• LAYANAN

      Melayani berbagai kebutuhan pembuatan aplikasi dan website yang menjangkau area UMKM hingga bisnis berskala Enterprise.

      Sistem Monitoring Internal Audit MIND ID
      MIND ID
      2022
      Aplikasi SMSCrops Syngenta
      PT Syngenta Seed Indonesia
      2018
  • TENTANG KAMI
  • PORTOFOLIO
  • KARIR
  • BERITA & INFORMASI
  • HUBUNGI KAMI

Material Requirement Planning: Pengertian, Metode, dan Contohnya

Daftar Isi
Daftar Isi

Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu metode manajemen yang vital dalam mengelola rantai pasokan dan produksi sebuah perusahaan.

Dengan menggunakan MRP, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya mereka, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Lantas, apa sajakah metode dari MRP? Seperti apa contohnya? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel berikut!

Apa itu Material Requirement Planning?

Material Requirement Planning (MRP) adalah sistem yang membantu perusahaan mengelola inventaris dan produksi mereka dengan lebih efektif.

Lebih lanjut, MRP adalah sistem yang digunakan pada industri manufaktur. Perusahaan menggunakan material requirement planning untuk mengestimasi keperluan jumlah bahan baku saat produksi dan jadwal pengiriman. 

Ini melibatkan perencanaan kebutuhan bahan mentah, komponen, dan suku cadang yang diperlukan untuk memenuhi jadwal produksi.

Dengan menerapkan MRP, perusahaan dapat menghindari penumpukan inventaris yang tidak perlu, meminimalkan biaya penyimpanan, dan memastikan bahwa bahan-bahan yang diperlukan selalu tersedia tepat waktu.

Fungsi Material Requirement Planning

Material requirement planning memiliki beberapa fungsi kunci yang memainkan peran penting dalam mengelola produksi dan persediaan suatu perusahaan.

Berikut adalah beberapa fungsi utama dari material requirement planning:

1. Perencanaan Produksi

MRP memungkinkan perusahaan untuk merencanakan produksi berdasarkan permintaan pelanggan dan persediaan yang tersedia.

Dengan memiliki gambaran jelas tentang kebutuhan bahan, perusahaan dapat mengatur jadwal produksi dengan lebih akurat.

2. Manajemen Persediaan

Salah satu fungsi utama MRP adalah membantu perusahaan mengelola persediaan mereka dengan efisien. Dengan menghitung kebutuhan bersih dan mengidentifikasi kapan dan berapa banyak bahan yang diperlukan, perusahaan dapat menghindari kekurangan atau kelebihan persediaan.

3. Optimalkan Penggunaan Sumber Daya

Dengan mengetahui dengan tepat berapa banyak bahan yang diperlukan, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya mereka, termasuk tenaga kerja, mesin, dan fasilitas produksi.

4. Mengurangi Biaya Produksi

Dengan menghindari kelebihan persediaan dan mengoptimalkan penggunaan bahan-bahan, perusahaan dapat mengurangi biaya produksi secara signifikan. Ini termasuk pengurangan biaya penyimpanan, biaya pengelolaan persediaan, dan biaya produksi secara umum.

Baca Juga: Penerapan Sistem Informasi Manufaktur untuk Mengelola Bisnis

Komponen Material Requirement Planning

MRP memiliki beberapa komponen yang membantu jalannya kerja sistem. Berikut adalah beberapa komponen yang digunakan dalam MRP:

Ilustrasi material requirement planning
Ilustrasi Material Requirement Planning (from Freepik)

1. Bill of Materials

BOM adalah daftar lengkap semua komponen, sub-assembly, dan bahan mentah yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk. Ini berfungsi sebagai dasar proses MRP

2. Master Production Schedule (MPS)

MPS adalah rencana rinci yang menguraikan jadwal produksi untuk periode tertentu, biasanya mencakup beberapa minggu atau bulan. Ini memperhitungkan permintaan pelanggan, inventaris yang tersedia, dan kapasitas produksi. 

3. Catatan Status Inventaris

Catatan ini memberikan informasi real time tentang jumlah setiap item yang ada dalam stok. Data ini sangat penting untuk menghitung kebutuhan bersih.

4. Surat Pesanan Pembelian

Surat pesanan dibuat berdasarkan kebutuhan yang diuraikan dalam MRP. Surat pesanan ini dikirimkan kepada pemasok untuk memastikan pasokan bahan tepat waktu.

5. Perencanaan Kapasitas

Perencanaan kapasitas melibatkan penilaian kapasitas produksi perusahaan untuk memastikan selaras dengan jadwal produksi yang diuraikan dalam MPS.

Metode MRP (Material Requirement Planning)

MRP adalah sistem yang bekerja dengan mengidentifikasi kebutuhan bahan mentah, komponen, dan suku cadang yang diperlukan untuk memenuhi jadwal produksi.

Berikut adalah metode MRP Material Requirement Planning yang umum diterapkan:

1. Identifikasi Kebutuhan

Pertama, perusahaan harus mengidentifikasi semua bahan mentah, komponen, dan suku cadang yang diperlukan untuk memproduksi barang jadi. Ini termasuk segala hal mulai dari bahan mentah dasar hingga komponen lebih kompleks.

