• LAYANAN

      Melayani berbagai kebutuhan pembuatan aplikasi dan website yang menjangkau area UMKM hingga bisnis berskala Enterprise.

      Sistem Monitoring Internal Audit MIND ID
      MIND ID
      2022
      Aplikasi SMSCrops Syngenta
      PT Syngenta Seed Indonesia
      2018
  • TENTANG KAMI
  • PORTOFOLIO
  • KARIR
  • BERITA & INFORMASI
  • HUBUNGI KAMI

Apa itu Unicorn? Kenali 6 Contoh Startup Unicorn di Indonesia

Daftar Isi
Daftar Isi

Perkembangan dunia bisnis di seluruh dunia saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Banyak sekali perusahaan rintisan atau biasa disebut dengan startup telah tumbuh dan berkembang dengan cepat, khususnya di Indonesia. Istilah unicorn tentu sudah sering kita dengarkan akhir – akhir ini.

Namun, apakah anda sudah tahu apa itu unicorn? Jika belum, maka kami akan membahasnya untuk menambah wawasan anda di dunia startup digital. Selain mengulas beberapa hal tentang unicorn startup, kami juga akan memberikan informasi terkait dengan beberapa tingkatan bisnis startup.

Pengertian Unicorn

Istilah unicorn berasal dari spesies kuda putih dalam mitologi bangsa barat yang digambarkan memiliki tanduk pada dahi. Perusahaan atau startup yang mendapatkan gelar unicorn adalah bisnis yang memiliki nilai valuasi mencapai USD$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun.

Hewan unicorn dijadikan sebagai konteks perusahaan startup karena memiliki kesamaan dengan unicorn sendiri, dimana jarang sekali sebuah perusahaan yang mencapai nilai valuasi mencapai USD$ 1 juta dan mungkin terdengar mustahil.

6 Tingkatan Bisnis Startup

Di dalam perkembangan bisnis startup saat ini, terdapat beberapa tingkatan sebuah perusahaan diukur dari nilai valuasinya. Berikut merupakan beberapa level bisnis perusahaan digital yang dikategorikan dalam hal ini, meliputi:

1. Cockroach

Cockroach atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan kecoa merupakan level pertama dari bisnis startup. Nilai dari valuasi startup cockroach mencapai kurang dari USD$ 10 juta atau kurang dari Rp 14,7 miliar. 

Ciri – ciri dari perusahaan ini biasanya tergolong ke dalam ekosistem awal dari startup. Perusahaan masih dibilang berantakan dengan pengeluaran yang rendah. Kemudian, proses adaptasi dengan lingkungan pasar yang tidak menentu menjadi faktor penting perusahaan tergolong ke dalam tingkatan kecoa.

2. Pony

Yang kedua, yaitu perusahaan level pony. Startup pony memiliki nilai valuasi lebih dari USD$ 10 juta hingga USD$ 100 juta. Pada tingkatan ini memiliki persaingan bisnis yang sangat sulit.

Dimana, banyak sekali perusahaan yang tumbuh, serta kurangnya sumber daya yang dimiliki, dan persaingan pasar yang sangat ketat. Sehingga level pony dikatakan sebagai tingkatan yang paling ganas. 

3. Centaurs

Tingkatan yang ketiga, dinamakan sebagai level centaurs. Nama startup centaur diambil dari mitologi Yunani kuno yaitu perwujudan makhluk setengah manusia, dan setengah kuda. Namun, di dalam ilmu perbintangan, digambarkan sebagai sebuah rasi bintang centaurus, dan muncul pada astrologi bintang zodiak, sebagai sagitarius. 

Nilai valuasi yang dimiliki sekitar USD$ 100 juta hingga kurang dari USD$ 1 miliar. Menurut data dari Daily Social Research, di benua Asia terdapat 70 startup centaur yang memiliki nilai valuasi lebih dari 100 juta dollar. Dan di Indonesia, terdapat 27 startup centaur atau sekitar 38% dari total perusahaan centaur di Asia.

4. Unicorn

Pada tingkatan yang keempat, dinamakan dengan unicorn. Seperti penjelasan yang telah kami paparkan, unicorn memiliki nilai valuasi antara USD$ 1 miliar hingga USD$ 10 miliar. Ekosistem dari unicorn startup masih terbilang langka dan sangat sulit untuk mencapai tingkatan ini.

Di Indonesia, sudah terdapat beberapa perusahaan startup yang dapat mencapai level unicorn. Jika dirupiahkan, nilai valuasi dapat mencapai sekitar 10,47 triliun rupiah. Contoh startup unicorn Indonesia adalah Tokopedia, Gojek, Bukalapak, OVO, Traveloka, dan JD.id.

5. Decacorn

Tingkatan selanjutnya, yaitu level decacorn. Startup decacorn diambil dari penggambaran kuda yang memiliki sayap atau sering disebut dengan pegasus. Nilai valuasi dari perusahaan level decacorn mencapai lebih dari USD$ 10 miliar hingga kurang dari USD$ 100 miliar. 

Jika dirupiahkan, dapat mencapai 147 triliun rupiah lebih. Pada tahun 2019 lalu, Gojek secara resmi mengumumkan bahwa nilai valuasinya masuk ke dalam tingkatan decacorn. Biasanya untuk mencapai tingkatan ini membutuhkan investor yang memiliki aset yang sangat besar. 

6. Hectocorn

Dan tingkatan yang terakhir adalah hectocorn. Istilah hectocorn sendiri merupakan salah satu bentuk penggambaran dari naga. Nilai valuasi dari startup hectocorn mencapai lebih dari USD$ 100 miliar atau sekitar 1.470 triliun rupiah. Saat ini terdapat perusahaan hectocorn dari Cina, yaitu Alipay yang masuk dalam level ini dengan nilai valuasi mencapai 150 miliar dollar.

Baca juga: Mengenal Bisnis Startup: Perkembangan, Peluang, dan Ide

Startup Unicorn di Indonesia

Berikut ini merupakan beberapa contoh dari unicorn startup Indonesia yang memiliki nilai valuasi mencapai 10 triliun rupiah lebih. 

1. Gojek

Gojek merupakan perusahaan pertama dari Indonesia yang berhasil mencapai tingkat unicorn. Gojek pertama kali didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010, tepatnya di Jakarta. Sekitar tahun 2015, Gojek membuat terobosan dengan menawarkan tiga jenis layanan, yaitu GoSend, GoRide, dan GoMart.

Banyak sekali investor yang menanamkan investasi pada perusahaan ini. Gojek sendiri telah mendapat suntikan dana hingga 18 triliun rupiah yang membuat startup yang bergerak di bidang jasa transportasi umum ini menjadi startup unicorn, bahkan saat ini sudah masuk pada level decacorn.

2. Traveloka

Perusahaan yang kedua, ditempati oleh Traveloka. Pada tahun 2012, Traveloka pertama kali didirikan oleh tiga orang founder, yaitu Ferry Unardi, Derianto Kusuma, serta Albert Zhang. Startup ini merupakan salah satu perusahaan yang menyediakan jasa layanan tiket pesawat, kereta, hotel (penginapan), dan lainnya secara online.

Saat ini pun, Traveloka juga dapat digunakan untuk membayar tagihan listrik, air, pulsa dan lain sebagainya. Traveloka dinobatkan masuk ke dalam unicorn setelah mendapatkan suntikan dana dari perusahaan Expedia mencapai USD$ 350 juta pada tanggal 27 Juli 2017. 

3. Tokopedia

Perusahaan yang ketiga tentunya sangat tidak asing lagi di seluruh masyarakat tanah air. Benar, Tokopedia termasuk ke dalam startup unicorn yang bergerak dalam bidang platform transaksi jual beli online atau sering disebut dengan e-commerce

Tokopedia didirikan pada tahun 2009 oleh dua orang yang bernama William Tanuwijaya, dan Leontinus Alpha Edison. Menurut sumber dari website Tirto.id, salah satu faktor yang membuat Tokopedia masuk dalam jajaran perusahaan unicorn dikarenakan mendapat investasi besar dari perusahaan e-commerce raksasa dari Cina, yaitu Alibaba. 

Total investasi yang dikeluarkan sebesar USD$ 1.1 miliar. Angka tersebut terbilang sangat fantastis dan membuka persaingan di antara berbagai platform jual beli online di Indonesia. 

4. Bukalapak

Bukalapak juga termasuk ke dalam salah satu situs jual beli online seperti Tokopedia yang berhasil masuk pada level unicorn startup. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 oleh Achmad Zaky, Fajrin Rasyid, dan Nugroho Herucahyono. 

Pada tanggal 15 Februari 2014, Bukalapak mendapatkan investor sebanyak 500 startup yang merupakan venture capital, dan berada di San Fransisco, Amerika. Saat ini, Achmad Zaky selaku CEO dari Bukalapak mengundurkan diri dari jabatannya dan digantikan oleh Rachmat Kaimuddin. 

5. OVO

Salah satu dompet digital yang sangat populer dan banyak digunakan di Indonesia adalah OVO. Saat ini, OVO telah menyandang gelar unicorn Indonesia karena nilai valuasinya yang cukup besar. 

Startup ini dinaungi oleh Lippo Group dan merupakan platform pembayaran digital yang sangat sukses dan berkembang dengan cepat. Pada tahun 2019, OVO mengumumkan pertumbuhan jumlah pengguna hingga 400%. 

6. JD.id

Perusahaan terakhir yang mendapatkan gelar sebagai startup unicorn Indonesia adalah JD.id. Dari laporan situs DailySocial, mengatakan bahwa JD.id memiliki nilai valuasi mencapai 1 miliar dollar AS.

JD.id sendiri pertama kali beroperasi pada tahun 2015 sebagai startup yang bergerak di bidang e-commerce. Untuk saat ini, JD.id menawarkan jasa layanan pengiriman yang telah mencapai 365 kota di seluruh Indonesia dengan ribuan armada yang telah dipersiapkan untuk mengirimkan barang menuju pelanggan atau konsumen mereka. 

Baca Juga: 7 Cara Membuat Startup Digital dan Tips untuk Mengembangkannya

Kesimpulan

  • Unicorn adalah salah satu tingkatan bisnis startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari 1 miliar dolar Amerika. Perusahaan yang termasuk dalam unicorn, umumnya memiliki investor yang sangat besar untuk meningkatkan valuasi sebuah perusahaan.
  • Terdapat 6 tingkatan bisnis perusahaan, yaitu level cockroach, pony, centaurs, unicorn, decacorn, dan hectocorn.
  • Untuk sekarang, terdapat 6 unicorn Indonesia yang memiliki yang masuk pada tingkatan yang keempat. Yaitu, Gojek, Traveloka, Tokopedia, OVO, JD.id, dan Bukalapak.

Sekawan Media membuka jasa pembuatan aplikasi Android dan iOS di Kota Malang. Bagi anda yang berminat, segera hubungi kami untuk mendapatkan penawaran spesial kami.

Copied To Clipboard

Bagikan Ke: