Dalam dunia pemrograman modern, dua istilah yang sering kali terdengar namun kerap disalahartikan adalah concurrency dan parallelism. Banyak pengembang pemula maupun berpengalaman yang masih bingung membedakan keduanya.
Padahal, memahami konsep ini bisa membantu anda menulis kode yang lebih efisien dan scalable. Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu concurrency, manfaatnya, dan bagaimana perbedaannya dengan parallelism.
Concurrency Adalah
Concurrency atau dalam Bahasa Indonesia disebut “konkurensi” adalah kemampuan sebuah sistem atau program untuk menangani lebih dari satu tugas secara bersamaan (simultan). Bukan berarti tugas-tugas tersebut dijalankan persis di waktu yang sama, tetapi sistem dapat mengatur eksekusinya secara bergantian dalam satu rentang waktu yang sangat singkat.
Dengan konkurensi, program dapat mengelola banyak proses sekaligus dalam satu waktu. Ini sangat berguna ketika anda memiliki beberapa operasi independen yang bisa dijalankan tanpa harus menunggu operasi lain selesai terlebih dahulu.
Misalnya, dalam aplikasi web, konkurensi memungkinkan server menangani banyak permintaan dari pengguna yang berbeda pada waktu bersamaan, tanpa menunggu satu permintaan selesai sepenuhnya.
Baca Juga: Aplikasi Berbasis Web: Pengertian, Jenis, Contoh, & Manfaat
Manfaat Menggunakan Concurrency
Mengimplementasikan konkurensi dalam pengembangan aplikasi membawa berbagai manfaat penting, di antaranya:
1. Efisiensi Pemrosesan
Konkurensi membuat sistem lebih efisien karena tidak perlu menunggu satu proses selesai untuk memulai proses lain.
2. Responsivitas Aplikasi
Dalam aplikasi berbasis GUI atau aplikasi web, konkurensi meningkatkan responsivitas terhadap input pengguna. Hal ini membuat aplikasi terasa lebih cepat dan nyaman digunakan.
3. Memanfaatkan Waktu Idle
Proses yang membutuhkan waktu tunggu (seperti I/O operation) bisa digantikan sementara dengan menjalankan proses lain. Ini membantu penggunaan CPU secara optimal.
4. Skalabilitas
Konkurensi memudahkan pengembangan aplikasi berskala besar karena memungkinkan pembagian tugas ke beberapa thread atau proses.
Baca Juga: User Interface: Definisi, 5 Jenis, Manfaat, dan Contohnya
Concurrency vs Parallelism: Apa Bedanya?
Meskipun sering digunakan secara bergantian, concurrency dan parallelism memiliki makna yang berbeda.
Concurrency
- Menangani banyak tugas dalam waktu bersamaan, namun tidak harus dieksekusi dalam waktu yang sama.
- Biasanya melibatkan satu core/processor dengan pengaturan waktu dan switching proses.
- Cocok untuk meningkatkan efisiensi dan responsivitas dalam aplikasi multitasking.
Parallelism
- Menjalankan banyak tugas secara bersamaan secara fisik, biasanya menggunakan banyak core atau prosesor.
- Digunakan untuk mempercepat komputasi tugas berat yang bisa dibagi ke dalam bagian-bagian kecil.
- Cocok untuk aplikasi seperti pemrosesan video, machine learning, atau perhitungan matematis kompleks.
Analogi Singkat
Bayangkan anda seorang koki.
- Concurrency: Anda menyiapkan bahan-bahan untuk masakan pertama, lalu saat menunggu air mendidih, anda mulai mengiris sayuran untuk masakan kedua. Anda menyelesaikan beberapa hal secara bersamaan melalui pembagian waktu.
- Parallelism: Anda punya dua koki di dapur. Masing-masing mengerjakan satu masakan secara bersamaan. Ini adalah proses sejati yang berjalan paralel.
Contoh Implementasi di Dunia Nyata
1. Aplikasi Web Server
Web server seperti Node.js menggunakan konkurensi agar bisa melayani banyak pengguna sekaligus dalam satu waktu tanpa harus membuka thread baru untuk tiap permintaan.
2. Mobile Application
Aplikasi mobile sering menggunakan concurrency agar bisa tetap merespons input pengguna sambil menjalankan background task seperti sinkronisasi data.
3. Game Development
Dalam game, konkurensi memungkinkan render grafis, musik, dan logika permainan berjalan bersamaan secara efisien.
Bahasa Pemrograman yang Mendukung Concurrency
Beberapa bahasa pemrograman yang sangat mendukung fitur konkurensi adalah:
- Go: Dengan goroutine-nya, Go sangat efisien dalam membuat concurrent application.
- Java: Menyediakan banyak tools untuk concurrency lewat thread, executor service, dan lainnya.
- Python: Dengan library seperti asyncio atau multiprocessing, Python juga mampu menjalankan tugas concurrent.
- JavaScript: Meski single-threaded, JavaScript menggunakan event loop dan async/await untuk mengelola concurrency secara efisien.
Baca Juga: Golang: Pengertian, Fungsi, Jenis Framework, dan Kelebihan
Tantangan dalam Menggunakan Concurrency
Mengembangkan aplikasi dengan concurrency juga memiliki tantangan tersendiri:
- Race condition: Ketika dua proses mengakses data bersama tanpa sinkronisasi, bisa terjadi konflik.
- Deadlock: Ketika dua proses saling menunggu satu sama lain menyelesaikan tugas, sistem bisa berhenti.
- Debugging: Proses debugging pada program concurrent lebih sulit karena eksekusi bisa berbeda setiap kali dijalankan.
Untuk menghindari tantangan tersebut, anda perlu memahami sinkronisasi, manajemen thread, dan menggunakan library atau framework yang tepat.
Kapan Harus Menggunakan Concurrency dan Parallelism?
Gunakan concurrency ketika:
- Anda butuh menangani banyak tugas ringan yang bisa dijalankan bersamaan.
- Fokus pada responsivitas dan efisiensi, bukan kecepatan komputasi.
Gunakan parallelism ketika:
- Anda butuh memproses tugas besar dan berat yang bisa dibagi menjadi sub-tugas.
- Anda ingin memaksimalkan kemampuan prosesor multi-core.
Tingkatkan Efisiensi Aplikasi Anda Sekarang
Anda ingin aplikasi yang cepat, responsif, dan efisien?
Memahami konsep concurrency dan perbedaannya dengan parallelism adalah langkah penting untuk mengembangkan aplikasi modern yang tangguh.
Bayangkan aplikasi e-commerce anda melayani ratusan pengguna sekaligus, namun tetap ringan, cepat, dan hemat sumber daya. Semua itu bisa anda capai dengan penerapan concurrency yang tepat. Ingin tahu bagaimana menerapkan sistem efisien ini untuk bisnis anda? Kunjungi Sekawan Media untuk informasi lebih lanjut, atau hubungi kami dan konsultasikan kebutuhan aplikasi anda sekarang!