2. Perhitungan Kebutuhan Bersih

Dengan menggunakan BOM dan MPS, MRP menghitung kebutuhan bersih untuk setiap komponen. Ini dilakukan dengan mengurangi persediaan saat ini dari total kebutuhan.

3. Pemesanan Bahan

Setelah kebutuhan bersih dihitung, MRP akan menghasilkan daftar pesanan pembelian untuk bahan-bahan yang diperlukan. Pesanan ini dikirim ke pemasok untuk memastikan pasokan tepat waktu.

4. Pemantauan Persediaan

Proses MRP membutuhkan pemantauan dan penyesuaian terus-menerus. Perusahaan perlu memantau status persediaan dan memperbarui rencana produksi jika ada perubahan dalam permintaan atau pasokan.

5. Evaluasi dan Perbaikan

Setelah implementasi, penting untuk mengevaluasi kinerja MRP secara teratur dan melakukan perbaikan jika diperlukan. Hal ini termasuk memastikan bahwa data yang dimasukkan akurat dan bahwa perangkat lunak MRP bekerja secara optimal.

Baca juga: Property Management System: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Aplikasinya

Contoh Material Requirement Planning 

Ilustrasi material requirement planning
Ilustrasi Material Requirement Planning (from Freepik)

Mari kita lihat contoh material requirement planning dalam sebuah perusahaan manufaktur sepatu di Indonesia, yaitu perusahaan sepatu Maju Jaya.

Perusahaan sepatu Maju Jaya adalah produsen sepatu terkemuka di Indonesia. Perusahaan menghasilkan berbagai jenis sepatu, termasuk sepatu olahraga, sepatu formal, dan sandal.

1. Identifikasi Bahan-Bahan Utama

  • Kulit sintetis dan kulit asli
  • Sol karet
  • Kain lapis dalam
  • Benang dan perekat

2. MPS dan BOM

  • Master Production Schedule (MPS) mereka menentukan bahwa untuk bulan ini, mereka harus memproduksi 10.000 pasang sepatu olahraga.
  • Bill of Materials (BOM) untuk sepatu olahraga mencakup: 1 pasang kulit sintetis, 1 sol karet, 0,5 meter kain lapis dalam, 10 meter benang, dan perekat secukupnya.

3. Pengumpulan Data

Data diambil dari inventaris saat ini: 

  • 2.000 pasang kulit sintetis
  • 3.000 sol karet
  • 500 meter kain lapis dalam
  • 15.000 meter benang dan perekat yang mencukupi.

4. Perhitungan Kebutuhan Bersih

Misalkan, untuk memproduksi 10.000 pasang sepatu olahraga, mereka membutuhkan 10.000 pasang kulit sintetis, 10.000 sol karet, 5.000 meter kain lapis dalam, 100.000 meter benang, dan perekat sesuai kebutuhan.

5. Penjadwalan Produksi

Berdasarkan kebutuhan bersih dan kapasitas produksi mereka, Maju Jaya menjadwalkan produksi sepatu olahraga selama bulan ini.

6. Pemesanan Bahan

MRP menghasilkan daftar pesanan pembelian, termasuk:

  • 8.000 pasang kulit sintetis
  • 7.000 sol karet
  • 4.500 meter kain lapis dalam
  • 90.000 meter benang
  • Perekat sesuai kebutuhan

7. Pemantauan dan Penyesuaian

Tim produksi dan manajer persediaan terus memantau tingkat inventaris dan kemajuan produksi sepanjang bulan. Jika terjadi perubahan dalam permintaan atau pasokan, mereka menyesuaikan jadwal produksi dan pesanan bahan.

8. Evaluasi Kerja

Akhir bulan, Maju Jaya mengevaluasi kinerja MRP. Mereka menilai apakah produksi berjalan sesuai rencana, apakah persediaan bahan terjaga dengan baik, dan apakah biaya produksi terkendali.

Baca Juga: Mengenal Pengertian, Tujuan, Jenis Hingga Aplikasi Proses Manufaktur

Itulah dia ulasan lengkap mengenai material requirement planning. Pada intinya, MRP adalah suatu metode untuk merencanakan serta mengelola produksi dan persediaan suatu perusahaan.

Dengan menerapkan MRP dengan baik, perusahaan dapat mengoptimalkan produksi mereka, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi operasional secara signifikan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa material requirement planning (MRP) adalah contoh perencanaan yang penting dalam dunia bisnis.

Berbicara tentang perencanaan dalam dunia bisnis, kita tidak bisa mengabaikan pentingnya perencanaan yang tepat dalam pengembangan situs web atau aplikasi.

Pasalnya, sebuah situs web dan aplikasi yang sukses memerlukan perencanaan matang, desain menarik, dan implementasi yang cermat.

Nah, jika Anda membutuhkan jasa pembuatan website atau aplikasi untuk kebutuhan bisnis, Sekawan Media dapat menjadi solusinya!

Sekawan Media menawarkan solusi di bidang pembuatan website dan aplikasi yang bisa digunakan untuk kebutuhan perusahaan Anda.

Apabila Anda membutuhkan informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk mengunjungi situs web Sekawan Media sekarang juga, ya!

Copied To Clipboard

Bagikan Ke: