User Experience (UX): Definisi hingga 7 Cara Penerapannya

Daftar Isi
Daftar Isi
User Experience berguna untuk meningkatkan kepuasan para user (aplikasi maupun website), interaksi pengunjung pada halaman menjadi tolak ukur UX. Semakin lancar interaksi antara pengguna dan aplikasi maupun website merupakan target keberhasilan perusahaan.
ux
User Experience © Unsplash

Terdapat beberapa hal yang sangat diperhatikan akhir-akhir ini. Dalam pembuatan aplikasi sendiri, user experience adalah salah satu bagian terpenting dalam pengembangan perangkat lunak. Yang mana, sebuah aplikasi atau produk digital yang baik tentunya memiliki interaksi, pengalaman yang mudah untuk digunakan oleh pengguna (user).

Berbagai startup dan perusahaan besar yang bergerak di bidang software development bersaing untuk menciptakan perangkat lunak yang memiliki tampilan antarmuka dan pengalaman pengguna yang baik dan interaktif.

Peran user experience (UX) disini sangatlah penting untuk mencapai tujuan tersebut. Sehingga, untuk proses pengembangan aplikasi ke depannya mampu bersaing dengan kompetitor di bidang IT yang sama.

Untuk artikel kali ini akan membahas mengenai apa itu user experience, tujuan, metode yang digunakan, hingga pentingnya penerapan UX saat ini.

Sehingga, anda lebih paham mengenai konsep dasar dan tujuan utama dari penggunaan UX itu sendiri. Serta, mampu untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas dari aplikasi atau produk digital yang anda buat.

Apa itu user experience

User Experience adalah pengalaman pengguna dalam proses interaksi dengan aplikasi atau perangkat lunak untuk memberikan kemudahan bagi pengguna. Pengalaman tersebut dapat dilihat dari mudahnya dalam menggunakan produk digital tersebut. Serta, mampu untuk memaksimalkan segala aspek mulai dari fitur, desain, dan konten yang dapat membantu pengguna untuk mencapai tujuan saat berinteraksi dengan aplikasi. 

UX yang baik juga didukung oleh tampilan antaramuka (UI) yang baik pula. UI yang friendly dapat membuat pengguna nyaman untuk berinteraksi lebih lama dengan produk yang anda ciptakan. Selain itu, aplikasi yang baik juga harus memiliki akses yang ringan, tampilan menu yang tidak sulit, dan mempunyai konten yang jelas dan tepat sasaran.

Kelemahan apabila tidak menerapkan user experience adalah pengguna dapat meninggalkan aplikasi anda dengan cepat. Misalnya saja, saat user telah masuk pada website yang anda buat, namun anda tidak menerapkan UX dengan benar maka dapat mempengaruhi pengalaman pengguna dalam mengakses website anda dan pengguna akan lebih memilih untuk keluar dari situs anda dan mencari referensi website kompetitor yang lain. 

Tujuan user experience

Setelah mengetahui pengertian dari user experience, selanjutnya anda harus memahami tujuan user experience sebenarnya. Berikut ini merupakan beberapa tujuan utama dari penggunaan UX untuk mendukung kinerja produk anda.

1. Memberikan pengalaman yang baik dan menyenangkan pada pengguna

Sebuah website atau aplikasi mobile tentu digunakan untuk mengenalkan produk atau layanan, serta memberikan informasi yang jelas, dan mengandung fakta. Selain itu, pengguna tentu mengharapkan tampilan yang menarik, dan mudah untuk digunakan. Sehingga, pengunjung suatu website akan merasa nyaman dengan tampilan yang ada dan didukung dengan user experience yang baik.

2. Membantu user dalam mendapatkan informasi dan tujuan pada aplikasi

Pengunjung aplikasi website ataupun mobile mempunyai alasan utama saat mengunjungi suatu aplikasi. Sehingga, yang diharapkan produk tersebut mampu menjawab dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. 

3. Meningkatkan keuntungan pada bisnis melalui produk anda

Untuk tujuan user experience yang terakhir, digunakan untuk meningkatkan value dan keuntungan dari sebuah perusahaan. Dengan memberikan pengalaman yang baik kepada pengguna, maka akan memberikan dampak yang baik pula pada bisnis yang anda bangun. Keuntungan disini dapat berupa peningkatan trafik website atau aplikasi, penjualan produk, dan promosi jasa yang ditawarkan. 

Baca juga: Mengenal Profesi UI UX Designer Sebagai Karier Impian Masa Depan

Metode user experience

Setelah mengenal apa saja tujuan dari user experience, selanjutnya masuk pada pembahasan mengenai metode user experience. Di dalam konsep pengembangan UX, terbagi lagi menjadi berbagai metode untuk pemecahan suatu permasalahan yang berhubungan dengan interaksi antara pengguna dengan sistem aplikasi. 

1. User centered design

Metode user experience yang pertama adalah user centered design atau desain yang berpusat pada pengguna. Jadi, UX yang akan dibuat berfokus pada pendekatan melalui proses diskusi dengan pengguna langsung. Biasanya akan dilakukan proses wawancara oleh UX Researcher. 

Dimana dari proses dialog tersebut, diharapkan mampu memberikan informasi berupa data yang dapat dijadikan pedoman untuk pembuatan sebuah desain. Sehingga, desain produk awal yang akan dibuat lebih berfokus pada masukan atau saran yang diberikan oleh beberapa user yang telah diwawancarai. 

2. Activity centered design

Metode yang selanjutnya adalah activity centered design atau desain yang berpusat pada aktivitas. Dimana, segala fokus untuk pembuatan desain aplikasi tergantung dari aktivitas pada organisasi atau perusahaan yang anda tempati. 

Dimana setiap perusahaan, memiliki pondasi dan sistem kerja yang berbeda – beda. Aktivitas disini terbagi menjadi task (tugas), actions (tindakan), dan operations (operasi). Ketiga jenis aktivitas tersebut yang akan membantu dalam membuat struktur UX design yang baik dan sesuai dengan produk yang akan dibuat. 

3. Keep It Simple Stupid

Metode yang ketiga adalah keep it simple stupid atau tetap sederhana, bodoh. Maksudnya disini adalah dalam pembuatan sebuah desain, hal yang terpenting adalah kesederhanaan dan tidak mengandung unsur kerumitan di setiap elemen. Jadi, metode ini lebih mengutamakan dalam pembuatan desain yang sesederhana mungkin, namun memiliki tampilan yang baik, serta mendukung pengalaman pengguna yang efektif. 

4. Goal Directed Design

Metode terakhir yang dapat diterapkan pada pembuatan user experience adalah goal directed design atau desain sebagai fokus utama. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa, pada metode ini anda dapat memulai mewawancarai beberapa user yang nantinya, data tersebut diolah langsung ke dalam sebuah desain aplikasi. 

Perbedaan user interface dan user experience

User Experience (UX)
UX ©Freepik

Setelah mengetahui apa saja metode user experience, selanjutnya masuk pada pembahasan mengenai perbedaan antara UI dan UX. Yang paling mendasar, perbedaan user interface dan user experience adalah terletak pada tujuan dan fungsi keduanya. Untuk UI sendiri, lebih berfokus pada membuat sebuah tampilan visual pada aplikasi yang akan diimplementasikan ke dalam bentuk kode untuk menghasilkan antarmuka yang dapat diintegrasikan langsung oleh pengguna. 

Baca juga: Pengenalan User Interface: Pengertian, Manfaat, dan Karakteristik

Sedangkan UX, lebih berfokus pada bagaimana memberikan pengalaman terbaik kepada pengguna produk digital yang anda bangun. Perbedaan selanjutnya, terletak pada bentuk visualisasi dari UI dan UX itu sendiri. Dari sisi antarmuka pengguna (UI) dapat dilihat oleh pengguna dengan baik pada interface aplikasi. Sedangkan pengalaman pengguna (UX) tidak dapat dilihat secara langsung, namun bisa dirasakan dari proses ketika berinteraksi langsung dengan aplikasi.

Pentingnya user experience

Berikutnya, masuk pada pembahasan mengenai pentingnya user experience bagi produk aplikasi. Terdapat beberapa alasan mengapa user experience dianggap penting dan saat ini wajib untuk diterapkan pada berbagai aplikasi berbasis website, mobile, maupun desktop sekalipun.

1. Memudahkan pengguna

User experience tidak hanya sekedar dalam memudahkan pengguna untuk berinteraksi dengan aplikasi. Namun, kemudahan yang dimaksud disini adalah mampu untuk memberikan pemahaman kepada pengguna untuk menggunakan berbagai fitur, tombol, dan CTA sesuai dengan yang diharapkan oleh sistem. 

2. Memahami kebutuhan pengguna

Selanjutnya, mampu memahami setiap kebutuhan dari pengguna. Pengalaman yang baik juga dapat menentukan arah kebutuhan dari pengguna. Misalnya saja, ketika user masuk pada menu services, maka user ingin mencari sebuah jasa atau layanan yang disediakan pada website tersebut. Sehingga, pada akhirnya, user akan diarahkan pada form kontak untuk berkomunikasi dengan tim admin dari perusahaan tersebut. 

3. Dapat bersaing dengan kompetitor dalam bidang yang sama

Di era ini, persaingan dalam teknologi digital sangat ketat. Sehingga, perlu adanya beberapa ide dan pembaharuan terhadap beberapa sistem atau fitur yang dianggap sudah tidak relevan saat ini. Maka dari itu, UX memberikan kemudahan agar anda dapat bersaing dengan kompetitor lain yang memiliki desain UI yang sama menariknya dengan anda. Yang menjadi perbedaan adalah dari sisi pengalaman penggunanya.

4. Mengoptimalkan performa produk digital

Mengoptimalkan disini dapat berupa meningkatkan kecepatan load dari aplikasi. Semakin cepat aplikasi yang anda tampilkan, maka semakin user ingin mengunjungi website anda. Kemudian, perbanyak konten dalam setiap page atau laman yang anda buat. Hal tersebut dapat meningkatkan posisi atau rangking website anda dalam mesin pencarian (SEO).

5. Meningkatkan kredibilitas dan traffic produk aplikasi

Dan yang terakhir, fungsi utama dari user experience adalah meningkatkan keuntungan dan kredibilitas dari produk aplikasi. Semakin kredibilitas meningkat, maka akan berbanding lurus dengan traffic yang akan dicapai. Dan akan berpengaruh juga pada peningkatan keuntungan perusahaan.

Cara Penerapan User Experience

Penerapan user experience (UX) adalah proses mendesain produk, sistem, atau layanan untuk memberikan pengalaman yang optimal bagi pengguna. Tujuan utama dari UX adalah memastikan pengguna merasa puas, nyaman, dan mudah dalam menggunakan produk atau layanan tersebut. Berikut adalah cara penerapan user experience yang baik:

1. Penelitian Pengguna (User Research)

  • Wawancara dan Survei: Mengumpulkan data langsung dari pengguna potensial untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan masalah mereka.
  • Persona: Menciptakan profil pengguna fiktif berdasarkan data nyata untuk mewakili segmen pengguna tertentu.
  • Journey Mapping: Memetakan perjalanan pengguna dari awal hingga akhir saat menggunakan produk untuk mengidentifikasi titik-titik friksi.

2. Perencanaan dan Strategi UX

  • Analisis Kompetitor: Mengkaji produk serupa yang ada di pasar untuk memahami kelebihan dan kekurangannya.
  • Definisi Sasaran dan Tujuan: Menentukan tujuan apa yang ingin dicapai dengan UX yang baik, misalnya meningkatkan retensi pengguna atau mengurangi kesalahan penggunaan.
  • Prototyping dan Wireframing: Membuat sketsa atau prototipe awal dari desain produk untuk diuji coba sebelum masuk ke tahap pengembangan.

3. Desain Antarmuka Pengguna (UI Design)

  • Desain Visual: Menggunakan elemen visual yang menarik dan konsisten, seperti warna, tipografi, dan ikon.
  • Navigasi yang Mudah: Menyusun struktur navigasi yang intuitif agar pengguna dapat menemukan informasi atau fitur dengan cepat.
  • Responsiveness: Memastikan antarmuka bekerja dengan baik di berbagai perangkat, seperti desktop, tablet, dan smartphone.

4. Pengujian Pengguna (User Testing)

  • Testing Prototipe: Mengujikan prototipe kepada pengguna asli untuk mengidentifikasi masalah dan menerima masukan.
  • A/B Testing: Menguji dua versi berbeda dari sebuah elemen desain untuk melihat mana yang lebih efektif.
  • Feedback Loop: Menerapkan umpan balik pengguna untuk terus memperbaiki dan mengoptimalkan UX.

5. Implementasi dan Pengembangan

  • Kolaborasi dengan Tim Pengembang: Bekerja sama dengan tim pengembang untuk memastikan desain UX diimplementasikan sesuai dengan spesifikasi.
  • Pengujian Kegunaan (Usability Testing): Mengadakan uji coba untuk memastikan produk mudah digunakan dan memenuhi kebutuhan pengguna.

6. Pemeliharaan dan Peningkatan Berkelanjutan

  • Monitoring dan Analisis: Menggunakan alat analisis untuk memantau interaksi pengguna dengan produk.
  • Pembaruan Berkala: Melakukan pembaruan berdasarkan masukan pengguna dan perubahan kebutuhan pasar.
  • Adaptasi pada Perubahan Teknologi: Menyesuaikan desain UX dengan perkembangan teknologi terbaru.

7. Komunikasi dan Dokumentasi

  • Dokumentasi UX: Menyediakan dokumentasi yang jelas tentang desain, keputusan, dan proses UX untuk memudahkan kolaborasi tim.
  • Pelatihan Pengguna: Menyediakan panduan atau pelatihan bagi pengguna agar dapat memaksimalkan penggunaan produk.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, penerapan UX dapat dilakukan secara efektif untuk meningkatkan kepuasan pengguna dan kesuksesan produk atau layanan yang ditawarkan.

Kesimpulan 

Demikian penjelasan lengkap dari UX secara umum. User experience adalah proses pengalaman pengguna yang dilakukan saat interaksi dengan produk suatu aplikasi. UX sendiri sangat berhubungan dengan yang namanya UI (User Interface).

Tujuan dari user experience adalah untuk memberikan kemudahan bagi pengguna saat menggunakan berbagai fitur pada produk digital yang ada.

Kemudian metode dari user experience sendiri terbagi menjadi 4, yaitu user centered design, activity centered design, keep it simple stupid, dan goal directed design.

Pentingnya menggunakan user experience disini adalah membantu dalam meningkatkan traffic dan keuntungan bisnis produk perusahaan, serta memberikan kemudahan dan pengalaman yang baik dan menyenangkan kepada pengguna.

    Sekawan Media menawarkan jasa pembuatan aplikasi Android dan iOS di Indonesia. Silakan kunjungi laman resmi kami untuk mendapatkan informasi lebih detail.

    Copied To Clipboard

    Bagikan Ke: