• LAYANAN

      Melayani berbagai kebutuhan pembuatan aplikasi dan website yang menjangkau area UMKM hingga bisnis berskala Enterprise.

      Sistem Monitoring Internal Audit MIND ID
      MIND ID
      2022
      Aplikasi SMSCrops Syngenta
      PT Syngenta Seed Indonesia
      2018
  • TENTANG KAMI
  • PORTOFOLIO
  • KARIR
  • BERITA & INFORMASI
  • HUBUNGI KAMI

Web Designer dan Apa Bedanya dengan UI/UX Designer?

Daftar Isi
Daftar Isi

Web designer adalah pekerjaan yang sedang mengalami peningkatan yang sangat pesat beberapa tahun terakhir. Profesi ini adalah pilihan tepat bagi Anda yang ingin berkarir di bidang desain, namun juga tertarik pada website development.

Pada profesi ini Anda akan belajar banyak hal, tidak hanya bahasa desain visual saja tetapi juga perlu memahami bahasa pemrograman juga. Namun, apa bedanya dengan UI/UX designer dan web developer? Nah, untuk mengetahui lebih dalam tentang web designer dan bedanya dengan UI/UX designer dan web developer, mari kita simak artikel di bawah ini sampai habis, ya!

Mengenal Web Designer

Web designer
Web Designer © Unsplash

Web design adalah pekerjaan yang memerlukan beragam skills, disiplin ilmu, dan juga kemampuan maintenance sebuah website. Sedangkan web designer adalah seseorang yang bertanggung jawab atas pembuatan desain dan layout sebuah website dan web page. Profesi ini tidak hanya mengharuskan Anda menguasai dasar-dasar desain, namun juga Anda perlu memahami bahasa pemrograman HTML, CSS, JavaScript dan juga dasar SEO.

Selanjutnya, tanggung jawab seorang web designer meliputi hal-hal berikut:

  • Membuat desain website
  • Memproduksi sampel dari website
  • Melakukan meeting bersama client untuk mendiskusikan kebutuhan proyek dan/atau perkembangan dari proyek
  • Mendemonstrasikan dan menerima feedback tentang draft website
  • Selalu update dengan tren perkembangan teknologi dan software terbaru
  • Membuat produk yang user-friendly, efektif, dan menarik
  • Melakukan editing gambar dan digital retouching
  • Bekerja sama dengan banyak bidang-bidang yang berkaitan dengan pengembangan website

Kemudian di mana, sih, web designer ini biasa bekerja? Seorang web designer biasanya bekerja di perusahaan pengembang software, konsultan IT, perusahaan yang spesialisasi di web design, perusahaan korporat besar, dan perusahaan yang menjalankan bisnisnya dengan berbasis sistem komputer. Namun, seorang web designer juga bisa self-employment atau melakukan pekerjaan lepas (freelancer).

Perbedaan Web Designer, UI/UX Designer, dan Web Developer

Web designer
Designers © Unsplash

Setelah kita mengulas tentang web designer, lalu apa yang membedakannya dengan UI/UX designer dan web developer? Nah, berikut ini kita akan membahas tentang perbedaan dari ketiganya.

Web designer seperti yang kita ketahui adalah seorang yang berperan untuk membuat desain website dan web pages. Sedangkan, UI/UX designer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mendesain tampilan suatu produk yang meliputi software dan juga website. Sebaliknya, seorang web developer berperan dalam web development menggunakan bahasa pemrograman.

Mari kita ulik satu per satu untuk memperjelasnya perbedaan di antara ketiganya dan apa saja tanggung jawabnya.

Web designer mendesain tampilan dan layout dari sebuah website. Biasanya seorang web designer juga memerlukan pemahaman terhadap bahasa pemrograman, seperti HTML, CSS, dan JavaScript. Selain itu, web designer juga memerlukan pemahaman terhadap SEO dasar. Namun, seorang web designer hanya akan berfokus untuk mendesain sebuah website saja, tidak dengan produk lainnya.

Sedangkan, UI/UX design juga mendesain tampilan dan layout sebuah website. Tetapi, UI/UX designer juga mendesain tampilan produk lain, seperti mobile software atau software yang berbasis website. Seorang UI/UX designer tidak menggunakan bahasa pemrograman ketika mendesain, namun apabila memiliki pengetahuan tentang HTML dan CSS maka akan sangat membantu pekerjaan mereka.

Kemudian, seorang web developer adalah orang yang membangun dan melakukan pengembangan sebuah website. Berbeda dengan web designer dan UI/UX designer, web developer menggunakan bahasa pemrograman meliputi JavaScript, ASP, PHP, MySQL, Python, dan Java. Mereka akan banyak bekerja untuk membuat database, mengatur server dari website, dan juga memperbaiki apabila terdapat sebuah bug.

Jadi, sudah terlihat bedanya antara ketiganya, bukan? Bila disimpulkan maka web developer yang membangun website, kemudian yang mendesain website-nya bisa web designer dan juga UI/UX designer.

Jenis Website yang Perlu Diketahui

Pada bagian ini, kita akan membahas jenis website seperti apa saja yang perlu diketahui oleh web designer. Mari kita bahas lebih lengkapnya!

1. Hard Coded Website

Sebuah hard coded website mengharuskan Anda untuk membuat semua komponen website sendiri. Mulai dari desain tampilan, membuat database, dan juga coding membuat front-end serta halaman admin. Komponen coding yang Anda buat ini harus menggunakan bantuan software Dreamweaver atau Text Editor. Nah, pada bagian ini Anda yang seorang web designer menjalankan peran seperti seorang programmer.

Keuntungan dari hard coded website adalah jarang terjadi maintenance karena Anda tidak perlu menginstal plugin yang harus sering diperbarui. Selain itu, tidak perlu resource server yang besar juga sehingga bisa bekerja optimal. Dan yang terakhir adalah Anda bisa bebas mengatur website dan memodifikasinya sesuai kreativitas Anda.

Namun, kelemahannya adalah hal ini tidak ramah bagi Anda yang baru mulai belajar membuat website karena harus membangun dari awal hingga mengatur pengkodean sendiri. Di sisi lain, Anda akan membutuhkan waktu yang lama untuk membuat website yang akan berpengaruh pada biaya pembuatan website.

Baca juga: Penjelasan Mengenai Apa Itu Hosting dan Kegunaannya

2. CMS (Content Management System)

Bagi Anda yang tidak suka mempersulit diri sendiri, Anda bisa menggunakan CMS (Content Management System) saat Anda ingin membangun sebuah website. Dengan CMS, Anda bisa menambahkan dan mengedit isi website Anda sendiri.

Keuntungan yang diberikan dari penggunaan CMS adalah Anda tidak perlu susah-susah untuk menggunakan coding saat akan menambahkan komponen website karena CMS menyediakan fitur untuk memungkinkan Anda menambahkan widget atau elemen. 

Selanjutnya, CMS menyediakan banyak template sesuai dengan kebutuhan Anda dan juga terdapat plugin yang bisa membantu performa website Anda. Kini banyak jenis CMS yang bisa Anda gunakan untuk membuat website, seperti WordPress, Joomla, dan Drupal.

Skill yang Harus Dimiliki

Kemudian, skill apa saja yang harus dimiliki seorang web designer? Pada bagian ini kita bahas skillskill yang harus Anda miliki untuk menjadi seorang web designer.

1. Desain Visual

Pertama Anda harus memiliki kemampuan desain visual menggunakan software, seperti menggunakan Adobe Photoshop, Sketch, atau Illustrator. Kemampuan ini akan membantu Anda ketika mendesain sebuah website yang sesuai dengan standar industri dan memuaskan kebutuhan pengguna. Nah, penggunaan software desain ini dapat membantu Anda membuat mockup, logo, dan memodifikasi gambar.

2. Bahasa Pemrograman

Web designer
CSS © Unsplash

Sesuai dengan apa yang telah dibahas di atas, web designer perlu memahami bahasa pemrograman yang meliputi HTML, CSS, dan JavaScript. HTML akan membantu Anda saat akan mengatur content di web page dan membentuknya menjadi struktur. Sebagai seorang web designer, Anda berperan untuk mengatur headline, footer, paragraf, dan grafik dalam sebuah website sehingga memiliki kemampuan di HTML akan sangat menguntungkan Anda.

Tidak hanya itu, Anda juga perlu memahami CSS (Cascading Style Sheets). CSS ini dapat membantu Anda menambah style atau format website dengan membantu dalam mengatur warna, mengubah fonts, dan juga background dari website. Jadi, CSS akan sangat membantu Anda mengimplementasikan desain yang sudah Anda buat ke website.

Terakhir, sebenarnya tidak harus namun akan sangat membantu, yaitu memahami JavaScript. Dengan Anda memahami ini, Anda akan bisa membuat sebuah website yang interaktif. Selain itu juga, JavaScript membantu website Anda memiliki banyak fitur-fitur unik.

3. User Experience

Pemahaman user experience bagi seorang web designer akan membantu dalam mendesain website yang ramah pengguna. Karena web designer bisa mengetahui kebutuhan dan seperti apa tampilan yang disukai dan memudahkan pengguna saat menggunakan website.

Baca juga: Sistem ERP: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Manfaatnya

4. Search Engine Optimization (SEO)

Memiliki pemahaman SEO bukan hanya berlaku pada seorang SEO specialist ataupun content writer saja, namun bagi seorang web designer memahami SEO itu penting untuk membuat tampilan website yang user-friendly, mengatur konten yang SEO friendly, dan untuk mengoptimasi kecepatan website serta membuat link building.

Pada sisi kolaborasi, pemahaman SEO ini akan sangat membantu saat melakukan kerja sama dengan tim marketing untuk membuat sebuah website yang SEO friendly.

5. Riset dan Kerja Sama

Tidak hanya hardskill, seorang web designer juga harus memiliki softskill. Softskill pertama yang harus dimiliki adalah kemampuan riset dan kerja sama. Sebagai web designer, Anda akan banyak berkolaborasi untuk mengerjakan pekerjaan Anda Kemampuan riset juga dibutuhkan untuk menemukan ide-ide bermanfaat, seperti melakukan riset desain atau juga bisa riset apa yang dibutuhkan oleh pengguna website.

6. Komunikasi yang Baik

Skill selanjutnya adalah mampu berkomunikasi dengan baik. Pastinya ini akan memudahkan saat Anda harus melakukan kerja sama dengan client atau tim lain. Oleh karena itu, skill ini sangat penting dimiliki agar tidak terjadi miskomunikasi saat melakukan pekerjaan dan pekerjaan bisa selesai sesuai dengan apa yang direncanakan.

7. Manajemen Waktu

Mampu mengatur waktu adalah kemampuan yang sangat bermanfaat. Dengan kemampuan ini, proyek yang sedang dilakukan akan selesai tepat waktu dengan hasil terbaik. Karena untuk menyelesaikan sebuah desain membutuhkan komitmen, disiplin, dan fokus yang baik, jadi skill ini sangat dibutuhkan.

8. Manajemen Bisnis

Yang terakhir adalah skill manajemen bisnis. Apabila Anda seorang web designer yang berstatus freelancer, maka Anda perlu memiliki kemampuan manajemen bisnis yang baik. Karena hal ini akan berguna bagi Anda saat mengatur backlog, cashflow, dan juga goal project. Pun kemampuan ini dapat membantu Anda memastikan proses pengerjaan proyek Anda berjalan baik yang dapat meminimalisasi adanya keluhan dari client.

Software yang Digunakan

Memiliki keahlian dalam bidang web design tidak cukup apabila tidak didukung oleh penggunaan tools-tools yang baik. Berikut ini adalah beberapa software yang umum digunakan saat membuat desain website:

1. Adobe PhotoShop

Web designer
PhotoShop © Unsplash

Sudah tidak diragukan lagi bahwa software ini akan sangat berguna bagi kalangan designer. Adobe PhotoShop memungkinkan Anda membuat desain dengan memilih gradien warna yang beragam sehingga desain Anda menjadi unik.

Adobe PhotoShop menyediakan banyak panel tools design. Setelah mendesain, Anda hanya perlu mengubah format ke CSS. Jadi, Anda dapat mendesain dengan lebih cepat namun juga menghasilkan desain yang menarik.

2. Sketch

Bagi Anda pengguna sistem operasi Mac, Anda bisa menggunakan software lain seperti Sketch. Software ini menyediakan fitur berupa UI library yang memungkinkan Anda untuk menyimpan elemen-elemen dari desain yang telah Anda buat. Selain itu, Sketch juga menyediakan tools built-in exporting yang dapat mengekspor desain secara otomatis ke berbagai format.

3. Dreamweaver

Software satu ini sangat cocok bagi Anda yang membuat website dengan HTML, yaitu Adobe Dreamweaver. Software ini menyediakan beberapa fitur, seperti Live View, Smart Code Hinting, dan Highlight Syntax yang akan memudahkan proses web design langsung memperoleh source code-nya. Yang membuatnya istimewa, Adobe Dreamweaver ini menyediakan fitur responsive yang membantu Anda membuat sebuah desain yang responsif.

4. WordPress

Tidak hanya dikenal sebagai CMS, WordPress juga dapat Anda manfaatkan sebagai tools untuk membuat sebuah web design. WordPress menyediakan varian template tema yang bisa Anda gunakan sesuai kebutuhan Anda. Dan juga WordPress bersifat open source jadi Anda bisa bebas mengembangkan tema website Anda.

5. Invision Studio

Yang terakhir adalah software Invision Studio. Software ini bisa Anda gunakan untuk mendesain UI dari website. Invision Studio memiliki fitur prototyping yang dapat membantu Anda melakukan kolaborasi dengan tim lain.

Invision Studio juga menyediakan fitur-fitur, seperti drawing tools, navigation panel, review and sharing tools, UI library, dan comment. Dengan adanya fitur-fitur ini, Anda akan cukup terbantu ketika membuat layout, membuat animasi unique graphic, table, fonts, dan sebagainya. Di samping itu, Anda juga bisa meng-import gambar dan kemudian di-export ke dalam bentuk code agar bisa ditampilkan di web page.

Gaji Web Designer

Nah, bagaimana gaji yang diperoleh oleh seorang web designer? Dilansir dari thinkful.com, seorang web designer memperoleh gaji yang bervariasi berdasarkan beberapa alasan, seperti pengalaman, lokasi, perusahaan, dan lainnya. Hal lain yang mempengaruhi gaji seorang web designer adalah spesialisasi yang ditekuni. Ada beberapa yang menekuni aspek teknikal dari web design dan ada juga yang menekuni aspek desain dari web design.

Di Amerika Serikat, seorang web designer bisa mendapatkan gaji sekitar USD65.159 per tahun dengan gaji per jamnya sekitar USD28 hingga USD34 per jam. Sedangkan di Indonesia, seorang web designer bisa mendapatkan rata-rata gaji Rp3.070.367 per bulan dengan tingkat gaji tertinggi di wilayah Jakarta dengan rata-rata gaji Rp5.054.799 per bulan.


Demikian ulasan tentang web designer dan skill apa saja yang diperlukan serta bagaimana gaji yang bisa diperoleh untuk profesi ini. Setelah mengetahui tentang profesi web designer, apakah Anda berminat untuk menekuni profesi ini? Nantikan artikel-artikel menarik selanjutnya, ya!

Sekawan Media membuka jasa pembuatan aplikasi web profesional dengan tampilan desain yang modern, mudah digunakan, dan responsif.

Copied To Clipboard

Bagikan Ke: