• LAYANAN

      Melayani berbagai kebutuhan pembuatan aplikasi dan website yang menjangkau area UMKM hingga bisnis berskala Enterprise.

      Sistem Monitoring Internal Audit MIND ID
      MIND ID
      2022
      Aplikasi SMSCrops Syngenta
      PT Syngenta Seed Indonesia
      2018
  • TENTANG KAMI
  • PORTOFOLIO
  • KARIR
  • BERITA & INFORMASI
  • HUBUNGI KAMI

Apa itu Pseudocode: Fungsi, Struktur, dan 8 Tips Menulisnya

Daftar Isi
Daftar Isi
Pseudocde adalah
Pseudocode © Freepik

Jika membahas tentang kode pemrograman pasti kita teringat dengan kode-kode yang rumit dan tidak bisa kita baca. Tentu hal seperti itu membuat kita yang ingin belajar pemrograman menjadi takut untuk memulai karena terlihat susah sekali. Tapi, di antara kode pemrograman yang sulit dibaca, ada kode pemrograman yang mudah dibaca bahkan oleh orang awam yang tidak memiliki dasar pengetahuan pemrograman. Apakah itu? Benar! Kode tersebut disebut pseudocode.

Apa itu pseudocode? Pseudocode adalah istilah dari bentuk sederhana implementasi algoritma dengan anotasi dan teks informatif menggunakan bahasa inggris sederhana. Penasaran dengan pseudocode? Simak artikel di bawah ini yang akan menjelaskan tentang pseudocode beserta fungsi dan tips menulisnya.

Apa Itu Pseudocode?

Membahas tentang pseudocode, sebenarnya apa itu pseudocode? Pseudocode adalah istilah untuk penulisan program secara informal yang dapat dibuat sesuai dengan aturan sendiri dan umumnya terdiri dari anotasi dan teks informatif menggunakan Bahasa Inggris sederhana.

Pseudocode tidak perlu menggunakan sintaksis seperti bahasa program lainnya dan tidak bisa diproses atau diterjemahkan oleh komputer. Pseudocode biasanya dibuat menggunakan Bahasa Inggris namun tidak masalah apabila menggunakan bahasa lain, seperti Bahasa Indonesia. Sesuai pengertian sebelumnya bahwa pseudocode tidak membutuhkan sintaksis, titik koma, atau fungsi lainnya karena pseudocode hanya perlu memperhatikan alur pikir yang kita pikirkan.

Fungsi Pseudocode

Selain agar mudah dibaca dan mudah dipelajari oleh siapa saja, pseudocode memiliki fungsi lain. Fungsi-fungsi tersebut sebagai berikut:

1. Alat Dokumentasi

Dokumentasi sangat berguna dalam proses pengembangan suatu proyek. Di dalam proses pengembangan website, dokumentasi akan sangat berguna untuk melacak apabila sewaktu-waktu dapat terjadi error atau terjadi bug

2. Memudahkan Proses Pengembangan Sistem

Keberadaan pseudocode ini membantu dalam proses pengembangan aplikasi. Karena pseudocode menggunakan bahasa sederhana dan struktur sederhana sehingga mudah dibaca dan mudah juga dimodifikasi.

3. Berperan Sebagai Bridge

Pseudocode memiliki peran sebagai bridge atau jembatan antara program dan algoritma atau flowchart. Dalam penggunaannya, pseudocode digunakan oleh programmer untuk menjelaskan terkait mekanisme kode yang sulit dipahami oleh orang-orang awam sehingga proses komunikasi menjadi lebih efektif.

4. Penerjemah Flowchart

Pseudocode dapat digunakan oleh programmer pemula untuk menerjemahkan flowchart ke kode pemrograman dengan lebih efisien dan lebih efektif. 

Baca juga: Rekomendasi Website Builder Bagi Pemula yang Ingin Memulai Bisnis

Notasi Pseudocode

Programming languages 1
© Unsplash

Notasi merupakan semacam kode yang digunakan agar memudahkan komunikasi. Penggunaan notasi ini berguna untuk memahami fungsi-fungsi dan algoritma di sebuah kode pemrograman. Pseudocode tidak memiliki aturan yang pasti dalam penggunaan notasi. Tetapi, umumnya pseudocode menggunakan notasi sebagai berikut:

  • INPUT

Notasi INPUT digunakan untuk memasukkan isi, seperti button dan navigation click.

  • OUTPUT

Notasi OUTPUT digunakan untuk menunjukkan hasil dari INPUT dan proses.

  • WHILE

Notasi WHILE digunakan untuk menunjukkan proses yang ada di dalam sistem dan merupakan bentuk perulangan.

  • IF – THEN – ELSE

Notasi tersebut termasuk dalam kategori percabangan.

  • CASE

Notasi CASE digunakan untuk bentuk generalisasi IF – THEN – ELSE.

  • FOR

Notasi FOR digunakan untuk perulangan perhitungan iterasi.

  • REPEAT – UNTIL

Notasi digunakan sebuah kondisi yang memiliki akhir (decision).

Notasi pseudocode di atas hanyalah contoh. Karena pseudocode pada dasarnya tidak memiliki aturan yang terkait tentang notasi, maka notasi bisa mencocokkan sesuai dengan kebutuhan ketika merancang sistem.

Struktur Pseudocode yang Sering Digunakan

Struktur dipakai guna menjadi acuan agar pembuatan algoritma lebih mudah. Walaupun tidak memiliki ketentuan yang pasti, umumnya, struktur pseudocode terdiri dari tiga penyusun, yaitu:

  • JUDUL

Sesuai dengan namanya, bagian JUDUL berisikan judul algoritma yang akan digunakan oleh programmer.

  • DEKLARASI

Pada bagian DEKLARASI ini berisikan keterangan variabel atau konstanta yang akan digunakan dalam algoritma.

  • IMPLEMENTASI

Bagian IMPLEMENTASI berisikan proses atau command atau langkah yang akan dilakukan di algoritma. Bagian ini adalah bagian penting dari pseudocode. Pada bagian ini dapat dijabarkan proses-proses, seperti proses conditional (if/else), operasional (penjumlahan, pengurangan, dan sebagainya), serta perulangan (for).

Tips Menulis Pseudocode

Walaupun tidak memiliki aturan yang tetap dalam menulis pseudocode, namun sebaiknya perlu Anda pahami tips menulis pseudocode berikut ini.

1. Gunakan Teks Editor

Ketika akan menulis pseudocode akan lebih baik menulisnya di text editor daripada menulis menggunakan Microsoft Word, karena penulisan pseudocode akan lebih rapi.

2. Tuliskan Tujuan dari Proses

Penulisan tujuan dari proses berguna apabila nantinya akan melakukan pencarian dokumen pseudocode. Selain itu, ketika orang lain melihat dokumen pseudocode Anda, maka Anda tidak perlu menjelaskan kembali tujuannya apa.

3. Satu Pernyataan per Baris

Penulisan satu pernyataan per baris ini ditujukan agar Anda dapat berfokus pada satu pemecahan masalah.

4. Gunakan Spasi Antar Blok

Agar susunan pseudocode tetap rapi, maka perlu diberikan spasi antar blok.

5. Spesifik dan Konsisten

Penulisan pseudocode disarankan untuk spesifik dan konsisten. Konsisten yang dimaksud adalah ketika menuliskan kode. Anda dapat menggunakan huruf kapital ketika mengetikkan perintah IF, ELSE, atau THEN. Hal ini agar Anda tidak bingung membedakan notasi dan komponen yang dinotasikan.

6. Gunakan Indentasi

Tips selanjutnya dari pseudocode adalah dengan menggunakan indentasi. Sebenarnya, penggunaan indentasi tidak wajib, namun dengan menggunakan indentasi akan memudahkan untuk membaca notasi IF, FOR, dan WHILE. Indentasi juga berpengaruh di beberapa bahasa pemrograman, seperti bahasa pemrograman Phyton.

7. Sederhana

Buatlah pseudocode yang sederhana agar Anda tetap bisa mengerti dan mudah menjelaskan ke orang awam.

8. Kreatif

Penulisan pseudocode disarankan ditulis dengan variabel. Karena, pseudocode ada untuk menjelaskan proses secara lengkap dan pernyataannya mendekati pada pernyataan bahasa sehari-hari.

Sekawan Media menyediakan paket jasa pembuatan aplikasi berbasis web untuk membantu dalam proses transformasi digital bisnis secara menyeluruh.

Copied To Clipboard

Bagikan Ke: