksi jual beli secara online. Jenis –  jenis dari marketplace terbagi menjadi dua, yaitu murni dan konsinyasi.
  2. Contoh marketplace di dunia adalah Amazon, Alibaba, Ebay, dll. Sedangkan platform pasar dari di Indonesia seperti Tokopedia, Blibli, Bukalapak, Shopee dan masih banyak lagi.
  3. Platform e-commerce berfokus pada menjual barang dari produk websitenya sendiri. Sedangkan, online shop tidak memerlukan perantara untuk melakukan transaksi jual beli, sehingga konsumen dapat berkomunikasi langsung dengan penjual melalui website tersebut.

Sekawan Media menyediakan jasa pembuatan website e-commerce dan custom terbaik di Indonesia. Apabila anda memiliki proyek terkait pengembangan website, silahkan hubungi kami dengan mengirim pesan melalui kontak pada situs kami.

 

Copied To Clipboard

Bagikan Ke: